Chapter 25 (Alone)

8 3 0
                                    

Situasi macam apa ini...

"Yuk lanjut makan lagi, keburu selesai istirahatnya"

Akibat keributan sebelumnya, ibu kantin menyuruh Akairu dan yang lainnya untuk duduk bersama dalam meja yang muat untuk 9 orang. Dan untuk kesekian kalinya, Akairu dan Harun duduk bersebelahan. 

"Oh iya, Di jurusan kalian yang paling tinggi IPS nya berapa?" Tanya Anin kepada yang lainnya, kecuali Jinan dan Shenna tentunya. Mereka bertiga sudah satu jurusan.

"Siapa lagi kalo bukan doi mu Nin, IP nya aja sampai 3,67. Termasuk yang paling tinggi di jurusan malah" Ucap Sagara sembari menunjuk ke arah Harun yang memakan nasi goreng. Sedangkan Akairu tersenyum tipis, ingin rasanya dia memberikan apresiasinya secara langsung. tetapi ia tidak bisa.

"Kalau di kita sih, nih yang dari tadi gelud sama Langit" Ucap Arlis sembari menepuk kepala Akairu agak kencang.

"IP nya sampe 3,50. Bahkan, dia juga udah nerbitin satu buku loh. Judulnya-" Belum sempat Rahaina menyelesaikan ucapannya, Akairu langsung membungkam Rahaina dengan daifuku kesukaannya.

"Loh iya? Keren loh, mungkin nanti gua coba cari deh di toko buku terdekat. Kali aja ada" Ucap Sagara, dia memang suka membaca buku, apapun jenisnya.

Kalangit yang memperhatikan gerak-gerik Akairu saat judul bukunya hampir diketahui pun mulai mengomporinya.

"Pasti judul bukunya tentang Nar-...ADAH, JANGAN DI INJEK JUGA WOY" Belum selesai Kalangit menyelesaikan ucapannya, Akairu langsung menginjak kakinya dengan kencang.

Ga akan gua biarin mereka tahu judulnya apa dan tentang apa...

• • •

Saat ibu kantin mengantarkan minuman botolnya, Akairu langsung membukanya. Sayangnya dia kesulitan untuk membuka botol tersebut, karena terbuat dari kaca. Saat Harun ingin mengambil botol tersebut, Akairu berhasil membukanya, tentu saja dengan kecerobohannya yang membuat jarinya terluka. Setidaknya berhasil terbuka tanpa meminta bantuannya kan?

"Makasih, tapi gua bisa sendiri" Ucap Akairu dengan tatapan datarnya, dia tahu jika temannya itu ingin membantu membuka botolnya.

"Jari lu luka ta-" Sebelum Harun menyelesaikan ucapannya, Akairu langsung memberikan plester kecil pada jarinya yang terluka.

"Udah ga sakit, segini mah kecil lukanya! Udah makan lagi sana, keburu masuk loh" Ucap Akairu sembari melanjutkan sesi makannya yang tertunda.

Saat Akairu selesai menghabiskan makanannya, dia pun membersihkan tempatnya makan lalu membayar makanan tadi kepada ibu kantin. Setelah itu dia pun pergi meninggalkan yang lain.

"Lis, Hain, Cen, Aku duluan gapapa?" Ucap Akairu kepada temannya. Ketiganya pun menganggukkan kepala.

"Ges, Gua duluan ya! mau ketemu langit dulu bentar, sebelum masuk kelas" Ucap Akairu dengan nadanya yang terdengar ceria.

"Lu kan udah ketemu gua Lin" Sagara menjahilinya kembali. Tentu saja Akairu naik darah saat mendengar ucapannya

"Bukan lu blok, langit yang diatas"

"Yeuh, bocah"

"Titan ga diajak"

Akairu meninggalkan teman-temannya yang masih menikmati makanannya, dan bergegas untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu. Membasuh wajahnya yang saat ini terhias oleh tetesan air matanya.

I miss him...

• • •

Halo semuanya! Dengan Harainkai disini.

Jangan lupa Vote and comment ya, Love you all!

MOONSTAR [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang