Episode 48: Masalah yang Tak Terduga

6 2 0
                                    


Waktu terus berjalan, dan setelah Andra menerima tawaran kolaborasi internasional, kehidupan mereka berdua semakin sibuk. Andra sering bepergian ke luar negeri untuk proyek-proyek besar, sementara Nadya tetap menjalankan unit gawat darurat di rumah sakit dengan penuh dedikasi. Namun, tantangan baru muncul, kali ini bukan hanya soal pekerjaan.

Suatu malam di ruang tamu apartemen mereka, Andra baru pulang dari perjalanan panjang. Wajahnya terlihat lelah, namun Nadya bisa melihat ada sesuatu yang berbeda dari ekspresinya.

Nadya (dengan nada khawatir): "Ada apa, Andra? Kamu terlihat sangat... berat."

Andra (menghela napas panjang): "Nadya, aku baru saja mendapat kabar buruk. Salah satu proyek penelitian yang sedang kita kerjakan mengalami masalah besar. Ada tuduhan malpraktik dan penyalahgunaan data. Aku bisa terlibat dalam skandal besar ini."

Nadya (terkejut): "Apa? Tapi kamu tidak pernah terlibat dalam hal-hal seperti itu. Bagaimana ini bisa terjadi?"

Andra (dengan nada putus asa): "Aku sendiri tidak tahu bagaimana ini terjadi. Tapi aku harus kembali ke luar negeri untuk menyelesaikan ini, dan aku tidak yakin kapan aku bisa kembali."

Kabar buruk ini mengguncang kehidupan mereka. Andra harus menghadapi investigasi panjang di luar negeri, sementara Nadya harus menjalani hari-hari penuh ketidakpastian sendirian. Hubungan mereka diuji dalam keadaan yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.

Beberapa bulan berlalu, dan komunikasi di antara mereka menjadi semakin sulit. Andra semakin tenggelam dalam masalah hukum dan profesionalnya, sementara Nadya berusaha menjaga hidupnya tetap stabil di tengah kekacauan. Malam-malam panjang di rumah sakit membuat Nadya merasa semakin jauh dari Andra, dan kekhawatiran mulai merasukinya.

Suatu hari, di tengah kesibukannya, Nadya menerima panggilan telepon dari Andra.

Andra (suaranya terdengar sangat lelah): "Nadya, aku tidak tahu harus mulai dari mana... semuanya semakin rumit. Aku mungkin harus tinggal di luar negeri lebih lama dari yang kita kira."

Nadya (terdiam sejenak, mencoba menahan emosinya): "Andra, aku tahu kamu sedang menghadapi masalah besar. Tapi aku juga merindukanmu. Kita hampir tidak pernah bicara lagi seperti dulu."

Andra (suara penuh penyesalan): "Aku tahu, dan aku merasa bersalah. Aku tidak ingin hal ini menghancurkan hubungan kita."

Nadya (dengan nada tegas tapi lembut): "Kamu tahu aku selalu mendukungmu, Andra. Tapi kita harus realistis. Apakah kamu yakin ini adalah jalan yang ingin kita tempuh?"

Konflik ini menjadi titik balik dalam hubungan mereka. Setelah merenung panjang, Andra akhirnya menyadari bahwa dia tidak bisa terus mengorbankan hubungan mereka demi karier. Dia mengambil keputusan untuk melepaskan proyek-proyek internasionalnya dan fokus kembali pada kehidupannya di Indonesia bersama Nadya.

Beberapa bulan kemudian, Andra kembali ke Indonesia, kali ini dengan tekad baru. Dia ingin memperbaiki hubungan dengan Nadya dan menjalani hidup yang lebih seimbang.

Di suatu sore, di balkon apartemen mereka, Nadya dan Andra berbicara tentang segala hal yang telah terjadi.

Nadya (tersenyum tipis, menatap Andra): "Aku senang kamu kembali. Aku tidak pernah ingin kamu memilih antara aku dan kariermu, tapi aku juga tahu bahwa kita perlu menemukan keseimbangan."

Andra (menatap Nadya penuh cinta): "Aku sudah membuat banyak kesalahan, Nadya. Tapi yang paling aku sesali adalah membuatmu merasa diabaikan. Aku tidak akan mengulangi itu lagi."

Nadya (menggenggam tangan Andra): "Kita akan menemukan cara untuk melewati semua ini bersama. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, selama kamu juga tetap ada untukku."

Bersambung...

Healing HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang