Bab 24|Persiapan Swayamwara Chitra.

1K 114 25
                                    

Segeralah tersebar tentang Swayamwara tuan putri Hastinapura itu, namun bukan Swayamwara Chitra yang akan digelar namun juga Swayamwara Tuan Putri Panchala yaitu Drupadi.

Sempat terjadi pertengkaran kecil sebelum Krishna menengahi dua kerajaan besar itu. Ia menjelaskan Jika Swayamwara itu memang untuk mencarikan pasangan untuk para tuan putri namun Cara Syaratnya yang berbeda.

Drupada yang menginginkan menantu yang mahir dalam memanah dan Bisma hanya mengikuti syarat untuk mencarikan pasangan untuk putrinya yang mahir dalam menombak dan Memiliki kebijakan yang melebibinya.

Setelah berdiskusi, Mereka akhirnya akan menggelar Swayamwara yang sama dihari yang sama, namun para pangaren harus memenuhi setiap syarat dari masing-masing Swayamwara itu.

Akhirnya para pangeran menjadi bimbang, mereka harus memutuskan untuk pergi ke Swayamwara yang mana. Karena kedua putri itu terkenal dengan kecantikannya dan keelokan masing-masing.

******

Sementara dikamar Chitra, ia tengah menatap kosong ke arah jendela kamarnya. Bagaimana tidak?
Ia masih marah soal keputusan swayamwara yang masih sepihak.

Chitra merindukan kunti, hanya kunti yang bisa menghilangkan rasa sedihnya. Ia ingin memeluk bibinya itu, Berkeluh kesah padanya.

"Maaf menggangu waktu anda tuan putri, kami disuruh untuk mengantarkan perhiasan dan gaunnya. " ucap sang dayang, Chitra lalu melihat perhiasan dan gaun itu.

"Kalian bisa taru disitu. " ucap Chitra, lalu para Dayang itu mulai menaruh perhiasan dan gaunnya itu.

"Kalau begitu kamu undur diri Tuan putri. " ucap mereka mulai pergi dari kamar Chitra.

Tiba-tiba Burungnya memanggilnya,
Chitra berbalik dan melihat Burung merpati nya datang dengan 2 surat.
Segera Chitra menghampiri merpatinya.

"Surat? Tak biasanya aku mendapatkan 2 surat seperti ini. " ucap Chitra.

Chitra lalu mulai membacanya,
Ia terkikik geli membaca surat dari pandawa. Coba saja Pandawa berada disini ia pasti akan dihibur dengan tingkah konyol Bima.

Lalu Chitra mengambil surat yang lain untuk membacanya.
Ia lalu membukanya dan mulai membacanya. Itu surat dari Krishna,
Hanya dengan Krishna ia akan tertawa.

Setelah selesai membaca dua surat itu, Chitra lalu mulai membalas kedua surat itu. Setelah selesai menulis nya,
Ia lanjut untuk menggulungnya lalu mengikatnya dengan tapi merah.

Setelah selesai membalasnya, Chitra lalu mulai menyerahkan Surat itu pada burungnya. Segera merpati itu segera membawanya dengan kedua surat itu yang diselipkan di antara dua kakinya.

Setelah itu, datanglah para dayang.
Chitra yang sudah tau hanya melihat
Mereka yang mulai menyusun perhiasan itu.

Lalu datanglah Ratu Gandari, ia meraba-raba perhiasan yang sudah tersedia. Ia bisa merasakan banyak perhiasan dan gaun yang sudah tersedia.

"Chitra." Ucap Gandari.

Chitra yang melihat bibinya itu, lalu menghampirinya,
"Bibi, kenapa ada disini? " tanya Chitra.

"Bibi pergi disini karena tidak lama lagi kau juga akan pergi nak, sama seperti dursala yang sudah pergi nak."
Ucap Gandari, Chitra hanya tersenyum menatap Gandari.

"Bibi, walaupun aku sudah menikah nanti. Aku juga akan selalu mengunjungi kalian. " ucap Chitra, mana mungkin ia menjadi anak durhaka.

"Tapi tetap saja nak, sebelum kau melakukan Swayamwara. Pergilah kek kuil dewa Siwa. " ucap Bibi gandari, aku mengganggukan kepala.

Mahabharata Destiny x ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang