10. Sekolah baru

37 49 0
                                    

-Happy Reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-

Malam ini rumah Juan kedatangan dokter Alana. Juan sedang bikin minuman di dapur, Layla menemuinya sedangkan Bunda Luna sudah tidur di kamar.

Begitu tiga gelas sudah terisi penuh teh manis hangat, Juan membawanya dengan nampan lalu jalan kearah ruang tamu.

"Jadi Layla apa kamu mau?" ucap dokter Alana.

Juan tak kunjung dengar Layla  menjawabnya. Setelah itu Juan  menaruh setiap gelas di depan meja tepat di mana mereka duduk. Tidak lupa makanan ringan juga seperti kue nastar, kue kering, snack dan lainnya.

Juan melihat sosok wanita cantik  bergelar kedokteran itu menatap penuh harapan pada Layla.

"Aku bingung dok" celetuk Layla.

"Bingung karena apa?" Juan bertanya pada gadis itu, dokter Alana pun menatap Juan.

Dokter Alana orang baik juga, dia bisa menggantikan bunda kamu, ini buat jalan kebahagiaan kamu juga, Layla.." sambung Juan.

"Aku kasihan lihat kamu, lagi pula keluarga kamu gak nyariin kamu tuh padahal udah lama kamu gak di rumah" ucap Juan.

Juan mendukung Layla kalau dia mau jadi anak angkat dokter Alana dan suaminya, Farhan. Bukannya Juan  tidak mau Layla berlamaan di rumah Juan ini cuman setidaknya daripada punya keluarga yang jahat seperti mereka, lebih baik memulai kehidupan baru bersama dokter Alana.

Di jamin hidupnya bahagia, dokter Alana dan suaminya juga terlihat orang yang baik hati serta penyayang. Kalau dokter Alana bukan orang yang baik mana mungkin dia mau membiayai operasi cuci darah Layla? Iya kan.

Layla masih berpikir keras di sini. Dia bingung karena masih punya keluarga lengkap, jika dirinya mau menjadi anak angkat dokter Alana apa nanti ada resikonya? Pikiran itu terngiang terus di otaknya.

Dokter muda itu tersenyum tipis, menatap Layla lalu beralih menatap Juan sekilas. "Layla gak mau pisah sama Juan ya?" ucapnya.

Layla yang dari tadi diam langsung terkekeh. Apa lah pikiran dokter Alana sampai berucap seperti itu.

"Kalau kamu gak mau tinggal bilang ya jangan dipaksakan, karena saya juga gak mau memaksa kehendak orang" jelasnya.

Juan terdiam sambil perhatikan mereka berdua yang mulai berbicara serius.

1 menit Layla tidak membuka suara, akhirnya dia duduk tegak seakan ingin menjawab keputusan ini.

"Aku mau dok." final Layla.

Dokter Alana tersenyum simpul begitu juga dengan Juan yang ikut senang mendengar keputusan baik Layla.

Wanita itu segera memeluk Layla, Juan  yang melihatnya pun terharu. Pemandangan yang begitu membuat senang. Mungkin di sini Layla akan memulai hidupnya yang baru, Juan  berharap jika dia sudah bahagia nanti tidak lupa dengan Juan.

Dear Layla [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang