Chapter 2- Abaya Hitam

96 7 8
                                    

⚠️ WASPADA TYPO
________________
•Happy Reading•

♪♪♪Memberi jejak keberadaan tanpa Menunjukkan siapa sosoknya?Tidak lain itu adalah pengecut♪♪♪-Author-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪♪♪
Memberi jejak keberadaan tanpa
Menunjukkan siapa sosoknya?
Tidak lain itu adalah pengecut
♪♪♪
-Author-

*
*
*

Terlihat satu gadis yang sedang tampak kebingungan dengan benda itu, Ya.
Sebuah paper bag berwarna biru yang tiba-tiba berada di stang sepeda motornya.

Tak di ketahui siapa pemberinya, dengan perlahan ia membuka paper bag.
Saat di buka ... Ternyata ...

"MALA!" Seseorang itu telah memanggil namanya, niatnya terkurung untuk melihat isi dari paper bag tersebut.

Ia melihat serli yang berlari ke arahnya.
"Serli? Ada apa?"

Gadis itu sedikit bungkuk dan bertumpu pada kedua lututnya, guna menetralkan nafasnya yang sedikit terengah-engah karena berlari.
"I-ini, bahan tugas kelompok dari Shifa, pekan depan di kumpul. Tadi dia lupa kasih ke kamu mal." Serli menyodorkan menyodorkan beberapa buku dari Shifa.

Mala tersenyum lalu menerimanya, tak lupa untuk langsung memasukkan buku itu ke dalam tas ransel yang berada di sandangan bahunya
"Terimakasih yaa, Amara Serliana".

Setelah menerima buku itu, Mala sedikit celingukan mencari keberadaan satu sahabatnya lagi. Karena tadi Serli bilang buku itu dari Shifa, tapi kemana Shifa?

"Shifa mana Ser?"
Serli menghembuskan nafasnya, "Shifa tadi buru-buru balik asrama karena hari ini jadwal piket asrama Shifa."

Saat selesai menjawab pertanyaan Mala, penglihatan Serli teralih pada paper bag yang tergantung di stang Fazio Mala. Paper bag yang tadinya ingin ia buka, tapi terurungkan karena kedatangan Serli.

"Lah? Itu apa la?" Serli sedikit memicingkan matanya, seolah itu adalah benda yang mencurigakan baginya.

Mala mengangkat kedua bahunya acuh, sebab ia sendiri saja tidak tahu siapa yang meletakkan benda itu di stang sepeda motornya.
"Gak tau Ser, tiba-tiba paper bagnya udh ada di sini." Ucap Mala sambil menunjuk paper bag tersebut

"Ada nama pemberinya gak?"

Mala hanya menjawab dengan gelengan kepala.

Sungguh Serli mempunyai sifat yang sedikit kepo, tapi sifatnya itu akan muncul pada situasi tertentu, contohnya saat ini.

"Kamu udah liat belum isinya apa la?"

Sepertiga Malam Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang