Chapter 2 (English time)

68 28 13
                                    

Selama pembelajaran berlangsung, jangankan mencatat materi yang dijelaskan, mendengarkan penjelasan dosen pun Akairu tidak bisa. Pikirannya masih dipenuhi dengan rasa malu akibat dirinya yang salah masuk jadwal. Tetapi dia mencoba yang terbaik untuk mencatat hal-hal yang penting sembari melakukan rekam suara agar dapat dipelajari saat dirumah. Sembari mendengarkan, dia melihat sekeliling ruangan, matanya berbinar saat melihat fasilitas ruangan yang lebih lengkap dibandingkan di sekolahnya. Terdapat 2 buah Air Conditioner yang membuat ruangan lebih sejuk walaupun terdapat banyak mahasiswa di dalamnya, adanya proyektor berserta layarnya yang sangat memudahkan mahasiswa untuk melakukan presentasi, dan juga stop kontak yang ada di sudut ruangan dan di sisi ruangan.

Dengan cepat Akairu menyadarkan pikirannya untuk fokus dengan pembelajaran. Dia pun kembali mencatat materi yang sedang dijelaskan. Secara tiba-tiba dosen pun memberikan pertanyaan kepada seluruh mahasiswa, bagi yang bisa menjawab maka akan mendapatkan snack.

"Pertanyaannya adalah, ketika ingin menanyakan apakah mereka bisa membantu atau tidak, apakah harus menggunakan Can, Could, atau Would? Bagi yang bisa jawab, perkenalkan diri dahulu sebelum menjawab,"

Memang benar mata kuliah umum hari ini hanya bahasa inggris. Tetapi mereka tidak mengira jika pertanyaannya belum pernah mereka pelajari di masa sekolah, atau ada yang sudah mengetahui tapi mereka lupa. Ruangan menjadi sunyi karena pertanyaan yang di berikan dosen. Tidak lama kemudian, salah satu mahasiswa di kursi paling belakang mengacungkan tangan sebagai tanda ingin menjawab pertanyaan beliau. Mahasiswa yang ada di ruangan menoleh ke mahasiswa tersebut, termasuk Akairu. Setelah itu dia pun berjalan menuju depan kelas untuk menjawab.

"Saya Harun Narendra Akari, izin menjawab pertanyaan yang Miss berikan. Mungkin tergantung situasinya. Jika orang itu merupakan teman sebaya yang sudah akrab, bisa menggunakan Can. Jika orang itu merupakan teman yang hanya sebatas kenal, menggunakan Could. Tetapi jika orang itu merupakan orang yang baru pertama kali bertemu, harus menggunakan Would. Kurang lebih seperti itu Miss,"

Siapapun yang mendengarkan penjelasannya pasti akan bisa menebak jika dia sudah mempelajari hal itu sebelum menuju kampus. Tapi jika diperhatikan dari caranya menjelaskan yang dimana dia memang mengetahui hal itu sejak lama. Siapa yang tidak terkejut melihatnya? Bahkan dosen yang memperhatikan gerak gerik mahasiswanya ini memasang ekspresi sangat puas, pertanyaannya dijawab dengan sangat jelas oleh mahasiswanya.

"Bagus Harun, jawaban kamu lebih dari kata benar," Sesaat setelah beliau mengatakan hal tersebut, ruangan dipenuhi oleh suara tepuk tangan. beliau pun memberikan snack sebagai hadiah karena telah menjawab pertanyaannya dengan baik dan benar. Banyak pujian yang diberikan oleh seluruh mahasiswa di ruangan, termasuk Akairu.

Keren banget, keren banget, KEREN BANGET NI ORANG SATU, OTAKNYA TERBUAT DARI APA COBA?! Ucap Akairu dalam hati. Namun setelah itu dia baru tersadar jika mahasiswa yang dia puji barusan adalah orang yang sama dengan orang yang sebelumnya memberitahunya bahwa dia salah jadwal. Rasa malu yang sebelumnya sudah menghilang, kini datang lagi. Tanpa sadar dia menggerutu mahasiswa tersebut di dalam hati.

OALAH TERNYATA NI TIANG SATU ORANGNYA, MAKASIH LOH UDAH INGETIN

Saat ini dia berharap semoga beliau tidak menyadari bahwa terdapat salah satu mahasiswa yang salah jadwal. Jika beliau menyadari, bisa dipastikan Akairu akan menjadi tomat rebus dan berharap dia dapat berubah menjadi ikan cupang saat itu juga.

"Saya baru sadar, kayaknya mahasiswa di ruangan ini lebih banyak dari yang saya lihat di data pembagian kelas sementara ya,"

Miss...tolong jangan panggil aku

"Mahasiswi yang tadi di depan pintu tadi, satu jadwal dengan kalian?"

Jangan bilang iya please..

"Betul miss, kayaknya dia masuk lebih awal mungkin karena dia ada urusan keluarga saat siang hari"

Kutuk Akairu menjadi ikan sekarang juga. Rasa malunya sekarang sudah tergambar jelas melalui raut wajahnya. Tolong bawa dia kabur dari sini sekarang juga.

"Begitu ya, sebenarnya tidak apa jika ingin masuk kelas lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Hanya saja, untuk kedepannya kamu coba komunikasi dengan dosen yang mengajar hari itu. Tetapi karena kamu dari awal pembelajaran tidak memberitahu saya terlebih dahulu, saya akan memberikan 1 pertanyaan kepada kamu"

"Tidak apa miss, aku pasti bisa jawab" Raut wajahnya yang sebelumnya seperti tomat, kini berubah menjadi peliharaan yang mendapatkan makanan favoritnya saat mengatakan hal tersebut. Tatapan matanya yang berbinar ketika mendengar bahwa dia akan diberikan pertanyaan, membuat beberapa mahasiswa disana sedikit keheranan. Tapi diabaikan oleh Akairu, dia lebih memikirkan tentang pertanyaan apa yang akan diberikan oleh beliau.

"Baiklah. Kalau begitu, coba kamu katakan sekali lagi soal yang sebelumnya telah dijawab oleh temanmu, atau kamu ada jawaban yang lain? Jawab di depan kelas dan perkenalkan dirimu terlebih dahulu."

Bersyukurlah pada kapasitas ingatan Akairu yang sangat tajam. Dia dapat menjawab pertanyaan ini dengan mudah. Dengan langkah kaki yang senang, dia berjalan menuju depan ruangan. Saat memperkenalkan diri di depan kelas, wajahnya mengatakan bahwa dia sangat yakin dengan jawaban tambahan yang akan diberikan.

"Selamat pagi semuanya. Saya Akairu Hagia Halingga, ingin menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh Miss kepada teman saya dan izin menambahkan, berdasarkan dengan apa yang diucapkan teman saya sebelumnya. Memang benar yang di ucapkan oleh Harun, Jika orang itu merupakan teman sebaya yang sudah akrab, bisa menggunakan Can. Jika orang itu merupakan teman yang hanya sebatas kenal, menggunakan Could. Tetapi jika orang itu merupakan orang yang baru pertama kali bertemu, harus menggunakan Would. Selain untuk kepada siapa kita berbicara dan tingkat kesopananya, penggunaan Could dan Would biasanya digunakan kepada orang yang lebih senior dari kita, dan juga untuk formal. Mungkin dari saya itu Miss," Karena Akairu juga mengetahui sedikit materi tentang itu.

"Jawaban yang sebelumnya sudah diucapkan Harun, kamu menambahkan jawabannya. Bagus Akairu. Jadi teman-teman, penggunaan kata Can, Could, dan Would, beserta dengan bagaimana penggunaannya sudah di jelaskan secara rinci oleh dua teman kalian. Kalian bisa meminta jawabannya lagi kepada mereka berdua," Tepuk tangan kembali terdengar dari ruangan, seolah mereka mengatakan 'Keren banget loh'. Akairu sangat senang melihat reaksi mahasiswa yang sangat kagum dengan jawabannya.

"Baik teman-teman, untuk kelas hari ini kita sudahi. Untuk Akairu, nanti siang kamu tidak perlu mengikuti mata kuliah saya lagi ya. Kerja bagus kalian semua karena telah mengikuti pembelajaran saya dengan baik, kita bertemu di lain hari,"

Tepat pukul 12.00, kelas umum bahasa Inggris selesai. Seluruh mahasiswa yang ada di ruangan meninggalkan ruangan setelah dosen pergi dari ruangan. Mungkin dalam waktu satu minggu kedepan, beberapa mahasiswa yang ada di ruangan itu akan melupakan insiden 'ada mahasiswi nyasar', tapi bisa saja ada yang terus ingat, kita lihat saja nanti.

• • •

Halo semuanya! Dengan Harainkai di sini!
Maafkan aku yang baru update lagi, akan aku pastikan besok/lusa, aku akan double up.

Gimana pendapat kalian tentang ceritaku di atas?
Jangan lupa vote dan comment ya! Love you all

MOONSTAR [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang