tujuh belas

980 136 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wang Yibo terus memutar-mutar tubuh Shen Lina, hingga membuat Shen Lina pusing dan mual.

"kyaaa,,tu-run-kan aku" pinta Shen Lina dengan suara terputus-putus kepalanya sudah terasa begitu pusing, karna terus di putar-putar di udara.

Sedangkan para penontonnya sedang asyik menikmati cemilan mereka dengan jus segar yg di hidangkan oleh maid di mansionnya.

"am-uweeekkkk" Shen Lina pun muntah.

Membuat para penontonnya berhenti makan cemilan mereka karna jijik melihat muntahan dari wanita itu.

"Yibo cepat buang dia, dia sangat menjijikkan, membuat selera makanku hilang saja" ucap Xiao Zhan.

"benar aku jadi ikut ingin muntah melihatnya" timpal Zhuo Cheng.

Wang Yibo pun dengan sadisnya melempar tubuh Shen Lina, hingga membentur tembok. Shen Lina langsung muntah darah karna benturan keras itu lalu pingsan.

"kurung dia bersama kekasih dan calon mertuanya" perintah Wang Yibo.

Ya sampai sekarang Xiao Pian dan Xiao Fia masih hidup walau sudah bisa di katakan mereka saat ini sedang sekarat. Atau nyawanya sedang di tawar oleh para malaikat maut.

Setelahnya Wang Yibo memerintahkan para maidnya untuk membersihkan darah yg berada di mansionnya juga dengan muntahan dari wanita itu.

.

.

Malam pun tiba, di kediaman tuan Shen. Tuan dan nyonya Shen di buat sangat kawatir karna putrinya sampai larut malam begini belum pulang juga. Sekertaris dari tuan Shen sudah mengatakan kalo putri mereka tadi pergi makan siang bersama tuan Wang. Tentu saja tuan dan nyonya Shen yg mendengarnya sangat senang karna akhirnya anak mereka bisa dekat dengan pria Wang itu.

Tapi kesenangan mereka berubah menjadi kekeawtiran yg sangat luar biasa saat anak mereka hingga larut begini belum juga pulang. Bahkan ponselnya juga tidak bisa di hubungi.

Mereka ingin menghubungi tuan muda Wang itu rasanya, tapi mereka ingat kalo mereka tidak memiliki nomer dari para Wang bersaudara itu. Sekalinya mereka punya nomernya itu hanya nomer perusahaan atau nomer telpon kantornya saja.

"pa,,bagai mana ini? Kenapa putri kita belum pulang juga?" nyonya Shen jelas sekali sangat kawatir akan keberadaan putrinya.

"papa juga tidak tau ma, apa kita pergi kerumah tuan Wang saja" usul tuan Shen.

"tapi ini sudah terlalu larut pa, apa kita tidak akan mengganggu mereka!" seru nyonya Shen.

"dari pada kita tidak bisa tenang" balas tuan Shen.

Akhirnya mereka pun pergi ke mansion Yizhan untuk mencari putri mereka. Mereka berharap putri mereka berada disana, sedang bersama pria Wang itu.

yibo mencari cinta sejatinya. (yizhan).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang