13. Satu permintaan

40 47 0
                                    

~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~

Klining!

Juan membuka pintu cafe, jalan masuk di ikuti oleh Layla yang hari ini sudah mulai kerja.

Di sana, ada Hanni yang sudah datang. Melipat kedua tangannya di depan dada sembari menatap cuek Juan dan Layla.

Daniel melihat kedatangan mereka berdua. Dia menarik lengan Danielle  yang membuat laki-laki itu syok kaget.

"Woy kudanel  lo ngapain narik gue!" seru Danielle.

Daniel berbisik padanya. "Lo bisa kalem aja gak sih? Jangan heboh banget bego."

"Itu Layla sama Juan." sambung Daniel  menunjuk pada mereka berdua yang jalan.

"Layla?" bisik Danielle yang tidak tahu siapa itu sosok Layla. Daniel  mengangguk kecil.

"Bakal ada cinta segitiga di cafe ini."

"Maksud lo?"

Tidak ada angin, tidak ada hujan, Daniel yang emosian langsung menoyor kepala Danielle karena dari tadi tidak nyambung juga. "Lo lemot banget sih!" gertaknya.

"Si Juan kayaknya suka Layla, nah terus lo tau kan si Hanni suka Juan." jelas laki-laki itu.

Danielle ber-oh lalu mengerutkan dahinya. "Si Layla suka Hanni?" tanyanya yang memang masih tak paham.

Daniel melebarkan netranya kearah Danielle. "Bego! Yakali lesbi, maksud gue di sini Layla juga suka sama Juan."

"Anyway lo mau masuk siklus percintaan mereka gak? Jadi cinta segiempat" tambah Daniel.

"Ngawur!" Danielle balik menoyor kepala Daniel.

Begitu mereka berbisik di bawah meja kasir ternyata bos Renan melewatinya. Dia menatap bingung di mana penjaga kasir yang tiba-tiba hilang.

"Loh? Kemana si Duo vitamin D." ucapnya.

Di juluki 'Duo D' oleh bos Renan karena awalan nama mereka sama-sama berhuruf D.

Mata kedua remaja itu saling menatap satu sama lain dengan wajah panik. "Bos Renan?" bisik Daniel.

Danielle mengangguk kecil, lalu berdiri perlahan dari posisi semula yang jongkok. Daniel ikut berdiri kemudian menunduk saat menyadari memang bos Viktor datang.

"Bos..." lirih Danielle.

Bos Renan menoleh yang tadi sedang mencari keberadaan mereka. "Loh tadi kamu kemana? kalau ada yang curi uang di kasir gimana?!" omelnya.

Danielle menyenggol lengan tangan Daniel, begitu juga sebaliknya. Mereka hanya melempar tatapan dengan bingung tanpa menjawab omelan bosnya.

"Kalian ini bikin saya pusing." ujar bos Renan, lalu pergi jalan kembali ke lantai 2.

Dear Layla [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang