Chapter 23 (Lie)

8 1 0
                                    

Selama perjalanan pulang, Kalangit dapat melihat raut wajah Akairu yang penuh dengan banyak pikiran, temannya itu selalu mengernyitkan keningnya. Dan, Kalangit tahu penyebab temannya seperti itu.

Pasti karena pacarnya Sagara dan temennya yang tadi duduk di samping dia...

Flashback on

Saat Kalangit dan Akairu tenggelam dalam kegiatannya masing-masing, Argayana yang berada tepat di belakang Kalangit pun memanggilnya untuk pindah ke belakang sejenak. Tentu saja Kalangit menuruti perkataan seniornya dan langsung pindah ke belakang.

Tentu saja Akairu tidak menyadari temannya yang pindah, dia membaca komik sembari mendengarkan lagu dengan headphone nya.

Jinan yang melihat Akairu duduk sendirian pun pindah ke belakang, menghampiri Akairu yang sedang fokus pada kegiatannya. Anindita mengikuti temannya, dia khawatir Jinan akan mengatakan hal yang menyebalkan kepada Akairu.

"Akairu" Panggilan pertama, tidak di respon.

"Akai" Panggilan kedua pun masih tidak di respon, Jinan kesal karena diabaikan oleh Akairu. Kali ini dia pun memanggilnya lagi sembari menepuk pundaknya.

"Kai"

Akairu yang sebelumnya tidak merespon Jinan, kini mulai menunjukan respon kecilnya. Tangannya berhenti, kedua matanya yang sebelumnya fokus kearah handphone nya, kini mengalihkan pandangannya dari sana. Kepalanya pun terangkat. Dia merasa, seseorang memanggilnya.

'Har?' Batin Akairu. Namun saat menoleh ke sampingnya, ternyata Jinan lah yang memanggilnya sedari tadi.

"Bukan dia ternyata" Ucap Akairu dengan suara yang nyaris tidak terdengar oleh Jinan dan Anindita.

"Apaan?" Tanya Akairu dengan nada yang sangat datar.

"Gua baru kepikiran tentang lu.." Ucap Jinan, yang membuat Akairu sedikit penasaran. Jinan pun melanjutkan perkataannya itu saat melihat raut wajah Akairu yang penuh tanda tanya.

"Lu suka sama Harun?" Satu pertanyaan yang membuat Akairu terdiam, detak jantungnya berhenti sejenak saat mendengarkan hal itu. Namun dengan raut wajah yang terlihat serius, Akairu menjawab pertanyaan Jinan.

"Kagak"

Kalangit terkejut mendengar jawaban Akairu, dialah yang mengetahui perasaannya lebih dulu. Anindita tidak kalah terkejut, karena dia yang menjadi saksi mata atas tingkah laku Akairu saat bersamanya kemarin. Sedangkan jinan menghela napas lega.

"Untung aja, soalnya bahaya kalo lu suka sama dia. Kan dia mau gua comblangin sama Anin" Ucap jinan dengan santai.

"Santai aja, gua cuma anggep dia temen kok, atau mungkin...saingan?" Ucap Akairu dengan senyum lebarnya. Jinan yang melihatnya pun ikut senang, tetapi Anindita merasa ada yang mengganjal dari pernyataan Akairu.

Flashback off

• • •

Bisa-bisanya ni bocah satu bilang gasuka, padahal keliatan jelas. Kalangit melemparkan tatapan tidak terima pada Akairu, tentu saja Akairu menyadarinya.

"Apaan lu liatin gua? Ngefans lu sama gua?"

"Dih, pede amat"

"Terus apaan woy?!"

"Lu bohong sama Jinan tadi?" Ucap Kalangit, Akairu terdiam dengan pertanyaan yang dilontarkan temannya.

"Hah? Engga kok, emang kenyataannya kan gua ga suka dia" Untuk kedua kalinya, Akairu berbohong kepada temannya.

MOONSTAR [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang