29. Exhibition II

148 22 4
                                    

Bab ini cukup panjang semoga kalian sukak. Oh iya, eBook Sexy Venus sudah kembali ke harga normal ya. Silakan ke Google Play Books untuk membeli, cintah

Selamat berakhir pekan~




__________________________



Berdiri di antara Rhea dan Maven, Andini sedikit melirik ke belakang dengan sudut matanya, melihat beberapa rekan kerja yang tengah menatap mereka. Dia kemudian mendongak untuk menatap Maven dengan perasaan kesal di hatinya. Bagaimana tidak? Dia sengaja berbicara sedikit nyaring dan berjalan lambat menuju mereka, akan tetapi pria ini sama sekali tidak menoleh ke arahnya.

"Hai, ini pertemuan kita yang kedua setelah di hari pernikahanku. Maaf, saat itu aku lupa memperkenalkan diriku dengan baik." Andini membawa rambutnya ke belakang telinga lalu menunduk layaknya wanita yang manis dan patuh. "Aku Andini, istri Enzo, CEO dari Celadon. Dan juga sahabat Rhea"

Dan tanggapan dari Maven hanyalah sebatas anggukan kecil membuat Andini terdiam menunggu. Namun setelah beberapa saat tidak ada tanggapan lain, dia menjadi canggung dan bingung.

Hanya itu? Bukankah pria ini harus menyapa dan memperkenalkan dirinya juga?

"Aku akan pergi sekarang, ada urusan pekerjaan yang perlu aku hadiri." Maven melirik arloji sebelum menatap istrinya yang mengangguk mengerti.

Tanpa mempedulikan Andini, Rhea menemani Maven berjalan bersama.

"Apa Kakek sudah kemari?"

Rhea menoleh. "Dia berkata siang nanti."

"I see." Maven berhenti setelah mereka mendekati anak tangga dan menghadapnya. "Kembalilah."

"Ya, terima kasih sudah berkunjung. Hati-hati di jalan."

Maven menatapnya sebentar dan tiba-tiba mengangkat tangannya, menyentuh rahang Rhea. Dia mengusap lembut pipi istrinya yang sedikit terkejut dengan ibu jari yang kasar. Dan menatap mata indah itu dengan tatapan dalam.

Sementara itu Rhea yang kaget bercampur bingung bertanya-tanya kenapa Maven melakukan ini. Ini tidak seperti pria yang ia kenali, belum lagi ini di tempat umum. Masih ada beberapa orang yang lalu-lalang di sekeliling mereka. Hingga berpikir sampai di situ, secara naluriah dia melirik ke samping dari ekor matanya dan menangkap kehadiran Andini. Ternyata wanita itu masih mengawasi mereka.

Maven mengecup cepat bibir Rhea lalu berbisik, "Tunggu aku setelah pulang kerja."

"H-Hmm." Rhea mengangguk canggung dan memperhatikan kepergian Maven yang menuruni tangga.

Di saat dia hendak kembali ke tempatnya, dia bisa melihat kekesalan Andini sebelum wanita itu membuang wajahnya.

"Padahal itu tidak perlu ...," gumamnya entah untuk Andini atau Maven.

"Oh astaga. Pantas saja kau tidak mau membicarakan tentang suamimu ketika kita berkumpul dan bergosip."

Rhea tersentak kaget dan menoleh ke belakang di mana Ayu dan Dania menatapnya dengan tatapan jahil.

"Melihat interaksimu dan suami Rhea, ternyata kalian sedekat itu, ya, An."

Andini yang sudah mendekati mereka hanya tersenyum singkat.

"Kau benar-benar rakus, Rhe. Bisa-bisanya kau menyimpan pria sepanas itu hanya untuk dirimu sendiri!"

"Apa?" Dia pikir mereka tidak lagi membahas tentang suaminya. Padahal tadi sudah cukup ketika nama Andini masuk ke dalam diskusi mereka. Dan juga .... Ia melirik Andini. Kenapa wanita ini menjadi pendiam? Biasanya dia akan besar kepala dan mengatakan banyak omong kosong sampai yang lain iri.

The Billionaire's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang