Chapter14

167 4 1
                                    

   Untuk memudahkan mereka mengingat wajah pemuda itu Dea diam-diam memotret pemuda tersebut, karena merasa aktivitas mata-mata mereka sudah cukup Talisa dan Dea memutuskan untuk segera pulang karena waktu sudah menunjukkan 14:43, jika mereka tidak segera pulang dapat dipastikan mereka akan sampai di rumah saat sore hari.

      Dea dan Talisa berjalan menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka sebelum membelah jalanan menuju rumah mereka. Mereka sampai di rumah Talisa sekitar pukul 15:34, Talisa turun dari motor Dea dan pandangannya tertuju pada sebuah kuda besi yang terparkir di halaman rumah Talisa, begitupun juga Dea, pandangannya tertuju pada objek yang sama, mereka berdua sama-sama merasa tidak asing dengan kendaraan tersebut.

    "Sa, kayaknya aku nggak asing deh sama tu motor, " Ucap Dea dengan terus mengamati motor itu,

   "Iya deh de, kayaknya aku pernah liat motor itu deh,, tapi punya siapa ya,,?" Ucap Talisa yang juga merasakan hal yang sama dengan Dea,

    "Bodo ah,, mending sana kamu masuk terus liat siapa yang bertamu. Aku balik dulu bye.. " Ucap Dea yang sudah enggan memikirkan suatu hal yang menurutnya tidak penting, setelah berpamitan dengan segera Dea melajukan motornya menuju rumahnya yang berjarak beberapa cm dari rumah Talisa.

      Saat sampai didepan pintu rumahnya yang terbuka lebar, Talisa mengucapkan salam dan benar saja kendaraan itu memang sering Talisa lihat, karena memang motor itu adalah milik Gavin, pemuda yang setiap malam melintas di pikirannya.

     "Loh, Gavin?, kamu ngapain di sini?, " Ucap Talisa yang sedikit merasa tak percaya bahwa Gavin kembali datang ke rumahnya,

      "Emang kenapa?, nggak boleh?, " Tanya Gavin, dengan alis yang sengaja dinaikkan sebelah,

  "Ya, enggak gitu juga, cuma kan,, nggak biasanya kamu kesini, tumben gitu loh,, ada apa?," Tanya Talisa yang entah kenapa tangannya mendadak terasa dingin,

   "Talisa... Kok baru pulang sih nak?,, " Tanya Daisy yang baru kembali dari dapur dengan membawa sepiring kue buatannya yang baru saja keluar dari pemanggang.

   "Iya Ma, tadi Talisa sama Dea main sebentar di Taman Galaxy,," Ucap Talisa setelah mencium tangan Mamanya,

     "Gitu, terus kenapa tadi nggak jawab panggilan Mama dan Gavin?," Mendengar itu Talisa segera mengambil ponselnya di dalam tas,

    "Ponsel Talisa mati ma," Ucapnya sambil menunjukkan layar ponselnya yang mati.

   "Yaudah, sini tas nya. Kamu temenin Gavin, kasian lo Gavin udah nungguin kamu dari tadi,, " Talisa menyodorkan tas yang menggantung di punggungnya kepada Daisy, setelah mamanya itu pergi Talisa berjalan dan duduk di sofa yang saling berhadapan dengan Gavin.

   "Sebenarnya kamu ngapain sih vin kesini?, " Tanya Talisa yang masih penasaran.

   "Bentar aku mau nyoba kue ini dulu, " Jawab Gavin santai sambil mencomot sepotong kue yang tersaji didepannya,

   "Enak Sa, " Mendengar ucapan Gavin, Talisa jadi penasaran dan akhirnya ia juga memutuskan untuk mencicipi kue buatan mamanya, perpaduan rasa green tea dan coklat membuat Talisa dan Gavin ingin terus memakannya, setelah menghabiskan beberapa potong kue Gavin menyampaikan kedatangannya ke rumah Talisa.

   "Nih, aku kesini cuma mau ngasih ini ke kamu, " Ucap Gavin seraya menyodorkan sebuah paper bag kecil berwarna hijau berpadu pink kepada Talisa,

   "Buat aku?," Tanya Talisa setelah menerima paper bag itu

   "Ya iyalah, masa buat Dea,"

"Makasih ya, " Ucap Talisa dengan melontarkan senyuman manisnya,

"Sama-sama, udah sana panggilin mama kamu, aku mau pamit, "

Misteri Toilet SekolahWhere stories live. Discover now