MOONSTAR [SEGERA TERBIT]

Chapter 9 (Tumbang)

Empat hari sebelum malam kreativitas, pukul 08.45, seluruh mahasiswa dikumpulkan kembali ke dalam Aula untuk technical meeting malam kreativitas dan outbound. Panitia langsung memulai technical meeting, karena adik tingkatnya memiliki jadwal mata kuliah lain yang menanti.

"Selamat pagi semuanya, sebelum memulai technical meeting, kami harapkan untuk membuka power point yang sudah diberikan di grup kelas masing-masing. Di dalam power point, terdapat informasi terkait lokasi, rundown, dan perlengkapan pribadi apa saja yang harus disiapkan" Serentak seluruh mahasiswa pun melakukan hal yang diperintahkan oleh panitia, setelah itu panitia pun mulai menjelaskan sesuai yang ada di power point.

Acara malam kreativitas dan outbound, dilaksanakan pada 5 September 2023 hingga 7 September 2023, di Situ Cileunca, Pangalengan, Bandung. Acara ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menyelesaikan suatu masalah dengan kepala dingin, apapun situasinya. Acara ini berlangsung di dua tempat. Pada 5 September 2023, Hari pertama malam kreativitas akan dilaksanakan di area Universitas Bimandra, seluruh mahasiswa akan menginap di lingkungan kampus agar dapat berangkat menuju tujuan selanjutnya lebih cepat. Lalu pada 6 September 2023, hari kedua malam kreativitas akan dilaksanakan di Situ Cileunca, Pangalengan. Seluruh mahasiswa akan bermalam di tenda yang akan disiapkan oleh pihak Universitas. Hingga hari terakhir, 6 September 2023, seluruh mahasiwa akan melakukan aktivitasnya tersendiri hingga waktu yang sudah ditentukan.

• • •

Waktu sudah menunjukan pukul 11.30, sebagai tanda bahwa technical meeting hari ini telah selesai dilaksanakan, panitia menutup acara hari ini, dan seluruh mahasiswa berbondong-bondong pergi menuju ruangannya masing-masing untuk bersiap pada jadwal selanjutnya yang akan dilaksanakan setelah jam makan siang.

Harun, Sagara, dan Kalangit pergi menuju ruangan bersama-sama. Syukurlah mereka telah meletakkan tas terlebih dahulu sebelum datang ke aula, kecuali Harun. Di tengah perjalanan menuju kelas, Harun merasa bahwa hari ini kondisinya sedang tidak sehat, dia pun menyuruh kedua teman sekelasnya ini untuk pergi terlebih dahulu menuju ruangan, sedangkan dia ingin berhenti terlebih dahulu di gazebo yang jaraknya tidak jauh dari Aula, lalu merebahkan dirinya sesaat. Namun tubuhnya tidak bisa bekerja sama dengan keinginannya, dia pun hampir terjatuh jika salah satu teman kelompoknya tidak menahannya.

"Weh Har, jangan dulu pingsan anjir. GA KUAT GOTONG LU" Dengan segera, Randy pun membantu Harun untuk berjalan menuju gazebo yang jaraknya sekitar 1 meter di depannya itu. Akairu yang tengah berbicara dengan Rahaina dan Arlis pun dengan cepat pergi menuju gazebo tempat dua teman kelompoknya berada.

"Lis, Hain, kalian duluan aja. Gua mau ke gazebo bentar" Tentu saja Akairu berteriak sembari melangkahkan kakinya menuju gazebo, kedua temannya pun mengiyakan dan pergi menuju ruangannya.

Setelah Akairu sampai di gazebo, dia pun mencoba menanyakan keadaan temannya itu sebelum mereka bawa menuju ruang kesehatan.

"Kok bisa sih? Masih kuat jalan ga? Lu istirahat di ruang kesehatan aja, ntar biar Randy yang minta tolong izinin ke temen lu"

"Gausah, gua masih kuat buat ikut jadwal. Cuman pusing doang anjir"

Akairu berusaha meredakan emosinya, sedangkan Randy terdiam. Jelas saat membantu temannya itu, dia dapat merasakan suhu badannya yang cukup panas bagi manusia biasa. Bisa-bisanya temannya ini mengatakan bahwa dia hanya pusing saja. Saat melihat temannya sekarang tengah meredakan emosinya, dia pun langsung menyeret paksa Harun menuju ruang kesehatan.

"LAMBE MU TAK TAMPOL SINI, AWAKMU WES ANGET MASIH NGEYEL IKUT KELAS. WES MENENG KAU"

Karena tenaganya tidak cukup untuk melarikan diri, Harun pun pasrah kedua temannya ini membawanya menuju ruang kesehatan. Sedangkan Randy, dia terkejut dengan temannya yang satu itu, berapa bahasa yang ada dalam kalimatnya itu? Entah mereka mengerti atau tidak, namun dirinya sedikit tidak mengerti maksudnya.