Chapter3

590 2 0
                                    

Sinar matahari menerobos masuk melewati jendela kaca, melalui gorden yang sedikit terbuka, memaksa seorang gadis yang masih terlelap dalam gulungan selimut menggeliat kecil karena suara alarm yang terus berdering. Gadis itu perlahan mengerjapkan mata cantinknya, ia melirik jam weker yang ada di meja nakas kemudian mematikannya, 04:30. Gadis itu mendudukkan dirinya kemudian menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, ia menurunkan kakinya kemudian melangkah kedalam kamar mandi.

  15 menit kemudian gadis itu keluar dengan wajah yang sudah segar, dan kantuk yang tadi menyergap dirinya kini sudah menghilang, gadis itu segera memakai pakaiannya dan menggelar alas sholat kemudian memakai mukena pinknya, setelahnya ia melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan di pagi hari, yaitu Sholat Shubuh.

   Gadis itu telah menyelesaikan  sholatnya, ia menengadahkan tangannya dan mulai mengucapkan doanya kepada sang Pencipta, ia mengusapkan kedua tangannya ke wajahnya dan mengatakan Amin..

   Ia merapikan alat  sholatnya, dan melirik kearah jam, ternyata sudah pukul 05:15. Ia memutuskan untuk merapikan tempat tidurnya, setelahnya ia menyiapkan buku pelajaran yang harus ia bawa hari ini. Semua sudah ia lakukan hingga menyapu lantai kamarnya pun sudah. Gadis itu memutuskan untuk mengganti baju santainya dengan seragam sekolah, lalu ia pergi kedepan meja rias dan memoleskan sedikit bedak di wajahnya serta lip balm yang berwarna pink lemonade ke bibir indahnya. Setelah dirasa semua siap gadis itu bergegas turun karena jam sudah menunjukkan pukul 05:50, tak lupa ia membawa tasnya yang ada di kursi meja belajar, saat mengambil tasnya tanpa sengaja gadis itu melirik ke foto yang ada diatas meja belajarnya, lalu ia teringat kejadian semalam, kejadian ketika mendiang kakaknya mendatanginya dan membantunya untuk tidur dan terhindar dari makhluk yang akan mengganggunya. Gadis itu tersenyum, lalu mengucapkan.

  "Terimakasih kak"

          ____Di Meja Makan____


"Talisa,, kelihatannya kamu senang banget hari ini?"Tanya Arnold_papa Talisa.
  Gadis pemilik nama hanya bisa tersenyum, senyum kegembiraan.

  "Ada apa sih sayang?" Daisy_Mama Talisa ikut menimpali.
  
     "Kalau Mama sama Papa tau pasti kalian kaget" Ucapnya sambil kembali tersenyum manis.

   "Tadi malam Kakak datang, dia pakai baju yang baguuss banget dan wajahnya itu cantikkk bangettrus kakak nemenin Talisa sampai Talisa tidur" Talisa menceritakan hal itu dengan wajah yang tak henti memancarkan binar kesenangan. Dugaan Talisa benar, mama dan papanya terkejut sekaligus terharu, memang hal ini bukan pertama kalinya Talisa didatangi arwah sang kakak, tapi tetap saja hal itu membuat mereka terharu. Karena begitu sayangnya sang kakak kepada Talisa, saat Veronica masih hidup dia begitu menyayangi dan menjaga Talisa, bahkan sampai kini saat dirinya telah tiada ia tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang kakak.

   "Udah ma, mama nggak usah sedih, kasian kan kalau kakak sampai lihat mama sedih kayak gini" Ucap Talisa menghampiri dan memeluk ibunya yang kini semakin terisak, "kamu jangan pernah tinggalin mama ya sayang" Mohon Daisy, sambil mengeratkan pelukannya pada sang putri, Talisa mengangguk dan berkata.

  "Talisa nggak akan pernah ninggalin Mama ataupun Papa, Talisa akan terus disini bersama kalian" Mendengar itu Daisy semakin mengeratkan pelukannya pada Talisa, seperti tidak mau kehilangan Talisa.

  Drama sedih itu dihancurkan oleh teriakan seseorang,

  "Saa.. Ayo buruan" Langkahnya terhenti ketika melihat, adegan sedih yang dilakukan sahabatnya.

  "Ma,ma, maaf.. Dea ganggu ya.. " Talisa melihat kearah Dea dengan tatapan jengah, ia melepaskan pelukannya kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya, ia menciun kedua pipi orang tuanya dan tak lupa punggung tangan orang tuanya. Ia mengambil tasnya kemudian berjalan menuju pintu rumahnya, dan diikuti Dea yang sedari tadi mengikutinya.

Misteri Toilet SekolahWhere stories live. Discover now