Chapter 7 (Bareng?)

72 31 24
                                    

Setelah mencatat keperluan untuk outbound bulan depan, mereka pun mulai mengerjakan project utama mereka, yaitu pembuatan desain busana yang dilakukan oleh Rahaina dan Ran. Kelompok mereka mendapatkan pakaian adat khas Minangkabau. Sedangkan yang lainnya membeli bahan dan beberapa alat untuk busana yang akan dibuat. Sesampainya mereka di rumah, mereka pun langsung mengeksekusi projectnya. Sembari mengerjakan, Sheila menanyakan jurusan teman satu kelompoknya itu.

"Kalian dari jurusan apa aja? Kali aja satu jurusan sama gua" Tanya Sheila.

"Gua sama Ansan jurusan manajemen," Ucap Randy.

"Aku sama Sheila manajemen, sama kayak Randy dan Ansan" Ucap Shenna

"Gua jurusan akuntansi, satu jurusan sama Ran" Ucap Yessi

"Gua sama Windar jurusan sastra Indonesia, kebetulan tadi pas pasan" Ucap Akairu yang disetujui oleh Rahaina.

"Ku kira Ran sama Akai dari sastra Jepang, ternyata beda jurusan toh?" Shenna terkejut saat mengetahui dua temannya berada di jurusan berbeda. Dia pikir, Akairu dan Ranaya berada di jurusan yang sama yaitu sastra Jepang. Mungkin karena kebiasaan mereka yang tanpa sadar menggumamkan beberapa kata asing.

"Tapi gua suka belajar bahasa jepang sih, dari nonton anime dan drama sih,"

"GUA JUGA SIH, gua sambil belajar kata katanya juga"

"Gua tebak, Harun jurusan sastra Inggris. Betul ga?" Tebak Sheila

Entah bagaimana bisa dia asal menebak padahal baru kedua kalinya mereka semua bertemu. Walaupun benar jawabannya. Harun membenarkan tebakan Sheila.

"Gua kaget lu bisa nebak jurusan gua, tapi emang bener gua sastra Inggris. Darimana lu tau?"

"Temen gua bilang, lu jagonya kalau per-Inggris an. Dia sampai bilang kalau kayaknya lu tuh blasteran"

Emang boleh ya se-berlebihan itu sampe bilang gua blasteran?

Tentu saja Akairu peka dengan suasana hati teman titannya ini, dia tengah murung. Sama seperti Kalangit yang waktu itu berbincang dengannya. Akairu tidak ingin suasana nya berubah seperti ini, ia ingin mempertahankan suasana sebelumnya.

"Tapi bisa aja dia jurusan DKV kan? Gua bahkan mikirnya kalau dia jurusan DKV loh, dan untuk blasteran kayaknya belum sampai sana, pas jawab pertanyaan Miss Arvys 3 minggu lalu aja cara dia ngomong kayak kita kok. Bahkan gua mikir ni orang wong jowo atau apa. Tapi jujur, dia ni emang pinter, emang tampangnya aja kek cowok red flag"

Semua yang mendengarkan penjelasan Akairu terkejut, bahkan orang yang di ceritakan pun lebih terkejut, bahkan dia tidak terpikirkan hal lain sampai kesana. Disisi lain, Rahaina dan Yessi yang menyelesaikan tahap pertama pembuatan busana pun bersuara.

"Guys, kita udah selesai bagian pertama nih. Mau di lanjut atau istirahat dulu?"

"Istirahat dulu aja kali ya? Yang lain pada pegel kan pasti? Sekalian shalat dzuhur dulu gih di masjid dekat lapangan" Sesaat setelah Ran mengucapkan untuk istirahat, para mahasiswa pun segera pergi keluar rumah, kecuali Harun. Semua yang ada disana heran, mengapa dia tidak ikut.

"Mereka mau ngerokok, jadinya milih di tempat lain aja biar ga keganggu. Gua mah ga ngerokok" ucapnya lalu pergi menyusul kedua temannya.

...dia laki-laki kan? KOK BISA?

Tidak mau memikirkan terlalu lebih, Akairu pun pergi sebentar untuk membeli cemilan manis di warung, Shenna dan Rahaina pun ikut karena mereka menginginkan hal yang sama. Selama berjalan menuju warung, mereka pun berbincang tentang pra-kuliah yang mereka laksanakan selama 1 bulan ini. Dimulai dari Shenna dan Sheila yang berada di kelas yang sama, begitupun dengan Akairu dan Rahaina. Setelah membeli jajanan di warung, mereka pun kembali menujur rumah Ran sambil melanjutkan pembicaraan yang belum selesai. Sayangnya ketika Akairu ingin membuka suara, seseorang membuka suara terlebih dahulu darinya.

MOONSTAR [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang