⚠️ WASPADA TYPO
________________
•Happy Reading•♪♪♪
Jika pemilik semesta mengizinkan. Mari
Saling melengkapi untuk selamanya. Baik kehidupan saat ini, mau pun kehidupan Selanjutnya"♪♪♪
-Rakha-*
*
*"Bagiamana dengan kondisinya?"
Bersamaan dengan dokter yang keluar dari IGD, ia mulai bangkit dari duduknya.
Pria muda dengan almamater putih itu menghela nafas,
"Melihat kondisinya, tidak memungkinkan jika hanya sekedar di beri cairan infus. Setidaknya Dia harus di rawat beberapa hari ke depan untuk memulihkan luka yang ada di di tubuhnya."
"Terutama pada bagian kaki, lukanya terlalu dalam hingga hampir infeksi, bisa jadi dia demam karena menahan rasa sakit yang begitu hebat."
Ia mengangguk paham atas penjelasan dokter.
"Berikan perawatan terbaik untuknya, dok."
"Kami akan usahakan semaksimal mungkin untuk memberi perawatan intensif ... Apa ada lagi yang ingin kamu tanyakan? Jika ada kamu bisa langsung ke ruangan saya."
"Tidak, terima kasih."
"Jika begitu saya permisi, karena masih ada pasien yang harus saya tangani."
"Tunggu, apa saya boleh melihatnya?"
Dokter berkacamata itu tersenyum.
"Silahkan, tapi dengan catatan jangan sampai membuatnya terbangun dari tidur, karena tadi kami menyuntikkan sedikit bius. Sebab luka di kaki perlu di jahit untuk mengurangi rasa sakit pada jahitan ... Kami hanya khawatir pasien akan memberontak saat proses jahitan kaki berlangsung."
Ia hanya menganggukkan kepala, setelah itu dokter berlalu dari sana.
Lelaki dengan baju Koko hitam serta kain sarung yang senada itu mulai membuka pintu ruangan, lalu berjalan ke arah brankar yang di atasnya berisi seseorang dengan baju pasien.
Ia menduduki kursi dan menatap seseorang itu dengan tatapan penuh kepedulian.
"Bagiamana bisa saya menemukan identitas mu? Bahkan sedikitpun tidak ada petunjuk tentang mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepertiga Malam Terakhir
Non-FictionTidak pernah tersirat di pikiran Mala bahwa masa lalu adalah masa depan ... Ia berpikir bahwa yang sudah berlalu tidak akan ada pengulangan untuk kedepannya. Tapi siapa sangka bahwa rencana tuhan lebih baik dari hamba nya, keduanya sama-sama memoh...