Chapter 4 - Pacaran

103 7 7
                                    

⚠️WASPADA TYPO
________________
•Happy Reading•

♪♪♪melanggar aturan yang ditetapkan sekolah terutama agamanya hanya karena hawa nafsu belaka? Bukankah Itu hal Bodoh? Tapi terkadang Manusia memang begitu, peraturan Di buat untuk di langgar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪♪♪
melanggar aturan yang ditetapkan sekolah terutama agamanya hanya karena hawa nafsu belaka? Bukankah
Itu hal Bodoh? Tapi terkadang
Manusia memang begitu, peraturan
Di buat untuk di langgar.
♪♪♪
-Author-

*
*
*


Kedua gadis itu tampak terburu-buru menurunui anak tangga, tak sedikitpun menghiraukan keadaan di sampingnya.

Rinda. wanita paruh baya selaku ibu dari gadis yang bernama Basmalah, meski sudah berumur, wanita itu tampak lebih muda dengan abaya yang senada dengan hijabnya.

Ia melihat Alea dan Mala yang menuruni anak tangga dengan langkah yang terburu-buru, ada apa dengan mereka? Sepertinya kedua gadis itu hari ini sedikit kesiangan. Karena tidak biasanya Mala akan seperti ini.

Dengan cepat Mala dan Alea menghampiri Rinda yang berada ruang makan, dengan gesit ia duduk di kursi lalu menyambar segelas susu yang berada di meja makan, tak ada perbandingan dengan yang di lakukan Alea.

Mala hanya meneguk setengah dari susu itu, bahkan sepertinya tidak sampai setengah, karena ia begitu cepat menenggaknya.
"Bunda, hari ini Mala kesiangan. Jadi hari ini gak sarapan di rumah bund, Assalamualaikum"
Cerocos Mala di akhir tegukan susunya.

Tak lupa Mala mencium punggung tangan Rinda yang sedikit basah karena habis mencuci beberapa piring di wastafel dapur.

"Assalamualaikum Tante..."
Alea melambaikan tangan seperti isyarat meminta tolong.
Suaranya sedikit menjauh, karena tas yang di pakainya sudah di pegang erat oleh Mala yang terus melanjutkan langkahnya, sehingga ia tak bisa menahan langkahnya lagi untuk sekedar mengucap salam dan menyalami Rinda.

"W-waalaikumussalam..."
Rinda sedikit tak percaya melihat ini semua, jika seorang gadis yang bernama Aleana sudah di satukan dengan seorang Basmalah, tak bisa di pungkiri dengan tingkah dan perilaku mereka yang membuat geleng kepala

Memang setelah kejadian itu, Alea memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya tepat di sekolah milik orang tua Mala, untuk tempat tinggal ia berinisiatif untuk menyewa kost. Karena saat ini ia hidup tanpa bimbingan kedua orangtuanya yang sudah terlebih dahulu berpulang saat kejadian gempa beberapa waktu lalu.
Tapi saat Takaz dan Rinda mengetahui itu, mereka sangat tidak setuju dengan keputusan yang Alea tetapkan, terutama Mala. Ia tidak ingin kehilangan Alea untuk kedua kalinya.
Hingga akhirnya Takaz, Rinda tak lupa dengan Mala mengajak Alea untuk tinggal bersama dengan mereka serta memenuhi segala kebutuhannya.

Sepertiga Malam Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang