Setelah pengorbanan pangeran Utara dan Pangeran Aryan dan para Pandawa telah membuat strateginya, yakni lima langkah menuju kemenangan. Kisah berlanjut perang hari keduapun dimulai, seperti biasa sebelum perang mereka akan berdoa pada dewa Siwa.
Setelah itu mereka akan berpamitan pada para istri mereka, setelah itu mereka berangkat menuju ke medan perang tapi sebelum mereka berangkat Chitra mengingatkan mereka untuk selalu berhati-hati pada lawan manapun.
Lalu kedua kubuh itu saling bertarung, dan dengan rencana Basudewa Krishna membuat mereka dengan mudah memasuki formasi Kurawa dan juga rencana Basudewa Krishna yang menyuruh Yudistira untuk memancing Bisma agar pergi dari medan perang tersebut.
Sementara ditenda medis, Chitra kembali melakukan tugasnya karena mengingat jika banyak prajurit yang terluka dihari pertama perang yang membuatnya harus lembur untuk membuat obat-obatan. Dan juga tugasnya yang selalu ketua medis yang membuatnya harus selalu bangun pagi dan berlarut Malam.
Seperti saat ini, Chitra tengah membantu para tabib dalam membuat obat-obatan dan juga terkadang dia akan menyuruh dari beberapa suruhannya untuk mengambilkan bahan lain didesanya.
Chitra tengah meneliti setiap obat yang tabib itu buat, agar jika dipakai itu akan berefek lebih cepat dan tidak terinfeksi. Chitra menghela nafas dideket sungai Yamuna, dia tidak tau harus melakukan apa. Semua pekerjaannya telah beres.
"Aku harus melakukan apa? " gumam Chitra.
Chitra termenung, entah kenapa dia tiba-tiba merindukan kedua orang tuanya. Sudah berapa tahun ini dia tidak mengabari orang tuanya, apalagi setelah dia berkeluarga. Dia menjadi merasa bersalah, Chitra lalu melepas kalung yang dulu ibunya berikan.
Perlahan Chitra mulai menggenggam liontin itu, dia mulai merasakan energi positif yang masuk ke dalam tubuhnya. Lalu muncullah sesosok Dewi yang sangat cantik, Chitra lalu membuka matanya perlahan dan melihat ibunya yang tersenyum padanya.
Chitra lalu berdiri dan memberikan salam pada ibunya,
"Salam ibu. " kata Chitra.Dewi Saraswati tersenyum lembut pada putrinya,
"Semoga dewa selalu memberkatimu putriku. " kata dewi Saraswati."Sudah lama sekali kita tidak bertemu ibu, bagaimana dengan kabar ibu? " tanya Chitra.
"Kabar ibu Baik, benar. Sudah lama sekali kita tidak bertemu setelah peristiwa itu. " kata dewi Saraswati, Chitra pun mengangguk.
"Kau benar ibu, sejak kejadian itu. Aku jadi jarang bertemu dengan ibu, dan juga karena kejadian itu yang membuat perang besar ini terjadi. " kata Chitra.
"Tidak putriku, perang besar ini bukan berasal dari penghinaan mu dan tuan putri Drupadi. Tetapi karena dosa tiga ksatria hebat, yaitu Bisma yang agung, Guru Drona. Dan juga Raka angga karna. " kata Saraswati, Chitra terbelakang kaget.
"Bagaimana mungkin ibu? Mereka bertiga selalu berjalan dalam kebenaran dan tidak mungkin perang ini terjadi karena mereka. " kata Chitra.
"Ini memang sudah takdir mereka putriku, kau harus menerimanya. " ujar dewi Saraswati.
"Baiklah ibu. " kata Chitra.
"Putriku, ibu hanya mengingatkan jika tidak lama lagi kau akan kembali ketempat asalmu dilahirkan. " ucap dewi Saraswati.
Chitra termenung, dia ingat. Jika dia adalah awatara seperti Wisnu, Chitra adalah seorang dewi seperti ibunya. Dia berasal dari Manidwipa, dia bereinkarnasi ke bumi dan menjadi manusia, dan sebagai perjanjiannya. Dia akan hidup 55 tahun dibumi, sebab itulah ibunya datang dan mengingatkannya akan hal itu.
Sebenarnya Chitra tidak ingin meninggalkan Kedua putranya, kelima suaminya, kedua kakaknya, Menantu dan cucunya, serta anak-anak dari kedua kakak iparnya. Dia tidak rela jika harus pergi meninggalkan semua yang berada di bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabharata Destiny x oc
FanfictionChitralekha adalah anak angkat Bisma yang agung dan adik angkat dari Raja angga karna, jati diri Chitra adalah dewi yaitu adalah anak dari dewa brahma dan dewi Saraswati. Sewaktu hidup dia dibunuh oleh iblis mahakali dan juga dia kembali bereinkarna...