Bab VIII [•] Kesepakatan.

19 7 0
                                    

                                                                          
____________________________________________

Dari : EmmaPsycolog@gmail.com

Kepada : HakenJournalist@gmail.com

Tentang : Permintaan Laporan.

Tanggal : 19 Desember 2014.
____________________________________________
                                                                         
Selamat pagi Haken.

Emma tidak yakin email ini akan sampai pada pagi hari, tetapi Emma ingin meminta tolong. Ini benar-benar hal penting bagi Emma. Tolong pikirkan permintaan ini dengan seksama. Bayaran hal ini akan sangat menguntungkan kedua belah pihak.

Akhir-akhir ini para dokter sedang mengagumi penemuan terbaru dari salah satu perusahaan besar. Haken pasti tidak asing dengan namanya, Perusahaan VitalStatis Labs. Walaupun sebenarnya belum diumumkan ke publik, mereka sudah memperkenalkan obat terbaru mereka yang bernama "StabiliX"

Tidak banyak yang bisa Emma bicarakan sekarang. Pasien Rumah Sakit semakin bertambah. Emma ingin Haken menyelidiki obat StabiliX lebih dalam, sebelum digunakan kepada masyarakat.

Emma punya firasat, kalau Perusahaan VitalStatis melakukan sesuatu yang curang. Pemerintahan saja masih sibuk mengurus kekacauan pengguna, hingga belum mengeluarkan surat resmi lulus uji coba obat tersebut.

Emma berani bayar 30 Juta, apa Haken tidak mau segera mengambilnya? Atau Emma beri pekerjaan ini ke jurnalis lain saja, ya?
                                                                         
                                                                           

"Haken?" Polisi di depannya melambaikan tangannya di pandangan Haken.

"Ya?!" Mata Haken melebar, ia sedikit memundurkan badannya. "Sampai mana tadi?" Ia tersenyum.

"Beberapa kasus gedung yang hancur semakin naik," geramnya, ia merasa tidak dihargai.

"Ah, maafkan saya," mohonnya dengan nada pelan. "Menurut saya, ini cukup menjanggal."

Haken menunjuk beberapa berkas yang telah diberikan Armas, setiap berkas yang berisi kasus berbeda di dalam gedung, rata-rata adalah kasus yang dipaksa ditutup karena tidak kejelasan alasan kematian saat otopsi.

Para korban di dalam kasus tersebut selalu di tempat gedung, seolah-olah gedung mudah sekali menyembunyikan sesuatu. Menurutnya, pelaku di balik semua ini adalah pengguna kekuatan yang bisa menyerang diluar maupun dalam.

"Di luar? Memangnya ada kekuatan yang bisa digunakan dalam dua bentuk?" sela Armas dengan bingung.

Haken menghela nafas. "Bukankah akhir-akhir ini kita sering mendengar berita sebuah gedung tiba-tiba rusak, runtuh, listrik padam dan semacamnya, kan?"

'Memang apa hubungannya- eh!' Mata hijaunya berbinar dan memperhatikan setiap berkas yang ada.

Haken mengangguk. "Anda sudah tahu situasi Luna yang sebenarnya, kan?"

Emma saat itu menjelaskan semua tentang sistem dunia orang. Ia juga memberitahu latar belakang Luna yang memprihatinkan.

Ia akhirnya mengungkapkan kepada publik bahwa ia pengguna kekuatan, tetapi ia tidak memberi tahu tentang kekuatan Haken kepada siapapun. Tidak semua orang ingin memberitahu dunia, bahwa ia adalah pengguna kekuatan.

"Berarti pelaku juga bisa menghilangkan barang bukti dari saksi sendiri," Ujarnya dengan mengerutkan dahi. 'Aku masih belum paham dengan dunia ini.'

Pembalasan [ THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang