Eternal love Satzu

64 4 0
                                    

1 kerajaan megah yang dipimpin oleh Minho dan Suzy disana lah terdapat 1 putri mereka yang berada ditaman kerajaan .

Di taman
Dia hanya menatap temen seumurannya bermain dia pengin banget kenalan tetapi gengsi lalu " Unnie ? " .

" ? "
" Boleh kenalan ? "
" Uhm "
" Aku gk jahat "

Yeoja tinggi itu bersama 4 temennya melambaikan tangannya kepadanya dengan lembut .

" Aku Dahyun unnie "
" Chaeyoung "
" Mina "
" Momo "

Yeoja tinggi itu menyerahkan tangannya berharap mau membalasnya tetapi karena putri itu juga malu " Noona kasihan loh " dia mengangguk .

" Mintozaki Sana "
" Chou Tzuyu "

Tzuyu bahagia lalu tersenyum membuat Sana malu dia menunduk " Main unnie ? " dia mengeleng .

Mereka berlima mengangguk lalu bermain bola sambil mukanya cemong cemong .

Jam 16.00 ke empat anak itu sudah pulang yang masih stay di taman yaitu Satzu lalu " Nih buat unnie " Tzuyu memberikan 2 eskrim .

" Gomawo Tzu "
" Hehehe "

Sana membuka eskrim itu lalu memakannya dengan Tzuyu hingga ada eskrim dipipinya pelakunya " Hehehe lucu " Muka Sana memerah .

" Noona sudah waktunya pulang "
" Yah "
" Maaf Tzu "
" Gk pp deh "

Sana memberikan nomor hpnya kepadanya lalu Tzuyu memberikan sebuah liotin permata sepasang .

" Buat unnie "
" Mahal banget Tzu "
" Gk pp "
" Aku belum nyiapin apa apa "

Tzuyu hanya bisa mengangguk dia memakainya di leher Sana lalu pamit pulang .

Sana dan pengawalnya juga harus balik ke istana segera karena hari sudah semakin gelap .

" Apa tuh ? "
" Kepo "
" Dih ? "
" Dikasih siapa San ? "
" Temen "

Orangtua Sana kaget karena baru pertama kali putrinya mempunyai temen .

" Gengsi udah turun ? "
" Dia yang deketin Sana pah "
" Oalah "

Sana sudah selesai lalu pamit ke kamarnya untuk main hp sebentar saja .

" Liotinnya bagus "
" Kok dia gk chat ya ? "
" Atau gk punya hp ? "
" Tapi kenapa saat aku memegang tangannya hatiku berdebar ? "

Sementara itu .
Tzuyu sedang sekarat dia sekarang berada di ruang bawah tanah oleh kelakuan Dahmo dan Michaeng .

Tzuyu hanya memandangi liotinnya itu karena amanat kakeknya itu kalau dia mengasih 1 liotin ke orang lain itu berarti hidupnya akan tenang .

" Unnie "
" Jaga liaton itu buatku "

Uhuk uhuk
Tzuyu batuk darah tetapi dia harus bertahan hingga 2 tahun lagi itu janjinya .

Pagi harinya Sana sama sekali gk bisa tidur dia melihat liotin permata dari Tzuyu kok ada sinarnya ya ? .

Sana harus turun untuk makan pagi bersama " Noona di luar gerbang istana ada non Tzuyu " Sana langsung berlari secepat angin .

Gerbang terbuka
" Tzuyu ! "
" Anyeong unnie "
" Kau tidak sekolah ? "
" Aku tinggal wisuda unnie "

Sana heran kok kedua tangan Tzuyu dibelakangnya Dia sakit ? Sana ingin memegang kedua tangan Tzuyu tetapi dia juga gengsi .

" Unnie aku duluan "
" Uhm oke "
" Bye "

Sana mengangguk dia menyipitkan matanya kenapa banyak banget plester di seluruh badannya ? .

2 Tahun kemudian penobatan Sana menjadi penerus istana di selenggarakan dengan megah dan mewah tetapi dia menunggu seseorang yang dia cintai .

" Ratu tidak mau bergabung ? "
" Lagi males "
" Baiklah "

Penjaga yang selalu menemani Sana dengan Tzuyu jadi sedih karena dia tau pasti sedang menunggu gadisnya itu .

" Kau dimana ? "
" Ini udah 2 tahun "
" Kita pacaran loh "

Sana masih memakai liotin itu di lehernya lalu berjalan keluar dari istananya tanpa memperdulikan para tamu .

Dia terus berjalan menuju keluar gerbang istananya dia gk tau mau kemana hingga ada yang berlari menujunya yaitu " Un-nie " suara Tzuyu .

Sana mematung karena tubuh Tzuyu sudah banyak mengeluarkan banyak sekali darah lalu dia luruh mengambil kepalanya Tzuyu dan menaruhnya di paha .

" Kenapa Tzu ? "
" Aku sehat kok "
" Tzuyu "
" Argh "

Tiba tiba saja turun hujan yang lebat anggota istana hanya diam disini karena isyarat tangan Sana .

" Tzuyu "
" Wae ? "
" Aku sudah tau "
" Mak-sudnya ? "
" Mereka berempat kan ? "
" Bukan "

Sana merebut pedang penjaga gerbang itu lalu membukanya dari sarung tersebut .

" Unnie berhenti "
" Mati bareng "
" Maksudnya ? "

Sana berdiri dia melepaskan mahkotanya dia menatap langit yang gelap lalu mengambil nafasnya .

Tzuyu dan anggota istana hanya bisa menangis lalu Sana menusuk pedangnya itu ke jantung sehingga dia mengeluarkan banyak darah lalu terkapar di atas Tzuyu .

" Un-nie mianhe "
" Kau per-gi aku ikut "
" Tapi bagaimana istana ini ? "
" Aku donasikan "

Sana dan Tzuyu menutup matanya lalu meninggal dunia dihari penobatan menjadi penurus istana .

Lalu dimana Dahmo dan Michaeng ? Mereka sudah mati duluan karena gk kuat lagi mereka berempat sudah berdosa .

One shot twice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang