Chapter18

121 0 0
                                    

Aldi menarik tuas mobilnya dan menginjak pedal gas nya, membelah kegelapan malam,, ia terus mengamati botol kecil yang bayu berikan,, aroma bunga khas tercium di hidungnya.

     Aldi masih tidak habis fikir, darimana bayu bisa tahu bahwa ia akan datang menemui Mbah Tamin dan darimana juga bayu bisa tahu akan namanya?.

      "Mbah Tamin kan dukun.. mungkin aja mereka tahu dari ramalan Mbah Tamin,," Gumam Aldi menduga duga.

   Dengan pikiran yang berkecamuk, Aldi terus  fokus dengan jalanan yang ada didepannya, jalan yang dipenuhi batu dan kerikil kerikil yang menyatu dengan tanah membuat mobil sering terguncang. Suasana malam yang dingin dan jalanan yang sepi memberikan kesan horor dalam perjalanannya.

    Terlebih saat mobilnya sudah melewati persawahan dan mulai masuk kedalam area hutan, jalan yang cukup sempit jika dilewati sebuah mobil membuat Aldi harus berhati-hati, agar mobilnya tidak tersangka ranting atau dahan pohon yang jatuh. Dengan mata yang fokus melihat arah depan, tangannya bergerak menyalakan musik melalui radio mobilnya.

   Suasana yang mulanya terasa horor dan mencekam, kini mulai sedikit teratasi. Mobilnya sudah semakin jauh masuk kedalam hutan dan tidak lama lagi ia akan menemukan jalan raya dengan cahaya  yang terang benderang. Aldi yang mulanya sudah senang karena akan segera keluar dari hutan itu, mendadak cemas dan takut karena tiba-tiba mobilnya mogok, dengan bermodalkan lampu senter  dari handphone nya, Aldi keluar untuk memeriksa bagian kap mobilnya.

      Setelah memeriksa dan membetulkan mobilnya, Aldi berjalan untuk kembali masuk kedalam mobilnya, saat membuka pintu tubuh Aldi seketika membeku saat menyadari ada sosok berbaju putih lusuh dengan kuku dan rambut panjangnya duduk diatas atap mobilnya.

    Perlahan Aldi mendongakkan kepalanya, menatap wajah sosok itu dengan tangan yang bergetar, sosok itu tersenyum seolah puas melihat wajah Aldi yang ketakutan. Senyumanya berubah menjadi tawa yang memekakkan telinga.
   
   
        "Ahahhhahhahahaa...ihihihihihi.."
   
   
Sosok itu mendekatkan wajahnya ke wajah Aldi, membuat pemuda itu menahan nafasnya serta mengeluarkan keringat dingin, setuju tubuhnya terasa sulit untuk digerakkan, matanya membola menatap wajah mengerikan dan menjijikkan itu, wajahnya bertambah mengerikan saat mulut lebarnya itu tersenyum menampakkan deretan gigi tajamnya yang seolah siap mengunyah Aldi bulat bulat.

   Wushhh.....

Sebuah api yang entah darimana menyambar sosok itu hingga terpental jauh, membuat Aldi terkejut sekaligus merasa lega, dalam waktu yang sama, Ia mengikuti arah terpentalnya sosok itu, dilihatnya perlahan sosok itu lenyap dalam kuburan api yang tidak terlalu besar. Karenanya Aldi bergegas masuk kedalam mobilnya, dan menginjak pedal gasnya semalam mungkin.

   Aldi benar-benar bisa bernafas lega saat ia sudah keluar dari area hutan dan mulai melaju di jalan raya yang begitu terang karena disoroti beberapa lampu jalan

   Saat menarik tuas mobil untuk menambah kecepatan, tak sengaja tangannya menyentuh sesuatu, diambilnya benda itu,, seketika Aldi berdecak memaki dirinya sendiri.

   "Aldi bego.. ngapain dari tadi nggak pake ini!!.." Umpatnya seraya menatap botol kecil pemberian bayu,,

  "Tapi udahlah,, lagian gue juga udah selamat,," Ucapnya, seraya meletakkan botol kecil pemberian Bayu diatas dashboard mobilnya.

~Ditempat Lain~

  Disebuah warung kopi yang terletak dipinggir jalan, terdapat kumpulan pemuda yang sedang berbincang santai ditemani asap rokok yang keluar dari mulut mereka semua serta secangkir kopi untuk masing-masing orang.

   "Ngga,, lo tau nggak apa alasan Kakak lo nggak menyetujui hubungan lo sama Almarhumah Kia?" Ucap Arga yang sudah tidak bisa menahan rasa keingina tahuannya.

Misteri Toilet SekolahWhere stories live. Discover now