Jam tujuh lewat dua menit.
Junmin sudah sampai di depan pintu apartemen milik Hunter.
"Sepertinya alamatnya benar deh disini..".
"Tapi, bukannya ini apartemen terlalu mewah, punya 20 lantai juga.. apa benar Hunter tinggal di sini?". gumam junmin takjub.
Junmin membunyikan bel pintu, dan saat itu juga pintu pun langsung terbuka.
"Ooh, kau sudah datang.. junmin-ah.". Ujar Hunter menyambut junmin dengan senyuman.
"Syukurlah aku benar, aku kira aku salah alamat..". ujar junmin.
"Gak kok, kamu gak salah kalo gitu ayo masuk..". Ujar Hunter membuka lebar pintunya.
Junmin pun akhirnya masuk kedalam. dan setelah masuk, junmin hanya bisa tercengang melihat mewahnya tempat tinggal Hunter.
"Kau tinggal sendiri disini?". ujar junmin.
"Iya, emang kenapa?". Ujar Hunter yang sudah berdiri disampingnya.
"Ah, gak.. hanya saja bukan kah ini terlalu besar untukmu?". ujar junmin.
Mendengar itu, tiba-tiba Hunter menatap dekat wajah junmin. "Eh, benarkah?".
"Ah? Emm..". Junmin mengangguk canggung.
"Tapi, mana yang lain?". ujar junmin bingung.
"Ah, mungkin mereka telat..". Ujar Hunter.
"Eh, kok bisa padahal.. ini sudah jam tujuh lebih loh..". junmin khawatir.
Junmin mengeluarkan ponselnya berniat untuk menelpon Jinsik namun..
"Gak usah di telpon!.". Ketus Hunter menahan tangan junmin.
"Eh?". bingung junmin.
"Ah, maksudku... kau gak usah menelpon mereka... Nanti juga mereka akan datang.. siapa tahu mereka sedang di perjalanan menuju ke sini.". ujar Hunter tersenyum.
Junmin pun mengurungkan niatnya lalu memasukkan ponselnya kembali ke saku.
"Oh, baiklah.". ujarnya nurut.
Setelah itu, junmin dan Hunter pun pergi ke ruang tamu dan menyiapkan buku-buku yang akan mereka gunakan untuk mengerjakan tugas.
"Oh, iya junmin.. maukah kau membantuku menyiapkan cemilan?". ujar Hunter.
"Ah, baiklah.".
Setelah itu, mereka pun pergi kedapur. lalu menyiapkan beberapa makanan cemilan.
"Kamu bisa potongkan bolu ini menjadi beberapa bagian?". Ujar Hunter.
"Ah, siap..".
Junmin pun mencoba untuk memotongnya, lalu..
"Hunter.. apakah seperti ini?". ujar junmin menunjukan hasil potongan pertamanya.
"Emm.. benar, tapi...".
Hunter mendekati junmin dan berdiri dibelakangnya, ia mulai menyentuh dan memegang tangan junmin membuat junmin tercengang seketika dengan tindakan Hunter.
"Kalo bisa.. cara potongan begini..". Ujar Hunter menggerakkan tangan junmin lalu memotong bolunya.
Junmin berusaha positif thinking, dengan tindakan Hunter yang mendekap tubuhnya saat ini.
"Oh, begini ya..". Ujar junmin mencoba terlihat biasa-biasa saja, padahal dirinya sudah merasa sedikit takut sekarang.
"Iya, bagaimana kau bisa melakukannya?". Ujar Hunter didekat telinga junmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomate Love | Junminjae (XIKERS)
Storie d'amore• Jangan salah lapak!‼️ • Ini cerita fiksi, berbau BL⚠️ • Shipper xikers Cerita di book ini hanyalah karangan dari author, bersifat fiksi. Gak ada deskripsi cerita, langsung aja baca.. kalo suka boleh stay, kalo gak suka lewatin aja oke..ㅎㅎㅎ - Minja...