01. Aku sudah tidak sanggup

69 47 0
                                    

Sebelum kalian mulai membaca. Aku ingin menyampaikan satu hal. "Janganlah kamu merusak kebahagiaan orang lain, sebelum kamu menyesal nanti."

Okey kita mulai. Ini menceritakan seorang gadis bernama Layla yang mempunyai penyakit dalam dan hidup dikeluarga kejam, di sekolah pun sama Ia bully diperlakukan oleh teman-temannya semena-mena.

~Happy-Reading~

"Bundaa sakit...."

Dugh!

Dugh!

Dugh!

"Bunda- hiks"

Seorang remaja perempuan bernama Arabella Layla Olivia tengah menangis sesenggukan. Tersungkur di lantai dengan lemah tak berdaya, menahan rasa sakit yang sangat hebat karena lontaran pukulan sapu dari ibundanya, Winora Larasati Wijaya.

Sekujur tubuhnya memar, membekas merah ke unggu-an. Dia tak berani melawan, hanya diam menangis meratapi nasib malang yang dia rasakan di Dunia ini. Mendapat keluarga yang kejam dan tak memiliki rasa belas kasih manusiawi.

"A- ampun bundaa."

"Gak ada kata ampun!"

Dugh!

hiks

Layla mulai merasakan setetes cairan kental merah yang keluar dari keningnya. Pukulan sapu yang amat keras membuat luka darah keluar, dia menyeka darah itu dengan tangan yang bergetar hebat.

Bundanya itu tak kunjung henti menghajarnya. "Mati saja kamu! Bunda gak mau punya anak seperti kamu!" tindas Winora.

"Gue juga gak sudi punya adik perempuan kayak lo" ucap Harsa Ervano Maheswara, kakak kandung Layla.

Ini semua ulah Harsa yang membuat fitnah pada Layla. Dia membuat fitnah seolah-olah adiknya itu merobek satu buku sekolahnya, hanya dengan alasan ingin melihat Layla kesakitan lagi. Pasalnya Layla yang sudah berumur 17 tahun itu pun masih juga tidak di sekolahkan oleh kedua orang tuanya,hanya Harsa saja yang sekarang sekolah. pembantu yang bekerja dirumahnya selama bertahun-tahun itu akhirnya yang menyekolahkan dan membiayai sekolah Layla. Layla awalnya ingin menolak namun pembantunya memaksa karena tidak tega melihat Layla hanya dirumah tidak ada kegiatan apapun.

Dugh!

"Bunda sakit hiks."

Pukulan terakhir mengenai perut hidung Layla hingga mengeluarkan darah. Dia tiba-tiba saja menutup mulutnya yang kini sangat sakit dan nyeri.

Wajahnya memerah, tubuhnya melemas dan rasa sesak napas yang dia alami sekarang. Layla merosot jatuh sembari menahan memegangi hidungnya, tak lain tetesan darah yang bertumpahan dari hidung juga keningnya ke lantai.

"Minta maaf pada Harsa sekarang juga!" Sentak Winora yang tampak sangat marah pada putrinya ini. Dia berkacak pinggang dan menatap tajam anak keduanya yang tengah disakiti.

Layla tak menggubris, dia merasa sangat ketakutan akan suatu hal namun bukan karena bundanya.

"Dasar perset*n!"

Prang!

Sebuah kaca kecil baru saja lolos lemparan dari tangan Winora, untung saja tak mengenai Layla yang masih lemah di tempat.

Harsa masih tak percaya bahwa fitnah yang dibuatnya berhasil membuat Bunda marah besar sampai mengamuk tapi itu membuatnya tersenyum puas melihat Layla tersakiti.

"Buat dia lebih sakit, Bunda! Buku Harsa robek semua karna dia!" ucap Harsa sembari menunjukkan buku tulis yang sudah terbelah menjadi dua,menampakan wajah memelas di depan bundanya membuat Layla yang melihat menggeleng pelan.

Dear Layla [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang