Chapter 18 (Aneh)

42 17 15
                                    

Ketika seseorang sedang bingung dengan perasaannya, ada dua pilihan yang harus dia lakukan. Mencari tahu, atau membiarkan perasaan itu menghilang dengan sendirinya. Tetapi, bagaimana jika insting mu yang mengatakan untuk mengejar perasaan itu?

-Rainkai-

• • •

Flashback on

Tim Sagara yang diantaranya ada Jinan, Shenna, Harun, dan Sagara, kini mereka sedang berpencar di area parkiran untuk menemukan bahan-bahan untuk makan malam.

Harun dan Shenna berteriak kepada Sagara dan Jinan saat menemukan sebuah ice box.

"GAR, JI, SINI DEH" Teriak Shenna, yang membuat pasangan tersebut menghampiri mereka. Saat box tersebut dibuka, kedua mata mereka terbuka lebar.

"NJIR SATU SET BARBEQUE"

"JACKPOT ANJIR"

Bukan itu saja, Jinan pun melihat satu plastik beras yang jaraknya tidak jauh dari mereka. Jinan pun mengambilnya dan menunjukan kepada teman tim nya.

"BERAS?!"

"Wah, panitia nya pinter nih naro bahan-bahannya"

"Langsung ke gazebo aja ga sih"

"GAS"

• • •

Saat pergi meninggalkan area parkir, Jinan teringat dengan pembicaraannya dengan Anindita. Dia pun melemparkan pertanyaan pada Harun.

"Oh iya Har, lu lagi suka sama orang ga" Tanya Jinan. Shenna merasa tertarik dengan pertanyaan yang diberikan Jinan.

"Ga ada sih, napa emangnya" Ucap Harun dengan santai, yang membuat Shenna mengernyitkan dahinya.

'Gimana gimana? Terus yang lu lakuin ke Kairu apa?' Batin Shenna saat mengingat perlakuan temannya itu kepada Akairu tadi pagi. Sedangkan Jinan mengembangkan senyumannya.

"Nah, pas banget tuh! Gua sama Bian mau comblangin lu sama temen gua. Pasti cocok sih" Ucap Jinan.

"Bukannya gamau, tapi gua aja gatau yang mana orangnya. Kalau tiba-tiba gua ga suka gimana?"

"Tenang Har, pasti bisa kok lama-lama. Namanya Anindita, yang tadi bareng sama Akai" Ucap Sagara sembari memberikan foto temannya itu. Sedangkan Shenna memperhatikan sorot mata Harun yang sekilas berbinar saat mendengar nama Akairu.

'Wah...beneran bodoh sih inimah'

"Liat aja deh Gar, gua gabisa jawab dulu" Ucap Harun. Entah mengapa ia merasa tidak yakin dengan percomblangan itu, seakan jauh di dalam dirinya mengatakan jika dia mengiayakannya, dia akan menyesali hal itu.

"Yah, pikirin aja du-" Ucapan Jinan terpotong saat mendengar teriakan temannya dan melihat keramaian di area kemah yang tidak jauh dari gazebo dan mereka.

"Mending bapak berhenti ikutin kita deh!"

'Kai?'

"Suara Akairu itu Bi...samperin ayo, aku takut Anin kenapa-napa" Jinan memaksa Sagara untuk menghampiri teman mereka. Sagara ingin pergi kesana, tetapi saat ini mereka sedang membawa jackpot. Jika tidak dibawa sekarang, kelompok lain akan merebutnya. Namun suara temannya memecahkan pikirannya.

"Biar gua sama Shenna yang kesana, lu berdua bawain bahannya ke gazebo" Ucap Harun yang langsung berlari menuju sumber suara, diikuti dengan Shenna yang Tersenyum tipis.

MOONSTAR [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang