Bab 60|Kematian Abimanyu dan Lavha

628 58 5
                                    

Raja Drupada masuk ke dalam Chakrabyuha sambil melesatkan panahnya sehingga membuat satu persatu lapisan ambruk.

"Paman! Kereta raja Drupada memasuki formasi Chakrabyuha" ucap Dursasana.

"Guru Drona, bisakah raja Drupada mematahkan formasi Chakrabyuha? " tanya Duryudana kepada guru Drona.

"Bisa, di pertapaan nya ayahku sebelumnya, Drupada sudah mengenal Chakrabyuha, raja bandara lupa hal itu, Drupada adalah teman seangkatan ku di perguruan" ucap guru Drona.

"Berarti rencana kita akan gagal paman, hari ini kita tidak bisa membunuh Abimanyu" ucap Duryudana.

"Kau jangan khawatir keponakan ku, jika aku tidak lihat rencana kita dari semua sudut, maka tidak aku sebut sebagai rencana melainkan sebuah mimpi, dan jika berhubungan dengan mimpi, aku tidak punya keyakinan akan hal itu, dan kau paham hal itu,
Ini adalah rencanaku yang mana tidak akan pernah gagal, hari ini Abimanyu akan benar-benar mati! " ucap Sangkuni.

Karna yang mendengar ucapan Sangkuni hanya diam dan menatap ke arah Abimanyu, Lavha dan Chandra.

******

Ditenda Pandawa, Chitra sedang menjaga devika dikamarnya, disana terdapat lampu yang hidup, dirinya melamun memikirkan lagi gelang Abimanyu.

"Bahaya akan menimpa Abimanyu,
Kumohon jangan sampai putta-putraku terluka di medan peperangan ini, ya dewa kumohon lindungil mereka" batin Chitra,Chitra pun menutup matanya dan meneteskan air matanya.

Sedangkan Drupadi menangis dan meminta kepada yang maha kuasa untuk melindungi Abimanyu dan yang lainnya di medan peperangan ini.

"Prajurit cepatlah pergi hiks, perintahkan kepada Abimanyu aku menyuruhnya untuk ke tenda sekarang" perintah Drupadi, lalu prajurit itu menganggukkan kepalanya paham dan pergi dari sana, Drupadi pun masih menangis.

"Ya Tuhan, aku tahu kematian Abimanyu tidak mungkin terelakkan, tapi sebelum dia mati hiks seandainya saja dia tahu dia akan pergi, setidaknya dia akan hidup melalui anaknya, dan pengorbanannya itu pun akan merasa lengkap hiks, sekali ini beri dia hiks kesempatan untuk mendengar berita bahagia ini hiks" pintar Drupadi.

Doa kedua ibu Abimanyu sangatlah menyentuh, Chitra yang tidak tahu bahwa Abimanyu akan gugur sedangkan Drupadi yang tahu bahwa Abimanyu akan gugur, tetapi mereka sama-sama mendoakan Abimanyu untuk selamat, walaupun mereka berdua bukanlah ibu kandung Abimanyu tetapi mereka sangat menyanyangi Abimanyu.

Chitra menatap putrinya yang masih terkapar dikasur, tabib mengatakan jika devika belum bisa sadar saat ini yang membuat Chitra hanya bisa menunggu untuk devika kembali sadar, juga dia melihat putrinya yang menggenggam gelang perlindungan Abimanyu.

*******

Kembali ke Kurukshetra, sekarang Jayadrata telah menghadap ke raja Drupada untuk bertarung dengannya.

"AKU AKAN MENGUASAI MEDAN PERTEMPURAN INI! Kecuali Arjuna putra pandu, TIDAK SEORANG PUN YANG BISA MEMBALAS SERANGANKU BAIK DIRIMU ATAUPUN ANAKMU hahaha ATAU JUGA MENANTIMU SEKALIPUN" teriak lantang Jayadrata.

"Saat melihat kehebatanku nanti, kehebatan seorang pun tidak ada artinya dihadapanku" ucap Jayadrata yang membuat raja Drupada sedikit takut.

Raja Drupada menatap sekeliling formasi tersebut yang tampak kokoh lagixdan menatap Jayadrata yang bersiap untuk memanah, saat panah dilepaskan, raja Drupada juga memanah tetapi bisa dihempaskan oleh anak panah Jayadrata, anak panah Jayadrata membentuk sebuah ular yang melilit raja Drupada.

Para Pandawa, Abimanyu, Chandra dan lavha yang menatapnya dari jauh terkejut.

"Jayadrata berhasil menghentikan yang mulia raja Drupada dan dia telah mengikatnya kak" ucap Nakula.

Mahabharata Destiny x ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang