lima belas

1K 147 21
                                    



Di dalam ruang rapat itu sudah di isi oleh semua rekan bisnis dari Wang bersaudara. Dan juga para Wang bersaudara dengan kekasih masing-masing.

Rapat tersebut berjalan dengan lancar  dan damai, walau ada satu orang yg sudah kebakaran jenggot karna melihat sang CEO yg hanya menggangguk-ngangguk mendengar semua yg di sampaikan oleh para rekan bisnisnya. Bukan itu yg membuat orang itu panas, melainkan seseorang yg anteng duduk di atas pangkuan sang CEO. Siapa lagi kalo bukan Xiao Zhan.


Sebenarnya tadi Xiao Zhan duduk di kursi miliknya, tapi Wang Yibo langsung mengangkat tubuh ramping sang kekasih agar duduk di pangkuannya.

Setelah satu jam rapat yg membuat satu orang hampir gosong karna kepanasan itu pun akhirnya selesai. Mereka serempak membubarkan diri setelah berpamitan dan memberi salam hormat kepada sang pemilik gedung pencakar langit itu.

"tuan Wang dan tuan muda Xiao adalah pasangan yg sangat serasi iya, mereka sama-sama kaya dan pintar berbisnis" puji salah satu rekan bisnisnya setelah berada di lorong kantor itu.

"ya, tuan muda Xiao walau seorang laki-laki tapi dia sangat cantik, jadi hanya dia yg pantas menjadi pendamping tuan Wang" balas yg lain.

"ssstt,,kecilkan suara kalian, ada yg tidak suka akan hubungan keduanya" bisik salah satu dari mereka yg sedari tadi melihat wajah merah Shen Lina.

"maksud anda anak dari tuan Shen itu, huh, dia tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan tuan muda Xiao. Lagian nona Shen itu berhayal terlalu tinggi bisa menyaingi tuan muda Xiao, harta kekayaannya tidak sebanding dengan harta kekayaan tuan Xiao dan tuan Yang" salah satu dari mereka malah dengan sengaja memperbesar suaranya agar di dengar langsung oleh yg bersangkutan.

"eeh ada nona Shen juga ternyata,, maaf ya saya bicara fakta" lanjutnya lagi lalu pergi meninggalkan Shen Lina yg sudah meradang itu.


"ckckck,,sekali jalang tetaplah jalang, seperti apa pun dirimu berdandan CEO kami tidak akan pernah melirikmu" desis Zhuo Cheng yg berjalan di belakang Shen Lina bersama kekasihnya.

Jelas mereka juga mendengar obrolan dari pada rekan bisnisnya itu.

"sepertinya masa kejayaan mu sudah berakhir nona Shen, karna CEO Wang bukan Xiao Pian yg bisa kau perintah ini itu dengan imbalan mengangkang di depannya" sindir Haikuan.

Semakin jelek lah si muka salon medikur pedikur itu mendengar semua gunjingan dan hinaan yg mereka tujukan padanya itu.

"huh,,aku pasti bisa membuat CEO kalian itu bertekut lutut pada-,,,,aaggrrhh.."ucapan Shen Lina berubah menjadi jeritan saat kedua kakinya si sepak oleh Xiao Zhan.

"seperti ini maksudmu!" seru Xiao Zhan yg melihat Shen Lina beelutut di depan kakinya dan Wang Yibo.

"nona aku beri aku nasehat iya sebaiknya kau menjadi rekan bisnis yg baik saja sebelum kau menyesali perbuatanmu" desis Wang Yibo.

Lalu mereka semua pun meninggalkan Shen Lina yg masih duduk berlutut di lantai itu. Mungkin kedua lututnya sudah lecet karna terjatuh dengan cukup keras. Tendangan Xiao Zhan itu tidak main-main.

"brengsek....."teriak Shen Lina setelah dirinya benar-benar sendiri disana. Rugi dia pergi kesalon mahal-mahal untuk melakukan perawatan hasilnya sia-sia saja. Wang Yibo sama sekali tidak meliriknya.

Dengan perasaan dongkol marah dendam Shen Lina pergi dari gedung pencakar langit itu. Ia bersumpah pada dirinya sendiri kalo dia tidak bisa mendapatkan Wang Yibo maka Xiao Zhan pun tidak akan bisa mendapatkan pria tampan itu.

yibo mencari cinta sejatinya. (yizhan).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang