Chapter25

44 2 3
                                    

  Talisa segera mengemasi buku-bukunya saat jam pulang sekolah berbunyi, setelah guru keluar dari kelas mereka Talisa dan Dea bangkit dari duduk mereka kemudian melangkahkan kaki mereka ke parkiran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

  Talisa segera mengemasi buku-bukunya saat jam pulang sekolah berbunyi, setelah guru keluar dari kelas mereka Talisa dan Dea bangkit dari duduk mereka kemudian melangkahkan kaki mereka ke parkiran.

   Tanpa disengaja mereka bertemu dengan Gavin dan Diqal, Seperti biasa saat bertemu Diqal kehebohan selalu terjadi pada Dea.

  "Sayang" Teriaknya menghampiri Diqal membuat beberapa pasang mata tertuju padanya, Talisa menatap jengah kearah Dea sesaat pandangannya terarah kepada Gavin yang juga menatapnya.

   "Dea ayo, " Panggil Talisa. Bukannya Dea yang menghampiri, Gavin terlihat berjalan menuju kearah Talisa menggandeng tangannya. Seolah terhipnotis, Talisa menurut mengikuti langkah Gavin yang menuntunnya kearah motor Vespa lx 125 berwarna abu-abu. Gavin memakaikan helm berwarna putih yang ia simpan dijoknya khusus untuk Talisa, ia menyuruh Talisa untuk duduk kemudian ia melajukan motornya keluar gerbang sekolah.

   Tanpa mereka sadari sedari tadi aktivitas mereka diawasi oleh seseorang. Tangannya mengepal menyalurkan rasa benci dan cemburu, dadanya bergemuruh, matanya memerah menahan amarah.

    Dea dan Diqal hanya tersenyum melihat tingkah mereka kemudian mereka menyusul Gavin dan Talisa. Dea mengajak Diqal mampir kerumahnya, dengan senang hati Diqal menyetujui ajakan kekasihnya. Sedangkan Gavin mengajak Talisa makan siang, bakso adalah makanan favorit Talisa membuat Gavin memarkirkan motornya didepan rumah makan bertuliskan "Bakso Prasmanan".

   Setelah memilih dan mengambil berbagai jenis bakso yang menggiurkan mereka berdua mencari tempat duduk. Gavin tampak memperhatikan Talisa yang menatap mangkuk bakso di depannya dengan binar bahagia senyum kecil tercetak dibibir Gavin, bahagia rasanya saat melihat orang yang kita sayangi bahagia.

   "Kemarin aku lihat kamu turun berdua sama Levy dari rooftop. Kalian habis ngapain?" Tanya Gavin di sela-sela kegiatan makan mereka. Talisa terdiam tubuhnya terasa panas dingin, mulutnya membisu matanya menatap lekat bakso bulat berisi baby gurita.

"Sa.. Kenapa diem?" Talisa tersadar dengan gelagapan dia menjawab,

"I.. Itu.. Kkkee.. Aaa.. Aku.. Kok kamu tahu?"
"Kemarin aku liat kamu sama Levy jalan berdua, aku ikutin ternyata kalian naik ke rooftop. Aku tungguin disebelah toilet sampai kalian berdua turun." Dada Talisa seolah terhimpit saat mendengar penjelasan Gavin.

  "Sekarang kamu lebih sering istirahat sama Levy daripada aku. Kalian punya hubungan ya?" Talisa menggeleng cepat sembari mengibaskan tangannya didepan wajah

"Aku nggak punya hubungan apapun sama Levy,serius" Talisa mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. Gavin hanya diam menatap Talisa sembari mengunyah bakso miliknya, tatapannya seolah meragukan ucapan Talisa raut wajah kecewa sedikit tersirat pada wajah tampan Gavin.

Suasana diantara mereka kembali hening hanya terdengar suara dentingan sendok garpu  yang beradu dengan mangkuk bakso.  Seusai makan Gavin kembali melajukan motornya menuju rumah Talisa tak ada percakapan sedikitpun diantara mereka.

Misteri Toilet SekolahWhere stories live. Discover now