Episode 49: Cinta yang Bertahan

4 1 0
                                    


Setelah melewati berbagai badai dalam hubungan mereka, Andra dan Nadya merasa telah menemukan pijakan baru. Namun, meskipun cinta mereka semakin kuat, tantangan hidup tidak pernah berhenti. Kali ini, sebuah kejutan tak terduga datang menghampiri mereka.

Di rumah sakit, Nadya mendapatkan kabar yang mengguncang: salah satu pasiennya, seorang remaja perempuan bernama Siti yang selama ini dirawat karena masalah ginjal kronis, mengalami gagal ginjal akut dan membutuhkan transplantasi segera. Ini adalah kasus yang sangat mendesak, dan Nadya merasa terbeban oleh tekanan untuk menemukan donor dalam waktu singkat.

Nadya (berbicara dengan Dr. Handoko di ruang rapat): "Kita harus melakukan sesuatu. Siti sudah melewati masa kritis terlalu lama. Jika kita tidak menemukan donor dalam beberapa hari ke depan, kita akan kehilangannya."

Dr. Handoko (menghela napas berat): "Aku tahu, Nadya. Tapi daftar tunggu donor terlalu panjang. Kita hampir tidak punya waktu."

Nadya (menatap serius): "Aku akan melakukan segala yang bisa aku lakukan. Kita tidak boleh menyerah."

Sementara itu, Andra juga berjuang dengan keputusan yang besar. Tawaran dari organisasi internasional masih terbuka, dan mereka terus menekan Andra untuk bergabung kembali dengan tim di luar negeri. Meskipun Andra ingin fokus pada hubungannya dengan Nadya, panggilan untuk kariernya selalu menghantui pikirannya.

Suatu malam, Andra dan Nadya duduk bersama di balkon apartemen mereka, menghadap kota yang penuh cahaya, tetapi dengan suasana hati yang berbeda.

Andra (dengan nada tenang tapi penuh keraguan): "Nadya, aku mendapatkan panggilan lagi. Mereka ingin aku mempertimbangkan untuk kembali ke proyek internasional."

Nadya (terdiam sejenak, lalu menatap Andra): "Dan kamu ingin pergi?"

Andra (menghela napas, menggenggam tangan Nadya): "Aku tidak tahu. Aku ingin melakukan yang terbaik untuk karierku, tapi aku juga tidak ingin meninggalkanmu lagi."

Nadya (tersenyum lembut): "Andra, kita sudah melalui banyak hal bersama. Aku tahu ini penting buatmu, tapi kita juga harus realistis. Jika ini benar-benar impianmu, aku tidak akan menghalangi. Tapi aku ingin kita sama-sama membuat keputusan, bukan kamu sendirian."

Andra (menatap dalam mata Nadya, penuh cinta): "Aku tidak bisa melanjutkan hidup ini tanpa kamu di sisiku. Karier bisa datang dan pergi, tapi kamu adalah yang paling berharga bagiku."

Di hari-hari berikutnya, Nadya terlibat dalam perjuangan menyelamatkan Siti. Dia bekerja siang dan malam, berusaha mencari donor yang cocok dan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Namun, takdir memiliki rencana yang tak terduga.

Saat malam mendekati dini hari, Nadya menerima telepon yang menggembirakan: seorang donor ginjal yang cocok telah ditemukan, dan transplantasi bisa dilakukan secepat mungkin.

Di ruang operasi, dengan jantung berdebar, Nadya memimpin tim dokter dalam proses transplantasi yang rumit. Detik demi detik berlalu, dan saat mereka akhirnya berhasil menyelesaikan operasi, Nadya merasakan beban yang selama ini menekan dadanya sedikit terangkat.

Nadya (berbicara dengan Dr. Handoko setelah operasi selesai): "Siti akan baik-baik saja sekarang. Ini adalah salah satu momen terberat dalam karierku, tapi juga yang paling memuaskan."

Dr. Handoko (tersenyum bangga): "Kamu telah melakukan hal yang luar biasa, Nadya. Kamu tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan harapan baru."

Setelah operasi yang sukses itu, Andra datang ke rumah sakit untuk bertemu Nadya. Dia membawa bunga dan senyuman hangat, meskipun masih ada ketegangan di matanya.

Andra (berbicara dengan nada serius tapi lembut): "Aku sudah membuat keputusan, Nadya. Aku tidak akan pergi. Aku ingin tetap di sini, di sisimu, dan mendukungmu dalam setiap langkah yang kita ambil bersama."

Nadya (tersenyum, matanya mulai berkaca-kaca): "Andra, kamu tidak harus melakukannya hanya untukku."

Andra (menggenggam tangan Nadya erat): "Aku melakukannya untuk kita. Kita sudah terlalu lama terpisah, dan aku tidak ingin ada yang membuat jarak di antara kita lagi."

Nadya (meneteskan air mata bahagia): "Aku sangat mencintaimu, Andra. Terima kasih telah memilih kita."

Bersambung...

Healing HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang