Melepaskannya?

217 17 2
                                    

Setelah kejadian itu,Akhirnya Jevan mengajak Marvian untuk pulang ia tidak mau lama²lagi,Apalagi jika harus melihat wajah yang entah kenapa sekarang ini selalu membuatnya menangis dan kecewa
  
Marvian sempat bertanya apa yang terjadi padanya ia hanya bilang tidak terjadi apa²dan beralasan lelah,dia tak mungkin mengatakan kebrengsekan seorang Jemian padanya,Ia juga selalu menunduk dikala Jemian menatapnya seolah melarangnya untuk mengatakan semua yang ia lakukan.

___________________________

Diasrama saat ini Rendra sibuk mondar-mandir mengurus Jevan yang kini sedang terbaring lemah,Jevan jatuh sakit,Karna masuk angin,Jevan juga sempat mengguyur dirinya dibawah air shower semalam selama sejam,Bahkan tanpa sepengetahuan Rendra

Dirinya hanya ingin melupakan apa yang harus ia lupakan.

" Kok lo bisa tiba²sakit begini sih jev?"Tanya Rendra Khawatir

" Emh,,gue gak tau,kemarin aja udah gak enak nih badan"Jelas Jevan dan menenggelamkan wajahnya kedalam selimut

" Ya udah,Lo istirahat aja,Gue bakal izin sekalian buat jagain lo"Ucap Rendra hendak menelpon seseorang,tapi ditahan oleh Jevan

" Nggak,Lo bisa pergi kuliah,gue sendiri aja gakpapa,asal lo tolong izinin gue ya"Pinta Jevan dan meraih tangan sahabatnya untuk ia genggam

" Lo yakin,nanti lo butuh sesuatu gimana?"Tanya Rendra lagi

" Gue bisa sendiri Ren,lagian cuma sakit biasa kan?,jadi lo gausah khawatir oke?"Ujarnya dan mencoba terlihat baik²saja didepan sahabatnya ini,ia tak mau jika sahabatnya ini bolos kuliah karna dirinya

" Heum,oke gue berangkat kalo gitu,tapi janji ya hati²,Lo bisa telpon gw kalo ada sesuatu"Peringat Rendra

"iya iya, udah sana berangkat " ucap nya lesu

" Oke,Baik²ya lo"Ujar Rendra lagi,kemudian ia pergi meninggalkan Jevan yang mengangguk lesu

_______________________________

"Ren " Rendra akhirnya berhenti setelah ada yang memanggilnya , ia kemudian menoleh,dan Seniornya yang memanggilnya,Marvian

" Eh,Iya ka ada apa?"Tanya Rendra

" Bener Jevan sakit?" Ucap Marvian bertanya balik,ia mengetahui hal ini karna dosen yang memberi tahunya

" Iya ka,Semalem dia baik²Aja,cuma pas tadi pagi²dia menggigil,Badan nya panas"Jelas Rendra

" Apa karna kemarin ya,dia juga gak bilang kalo lagi gak enak badan " Ucap Marvian khawatir,ia jadi merasa bersalah karna seharusnya ia peka tentang kondisi Jevan kemarin

" Yaudah Ren aku ikut ke asrama kamu,Pengen jenguk Jevan"Pinta Marvian dan diangguki setuju oleh Rendra

Marvian akhirnya Pergi ke asrama Jevan dan Rendra,banyak sekali pertanyaan,dalam benaknya,kemarin Marvian juga sempat aneh dengan gelagat Jevan seperti Ketakutan?,Matanya juga sedikit sembab,Pipinya juga tampak memerah,Ada apa sebenarnya dengan Jevan?

----- ----- ----- -----

Setelah Lama diperjalanan,Marvian dan Rendra akhirnya sampai di Asrama dan mendapati Jevan yang terbaring lemah,Badan nya bergetar karna dingin,dan mata yang sembab terus mengeluarkan air mata

Kemudian Marvian menghampiri Jevan setelah melihat pergerakannya,Jevan membuka matanya mencoba untuk melihat siapa yang berada didepannya

" Kak Mar " Ujar Jevan lemah

" Iya ini aku,Jevan kenapa kamu gak bilang kemarin kalo kamu lagi gaenak badan?"Tanya Marvian seraya mendekati Jevan yang terbaring lemah,Dan mengelus pucuk kepalanya

Just You!! [Jaemjen ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang