Our Story - 4

70 4 6
                                    

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?"

Pagi-pagi sekali Chaikamon sudah datang ke rumah sakit. Sekalian mengantar orang tua James, dia juga ada kepentingan dengan Net.

Tak lama setelah orang tua James sampai, Baiyok dan Noeul juga tiba di rumah sakit. Karena itulah, Net bisa mempercayakan mereka menjaga James, sementara dia dan Chaikamon bisa pergi sebentar ke cafe.

"Sebenarnya, aku melihat hal yang mencurigakan sebelum khun James kecelakaan." ujar Chaikamon. "Aku melihat ada mobil hitam berhenti di jalur keluar restoran, mesinnya menyala tapi tidak bergerak."

"Apa mobil itu yang menabrak James?" tanya Net.

Chaikamon mengangguk. "Aku berusaha melihat plat nomornya, tapi tertutup tanaman hias di trotoar. Dan setelah menabrak khun James mobil itu langsung melaju kencang entah kemana."

Net terlihat berpikir. "Apa mungkin Grit sudah mulai bergerak?" dia bergumam.

"Apa Grit orang yang sesadis itu, bos?"

Net melirik Chaikamon, kemudian mengangguk. "Kan kubilang dia tipe yang sanggup melakukan apapun demi tujuannya bisa tercapai. Walaupun dia bakal memakai tangan orang lain, supaya tangannya tidak berlumuran lumpur."

"Tapi kita belum punya bukti." sahut Chaikamon.

"Itulah yang akan kita cari." Net menyeruput kopi hitamnya. "Tapi sebelumnya, suruh Noeul dan Baiyok menyimpan dokumen penting Black Daisy di tempat aman."

Kening Chaikamon berkerut. "Kenapa tiba-tiba.."

"Ikuti saja." potong Net. "Aku tahu betul seperti apa Grit."

"Baiklah." Chaikamon paham bos pertamanya itu pasti punya alasan di setiap tindakannya.

Ddrrrttt.. ddrrrttt..

Ponsel Net bergetar, ada panggilan masuk dari Baiyok.

"Ada apa, Yok?"

"Phi, cepat kesini.." suara Baiyok terdengar panik.

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu dengan James?"

"Bukan.. Phi Grit datang kesini.."

Mata Net melebar sempurna. Dia menatap Chaikamon, yang sepertinya mengerti ada situasi darurat. "Kami segera kesana. Tahan dia jangan sampai menyentuh James."

Panggilan itu diputus, kemudian dua pria itu segera meninggalkan cafe dan kembali ke rumah sakit.

Sekitar 15 menit kemudian Net dan Chaikamon tiba di depan ruang rawat James. Terlihat seorang pria sedang berdiri dan berbicara dengan Tn. Wongwisut.

Tn. Wongwisut melihat Net mendekat ke arahnya. Sekelebat ada ekspresi lega di wajah pria paruh baya itu.

"Net, kau sudah kembali." ujar Tn. Wongwisut.

Net mengangguk pelan. "Khun Po, lebih baik ke dalam temani Baiyok dan Khun Mae. Ada yang ingin kubicarakan dengan dia."

Chaikamon segera membuka pintu ruang rawat dan mengajak Tn. Wongwisut masuk. Setelah ruangan benar-benar tertutup, Net menatap sengit pria yang tersenyum sinis ke arahnya.

"Mau apa kau datang kesini?"

Pria itu masih santai menanggapi pertanyaan Net. Dia malah duduk di kursi tunggu yang ada di lorong rumah sakit. "Hanya menjenguk sepupu yang sedang diopname. Apa itu salah?"

Napas Net memburu. Emosinya sudah sampai ujung kepala, tangannya ia kepalkan sampai terlihat bergetar. "Orang licik sepertimu tidak mungkin jauh-jauh datang hanya sekedar menjenguk."

Our FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang