Chapter 11

200 1 0
                                    

     "Ini tempat apa? " Tanyanya pada diri sendiri, dalam penglihatannya tempat yang ia maksud adalah tempat yang begitu gelap gadis itu tampak berlari ke sana kemari berteriak sekencang mungkin berharap ada seseorang yang bisa membantunya keluar dari tempat itu.

   Gadis itu terus berlari sambil menangis, jujur ia benar-benar takut, ia berteriak meminta tolong namun sepertinya ditempat itu hanya ada dia. Gadis itu bersimpuh ia benar-benar sudah tidak bisa berlari lagi, ia menangis sesenggukan, memanggil kedua orang tuanya.

  "Hiks.. Hiks.. Hiks.. Mama Papa,, " Panggilnya lemah, sepasang kaki terlihat berjalan kearahnya hingga berhenti didepannya, sesaat gadis itu belum menyadari kehadiran sepasang kaki itu, namun sesaat kemudian gadis itu memandang kaki itu dengan senyum yang perlahan muncul di bibirnya, ia mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk, senyumnya kian melebar kala mendapati seseorang yang sangat ia kenali.

"Mama, " Panggilnya seraya memeluk lutut wanita yang tadi ia panggil Mama, Wanita itu berjongkok didepan gadis itu dan memeluknya, Wanita itu mengelus rambut putrinya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.
"Mama, aku takut" Adu sang gadis

"Kamu nggak perlu takut, di sini ada Mama,, kamu ikut Mama ya.. " Ucap wanita itu,

"Kemana? " Tanya sang gadis tanpa melepaskan pelukannya

"Kita pergi ketempat yang seharusnya, " Jawab sang wanita, ia menarik tangan gadis itu dengan lembut ia menuntun gadis itu kesebuah arah, lama mereka berjalan namun belum juga mereka sampai di tempat tujuan. Gadis itu merasa bahwa sedari tadi mereka seperti berputar-putar, gadis itu bertanya pada Mamanya, kemanakah mereka akan pergi?,

"Kita mau kemana sih ma? " Sang Wanita berbalik menghadap gadis itu, ia tersenyum dengan manis namun senyuman manis itu berubah menjadi senyuman yang mengerikan, bibirnya yang semula kecil kini menjadi lebar saking lebarnya bibir wanita itu sampai menyentuh telinga.

Gadis itu beringsut mundur, karena ketakutan melihat wajah cantik Mamanya yang seketika berubah menjadi menyeramkan dan menggelikan, bagaimana tidak wajahnya yang semula mulus kini penuh luka dan disetiap luka itu terdapat banyak belatung yang seolah siap untuk melompat ke arahnya.

  "Mau kemana anakku, " Bahkan suara wanita itu kini berubah, suara yang tadinya lembut sekarang berubah menjadi suara melengking yang memekakkan telinga,
"Kemarilah anakku, kemari ikutlah aku.. " Ucap Wanita itu sambil mengulurkan tangannya yang kurus tinggal tulang,

"Nggak,, siapa kamu!? " Teriak gadis itu

"Sepertinya kamu melupakan aku,, " Ucap Wanita itu sambil menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, serta perlahan wajahnya berubah menjadi gadis cantik jelita yang sangat ia kenal.

"Kemarilah ikut denganku, apa kau tidak ingin menemani teman mu yang sedang kesepian ini?" Tanyanya dengan mimik wajah yang kembali berubah menyeramkan

"Aku minta maaf Na, aku minta maaf aku menyesal,, " Ucapnya dengan tangis

"Maaf? Permintaan maaf kamu sudah terlambat sayang,, " Wanita itu mendekatkan dirinya kepada gadis itu, gadis itu terus beringsut mundur hingga dirinya terjatuh,, wanita itu menindih tubuh sang gadis dengan posisi tangan yang siap mencekik leher gadis itu. Gadis itu menangis dan berteriak memohon agar wanita itu mengampuninya.

  "Jangan Na, aku mohon jangan.. "

"Jangan.... " Ronta gadis itu

"Din,, Nandin bangun.. " Ucap seorang sambil menepuk pundak gadis itu, gadis itu terperanjat kaget hingga dengan nafas yang terengah-engah.

"Kamu kenapa? "

"Mama.. " Tangis Nandin pecah, ia memeluk seorang wanita yang ia panggil Mama.

»»——⍟——««

Misteri Toilet SekolahWhere stories live. Discover now