Di atap gedung kampus.
Jinsik yang berpura-pura izin ke toilet pun, malah kabur dan pergi ke atap gedung kampus untuk mencoba menenangkan dirinya.
Karena bagaimana pun tadi hampir saja ia ingin emosi pada junmin. itu sebabnya, jinsik memilih untuk menyendiri dulu.
Namun, baru juga ia menghela nafas lesu. tiba-tiba saja dari arah belakang.
"Ham jinsik!". Suara teriakan seseorang.
Mendengar itu, jinsik pun langsung menoleh ke belakang. dan..
"Junmin?". Gumamnya bingung.
Setelah itu, junmin pun dengan cepat langsung berlari menghampiri jinsik dengan nafas terengah-engah.
Jinsik masih kebingungan dengan junmin yang menyusulnya sampai kemari.
"Junmin, kenapa kau-".
"Maafkan aku jinsik!!!". Tegas junmin memegang kedua bahu jinsik.
"Ehh?". Kaget jinsik.
"Aku berani sumpah, tentang perkataanku tadi.. aku benar-benar tidak bermaksud apa-apa kok!!".
"Tolong jangan salah paham, jinsik!!". mohon junmin.
Mendengar hal itu, jinsik pun mulai tersenyum lega. lalu ia pun mulai meraih kedua tangan junmin yang memegang bahunya, dan menaruhnya kedepan sambil menggenggamnya.
"Tenang saja.. aku gak marah kok.".
"Aku tahu kau tidak mungkin akan mengatakan hal buruk seperti itu padaku..".
"Seharusnya aku yang minta maaf, karena sudah emosi duluan.". jelas jinsik.
Junmin membulatkan matanya. "Kau beneran gak marah?".
"Iya, junmin-ah..". Jinsik tersenyum lebar.
Setelah mengetahui hal tersebut, junmin langsung menghela nafas leganya. "Makasih jinsik..".
"Lain kali aku akan jaga ucapanku..". Tegas junmin.
Jinsik hanya mengangguk senyum lalu.. tiba-tiba..
"Huh? jinsik?". Bingung junmin dengan jinsik yang tiba-tiba memeluk dirinya.
"Kenapa kau-".
"Junmin-ah..". Selang jinsik.
"Iya?".
"Tolong biarkan posisi ini sedikit lebih lama lagi, boleh?".
"Eh? Eum.". angguk junmin mengizinkan jinsik memeluk dirinya untuk beberapa menit kedepan.
Dan disaat itu juga, ternyata pemandangan tersebut tidak sengaja terlihat di mata Yechan yang baru sampai kesitu untuk mencari jinsik juga.
Yechan membeku melihat, jinsik dan junmin berpelukan seperti itu. lalu, tak lama karena tidak ingin ketahuan Yechan pun memilih segera pergi dari tempat tersebut.
"Apa itu? kenapa mereka berpelukan?". gumam bingung Yechan sambil menuruni anak tangga.
Disaat Yechan bingung dengan apa yang barusan di lihat, tiba-tiba ia teringat dengan ekspresi wajah jinsik yang waktu itu menolak untuk memberikan nomor telpon junmin padanya.
"Huh? gak mungkin.. apa karena itu ya...". Tercengang Yechan.
....
Kembali ke atap.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya jinsik pun melepaskan pelukannya pada junmin.
"Bagaimana? apa kau sudah merasa tenang?". tanya junmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomate Love | Junminjae (XIKERS)
Romansa• Jangan salah lapak!‼️ • Ini cerita fiksi, berbau BL⚠️ • Shipper xikers Cerita di book ini hanyalah karangan dari author, bersifat fiksi. Gak ada deskripsi cerita, langsung aja baca.. kalo suka boleh stay, kalo gak suka lewatin aja oke..ㅎㅎㅎ - Minja...