-Happy Reading-
Menarik napas panjang sambil mengibas-ngibaskan pakaian depan bagian dada, rasanya gerah sekali karena keringat bercucuran, akibat di kejar seekor anjing membuat mereka semua lelah letih.
Daniel bergegas duduk di sebelah Juan. "Capek banget, lo capek engga?" tanyanya sambil berhela napas.
Tentu lawan bicaranya itu mengangguk kukuh. Iya, siapa juga yang di kejar-kejar hewan engga merasa capek?
"Han, bayarin kita semua." laki-laki itu dengan asal meminta traktiran pada Hanni.
Gadis yang tengah memesan satu minuman pun menoleh dengan spontan. "Apa? Duit gue tinggal dikit." dia mengelak padahal dompet bermereknya itu berisikan banyak uang warna merah.
"Basi, mana mungkin. Bokap lo selalu ngasih uang jajan." timpal Danielle yang sedang duduk seraya merasakan hembusan menyejukkan, kipas angin elektrik punya mbak-mbak pemilik warung makan.
Hanni sendiri hanya mendecih, lalu kembali memesan sesuatu pada penjual. Hitung-hitung buat bayar sudah menitip motor sedari tadi. "Buk, es teh manis empat sama gorengan." pintanya.
"Oke mbak" sahut wanita parah baya itu.
Kenapa engga di cafe milik ayahnya saja? Kalau di cafe nanti pasti banyak orang sedangkan di sini sekitar lingkungannya sepi jadi enak buat ngobrol-ngobrol.
Setelah memesan Hanni jalan menghampiri mereka, lalu duduk di sebelah Danielle.
Porsi duduknya seperti ini :
Daniel | Danielle
Juan |Hanni"Eh kalian dapat barang apa aja?"
Juan memulai pembicaraan. Laki-laki kemudian meletakkan ponsel dan laptop milik Layla ke atas meja.
Danielle terbelalak saat melihatnya. "Lo ngapain bawa itu? Emang lo bisa buka sandinya."
"Iya, gak tahu. Coba aja barangkali bisa" jawab Juan menatap sinis Danielle. Belum apa-apa dia sudah komplain, kalau barang bawaan miliknya bisa menjadi bukti lihat saja Danielle pasti sudah dapat tatapan tajam super darinya.
Mereka akhirnya mengeluarkan barang bawaan masing-masing.
"Ini pesanannya." ucap Buk Ranti pemilik warung sembari membawa nampan, lalu meletakkan dua piring berisi gorengan dan empat gelas es teh manis ke atas meja.
Wanita itu memilih tidak penasaran pada barang-barang bawaan mereka. Iya, wajar saja bisa jadi mereka kerja kelompok sekolah. Tidak berselang lama, dia kembali masuk sambil menunggu pelanggan lain datang.
Sekarang Juan mencoba membuka sandi ponsel Layla. Dia mengetik 'Arabella Layla Olivia' tapi salah. Lanjut lagi pantang menyerah, dia mengetik 'Layla' tapi tetap salah.
Netranya melihat sebuah buku kecil yang di bawa Daniel. Mengambilnya kemudian membaca tulisan depan buku itu. "Let's be happy" gumamnya.
"Oke, ayo di coba." sambungnya, lalu mengetik lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Layla [END]
Teen Fiction"Aku memiliki satu permintaan, hanya satu saja. Itu sederhana. Bahagia meski hanya sementara." Ini kisah menceritakan tentang seorang gadis bernama Arabella Layla Olivia yang hidup dikeluarga kejam, orangtuanya selalu melukai fisiknya dan kakaknya...