09. Cemburu

42 49 0
                                    

-Happy Reading-

"Ini seragam yang kamu pesan, besok Layla udah boleh masuk ya." ucap kepala sekolah, bu Karshana sembari menyodorkan bungkusan plastik hitam besar berisi beberapa seragam sekolah.

Juan tersenyum simpul, merasa sangat senang kalau besok Layla sudah boleh berangkat sekolah. "Terima kasih bu." sahut Juan.

Kemudian Juan bersalaman dengan bu Karshana karena akan pulang, jam pelajaran telah selesai.

Saat Juan berjalan melewati koridor tiba-tiba seseorang menghalangi. Juan  tersentak kaget. "Hanni!" seru Juan.

Iya, Calista Hanni Aulia. Anak bos Renan yang sekolah di sini hanya saja Juan dan dia beda kelas tapi sama angkatan. Dia tertawa keras, menatap wajah datar Juan yang kesal.

"Pulang bareng yok?"

Juan tetap acuh, jalan kembali tanpa mempedulikan dia tapi sialnya Hanni  tetap mengikuti Juan sampai lobi.

"Aku mau ke cafe juga soalnya." celetuknya.

Juan menoleh kearahnya. "Sorry gue  mau pulang naik bus." ucap Juan ketus.

"Daripada naik bus, sama aku aja naik mobil gak bayar juga." sahutnya yang bersikeras mengajak Juan.

Juan menggeleng kukuh seraya melipat kedua tangan di depan dada. "Gue mau ganti baju di rumah dulu."

"Aku tungguin"

"Gak usah, makasih."

Tap!

Hanni menahan tangan kanan Juan, menampakan wajah memelas sok imut. Dia sedang cari perhatian saja, Juan  dengar-dengar kalau Hanni itu pick me kelas atas.

"Kali ini aja" dia memohon pada Juan, seperti anak kecil saja.

Juan menghela napas kasarnya, lalu menatapnya dingin. "Gue mau pulang sendiri, dirumah ada cewe gue, Thanks  ajakannya." setelah berucap itu, Juan segera pergi meninggalkan Hanni yang masih diam di koridor lobi.

"Cewek? Juan punya pacar kah?"

"HANNI!!"

"Hanni! pham pham!"

Gadis itu menoleh ke belakang saat namanya di panggil. Netranya melihat seorang laki-laki familiar di sekolah ataupun cafe-nya, Orion Daniel.

"Lo liat Juan gak?!" laki-laki bermata sipit itu menepuk pundak  Hanni seraya menahan napasnya yang tak beraturan karena lari terbirit-birit.

Hanni berdecak sinis. "Barusan aja Juan itu pergi" jawabnya.

Daniel membelalakkan matanya. "What?! tadi katanya mau pulang bareng kok dia duluan." ujarnya.

"Lo mau ke cafe? Gue nebeng dong satu tujuan juga."

"Dih ogah, lo naik gojek aja."

"Han, entar gue telat di marahin bokap lo lagi."

"Dih yaudah cepetan!"

Dear Layla [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang