Keesokan harinya, di pagi hari.
Junmin sudah bangun dari tidurnya, ia mencoba meregangkan tubuh sebentar, sebelum akhirnya ia pun bangkit dan duduk.
"Jam berapa sekarang?".
Junmin melirik ke arah jam yang ada di dinding kamarnya.
"Heh!? sudah jam sembilan!?". tercengang junmin.
Setelah menyadari waktu kalo dirinya telah bangun kesiangan, ia pun langsung bangkit dari ranjangnya dan keluar kamar.
Junmin berdiri depan kamar minjae lalu mengetuknya.. namun sayangnya kamar minjae sudah gak ada orang. yang artinya minjae sudah berangkat kerja.
"ah, sudah pergi yaa..". gumamnya kecewa.
junmin berjalan ke arah sofa ruang tamu lalu duduk dengan lesu.
"Kenapa dia tidak membangunkan ku terlebih dulu sebelum pergi?".
Junmin termenung sekejap, lalu.. menghela nafas lesu.. "mulai sekarang.. untuk beberapa hari kedepan aku akan mulai hidup sendirian di rumah ini..".
"Tanpa minjae.". Gumamnya dengan suara rendah.
Setelah bergumam, junmin pun segera kembali ke kamar lalu mengambil ponselnya. tapi saat ia menatap layar ponselnya, ternyata terpampang sebuah pesan dari minjae. dengan segera junmin pun membuka pesan tersebut, yang isinya.
’maafkan aku junmin-ah, kalo aku pergi tanpa pamitan sama kamu terlebih dahulu..’
’lagian mau bagaimana lagi, aku gak bisa membangunkanmu yang tidur dengan wajah pulas seperti itu..’
’jaga diri baik-baik selama tidak ada aku dirumah.. jangan bukain pintu sembarangan jika kamu gak kenal dengan orangnya, kalo kamu kerjanya pulang larut minta teman kamu menghantarmu pulang..aku yakin dua preman yang waktu itu masih mengincarmu di jalan..’
’dan lagi.. aku sudah buatkan bubur untukmu, tinggal angetin aja oke.. ya walaupun aku buruk dalam memasak tapi aku bisa kok bikin bubur, jadi tolong di makan ya..’
’kalo kamu masih gak enak badan, istirahat saja dirumah dulu.. jangan paksain ngampus, mengerti?’
’sekali lagi aku minta maaf karena sudah pergi tanpa pamit.. aku janji sebagai tanda atas permintaan maafku, aku akan turutin semua yang kamu inginkan.. jadi tunggu aku oke..’
Itulah isi pesan yang dikirim minjae kepada junmin. setelah membaca pesan panjang itu, junmin pun mengulas senyum leganya.
...
Di Bandara internasional Gimpo..
Sambil menunggu jam penerbangan, minjae terus menatap layar ponselnya. Sampai tiba-tiba saja pesan yang ditunggu-tunggu pun masuk. minjae segera membuka pesan yang ternyata adalah balasan dari junmin..
’baiklah aku akan menunggu.. jadi jaga diri dirimu baik-baik selama di Daegu, minjae-ya.’
Minjae segera membalas pesan junmin..
’tenang saja.. aku bisa jaga diri kok.. Nanti kalo ada waktu aku akan segera menghubungimu lagi..’
Balasan terkirim.
Dan saat itu juga.. "minjae-ya.. ayo kita pergi, pesawatnya sudah datang..". Ujar seorang pria tampan yang tak lain adalah seniornya di kantor yaitu manager Park seeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomate Love | Junminjae (XIKERS)
Roman d'amour• Jangan salah lapak!‼️ • Ini cerita fiksi, berbau BL⚠️ • Shipper xikers Cerita di book ini hanyalah karangan dari author, bersifat fiksi. Gak ada deskripsi cerita, langsung aja baca.. kalo suka boleh stay, kalo gak suka lewatin aja oke..ㅎㅎㅎ - Minja...