Larilah sayang.
Larilah sayangku.
Meskipun begitu, kau tetap akan menjadi milikku.
Selamanya.
Aku memang sendirian, namun aku tetap sama seperti kalian, masih membutuhkan kasih sayang kalian. Rasa cinta kalian. Bahkan semua perasaan kalian. Aku ingin semuanya.
Mungkin aku terlihat seperti orang serakah, tapi begitulah diriku. Tidak akan ada manusia didunia ini yang puas dengan keadaan mereka masing masing. Kecuali mereka yang sudah merasa gembira dengan keadaan mereka. Itu mereka, bukan aku.
Aku tetap orang serakah.
Kekayaan. Kepintaran. Pertemanan. Semuanya sudah ku dapatkan, semuanya sudah berada didalam genggaman tanganku, namun. Kenapa semua itu hampa?
Disinilah aku bertemu denganmu. Kau belahan jiwaku. Darahku. Separuh Napasku. Cahayaku.
Tapi kenapa wajahmu takut seperti itu? Dimana senyuman hangatmu? Senyuman manismu? Teriakan ceriamu? Tawamu? Wajah bahagiamu? dan sentuhan lembut dari jari jari kecilmu, dipipi kasarku?
Aku menginginkan mu
Sangat
Aku tidak akan membiarkan mu pergi begitu saja, meskipun hanya syarat bodoh dan kalung bodoh itu.
Kau tetap milikku.
Akan ku injak semua itu, tidak peduli berapa luka yang kudapatkan, berapa pengorbanan yang harus ku keluarkan, hanya untuk mendapatkan mu.
Awan gelap dan angin bertiup kencang, dengan diselangi ombak serta petir yang bergemuruh. Perahu terombang ambing mengikuti arus ombak laut yang berantakan.
Hujan deras terus menghantam air laut yang sedang mengamuk dengan ombak yang begitu besar, membuat kapal terombang ambing namun.
Mataku menatap fokus kedepan tidak lepas dari monster laut yang tengah berenang didalam air laut biru menjauhi kapalku. Teriakan ku kepada awak kapalku agar terus memfokuskan kapal untuk mengejar makhluk itu dengan jaring dan tombak besi yang sudah disiapkan sejak awal.
"Kau ingin kemana sayang..?"
"Kau akan menjadi milikku..selamanya"
Monster laut itu terus mencoba melarikan diri, dengan berenang kedalam air laut yang gelap. Namun aku tidak membiarkan nya begitu saja.
"Tembak dia!!" Teriakku menunjuk kearah monster laut itu, dengan para awak kapal ku yang sudah bersiap memegang tombak, kemudian tombak itu di lemparkan secara acak dan bersamaan. Membuat monster laut itu semakin tergesa gelap ia berenang, lalu salah satu tombak mengenai ekornya, membuatnya berteriak keras.
Saat tombak mengenai ekornya, tali yang sudah di ikatkan di ujung tombak pun menegang, membuatku tersenyum lebar.
"Tarik talinya!!" Teriakku lagi kepada awak kapal, semuanya menarik tali itu.
Monster laut itu terus mencoba berenang dan melepaskan tombak dari ekornya, membuat darah merah nya mengalir deras dari luka tombak.
"Kemari sayangku.." gumamku pelan, tersenyum lebar dengan antusias sambil menarik tali.
Awak kapal yang lain nya, sudah menyiapkan jaring untuk mengurung monster laut itu, saat sudah naik ke atas kapal.
"Faye.."
MEET YOU, AT THE SEA
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET YOU, AT THE SEA
ActionSejak kecil, Varius selalu di perlakukan kasar oleh ayahnya, yang bertujuan agar Varius selalu tetap siaga menghadapi masalah apapun. Namun bukan itu yang di inginkan Varius *** Saat masih kanak kanak, ia selalu di ejek teman temannya, karena Varius...