18. A Habit Is Hard to Change

136 22 2
                                    

Harusnya kemarin up, tapi ga bisa. Besok aku usahain up lebih awal. met baca semuanya:*



__________________



"Apa hanya aku saja yang merasa kau tampak lebih segar semakin hari, Rhe?"

Rhea menoleh ke arah pemilik suara yaitu Diana.

"Ya, aku juga memperhatikannya akhir-akhir ini. Kulitmu menjadi lebih cerah dan halus. Kau melakukan perawatan kulit di mana?"

"Aku juga mau ke sana. Katakan, Rhe."

Setelah dipikir-pikir lagi, Rhea belum memanjakan diri semenjak dia menikah. Dia tanpa sadar bergumam, "Aku belum ke sana."

"Serius? Kau pasti bercanda!" keluh salah satunya.

"Karena kau membawa topik itu, bagaimana jika sepulang kerja kita pergi bersama?"

Andini yang merasa topik untuk tokoh utamanya telah berganti, membuka suara, "Aku punya—"

"Ide bagus! Mari pergi bersama!" seru Ayu. "Naomi, kau ikut juga?"

Naomi menggeleng. "Aku memmiliki janji dengan pacarku."

"Sangat disayangkan ...."

"Aku akan ikut bergabung di lain waktu," balas Naomi membuat Ayu tidak sedih lagi.

Kesal karena dipotong, Andini meninggikan suaranya, "Hei!"

Dan semua mata tertuju padanya hingga dia sadar dia pun segera mengubah ekspresinya kembali lembut. "A-Aku juga ikut."

Andini pikir jika dia ikut, dia bisa mengganggu Rhea dengan dongengnya. Namun nyatanya, wanita itu tidak tampak terganggu sama sekali. Dikala dia mencoba melebih-lebihkan ceritanya dan apa saja yang Enzo berikan untuknya, Rhea hanya berbaring sambil memejamkan matanya dengan tenang.

"Rhe, kamu pasti sudah sering ke—"

Di saat Andini ingin mengajaknya bicara, Rhea segera memotongnya dengan tenang tentu tanpa menoleh, "Aku sarankan kau tetap diam atau perawatan yang kau lakukan saat ini akan sia-sia."

Dan terdengar kekehan kecil dari yang lain menyebabkan Andini malu.

Bahkan ketika ingin memamerkan kemesraannya saat Enzo menjemputnya, Rhea sudah pulang lebih dulu. Itu sungguh membuatnya sebal.

"Apa lagi kali ini?" Sambil menyetir, Enzo melirik Andini yang berdecih dengan wajah cemberut.

"Kamu yakin dia pernah menyukaimu?"

Enzo menoleh sekali lagi. "Hah? Apa yang ingin kamu katakan?"

Andini berdecak kesal sebelum menatap tunangannya. "Aku ingin pernikahan kita nanti menjadi kenangan paling tak terlupakan."

Enzo menghela napas dan mengusap kepalanya hingga Andini tersenyum manis. "Tentu. Lakukan apa yang kamu mau."

***

Dan tibalah hari pernikahan tersebut. Hari yang ditunggu-tunggu Enzo dan Andini. Begitu juga Rhea.

"Kamu ingat hari itu? Hari pertama kita bertemu di kampus. Kamu tersenyum lebar dan banyak wanita yang mengelilingimu." Enzo merapikan rambut Rhea yang berantakan karena angin laut. "Saat itu aku menyadari aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama ketika melihat senyuman indahmu."

Gombalan itu membuat Rhea tertawa.

Enzo menggenggam tangannya kemudian. "Aku serius. Kamu sangat bersinar."

The Billionaire's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang