SUARA MENCURIGAKAN

12 6 0
                                    

BAB 3 

Pagi yang menyibukkan Davina. Selesai mandi, ia merapihkan diri. Berdandan. Mempersiapkan semuanya. Kembali madukan diri di cermin. Masih belum puas. Davina menyisir rambutnya. Lalu membetulkan bajunya. Membuka dan menutup kancing. Berulang-ulang dengan polah yang sama. Rupanya ia tidak ingin terlihat sedikit pun kekurangan pada penampilannya.

Setelah berkali-kali bersolek, sekarang Davina sudah siap. Menjemput masa depannya. Sudah mau jam 7, Pram belum mengabarinya. Tak enak rasanya kalau Davina yang lebih dulu meneleponnya. Ia pun berinisiatif menunggunya di depan tangga.

Tapi gadis itu terkejut ketika membuka pintu, ternyata Pram sudah berdiri di depan kamarnya. Berucap pagi pada Davina yang menyambutnya dengan senyuman terindah seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta pertama kali.

Pram menundukan punggungnya. Tangannya disilangkan di dada. Mempersilahkan Davina berjalan terlebih dahulu setelah mengunci pintu kamarnya.

"Apa sih mas", ucap Davina. Senyumnya dikulum. Matanya tak sanggup menatap tatapan Pram yang bisa menusuk jantungnya.

"Yuk berangkat"

Menuruni tangga beriringan. Bagaikan menuruni tangga kastil bersama seorang pangeran seperti yang diimpikannya semalam.

Sesampainya di undakan terakhir, Davina dan Pram berhenti. Sayup-sayup terdengar suara percakapan dua orang yang berasal dari kamar misterius itu. Keduanya bersitatap. Mereka-reka suara siapa itu. Pram mencoba berjalan perlahan. Menekan pelan sepatu pantofelnya ke lantai agar tidak bersuara. Davina memanggilnya dengan suara berbisik supaya Pram tidak melanjutkan rencananya.

"Mas. Sudah tidak usah cari tahu. Mas.., ayo kita berangkat kerja. Nanti telat"

"Bentar Davina. Saya penasaran sedang apa mereka"

"Mas.."

Pram tidak mengindahkan panggilan Davina. Ia terus berjalan tanpa bersuara seperti kucing yang sedang mengintai mangsanya. Pram sudah berdiri di depan kamar yang gelap itu. ia merapat ke pintu. Lalu sedikit membungkuk. Menempelkan telinganya. Mencoba mendengar percakapan di dalam kamar itu.

"Kamu harus bisa mendapatkan salah satunya!. Sesuai perjanjian kita!". Terdengar suara orang yang membentak. Suara orang berusia lanjut.

"I-iya". Jawab orang yang sedang dibentak itu. Pram penasaran dengan suara dua orang itu. Siapa mereka. Suara bapak kos tidak seperti itu. Suaranya sangat dingin dan berat. Tapi suara di dalam, walaupun terdengar suara pria berusia lanjut. Suaranya sangat tegas dan keras.

Pram mencari-cari lubang untuk mengintip. Sedikit celah bisa membantu rasa penasarannya. Namun ia tidak menemukannya. Kamar ini selain gelap juga tertutup rapat tanpa lubang sekecil apapun.

"Nanti malam kamu harus bisa ambil satu!", perintahnya. "Ingat utangmu itu ratusan juta sama saya. Kalau tidak karena saya meminjamkan uang, ibumu tidak akan selamat di meja operasi"

"I-Iya", ucap orang itu mengulang kata-katanya.

Lalu senyap. Tak ada lagi suara menggelegar yang terdengar. Terdengar langkah kaki dari dalam menuju pintu. Pram segera berlari jinjit mendekat ke Davina. Kemudia ia menarik tangan Davina keluar pintu gerbang. Dari dalam muncul dua orang pria. Satu berusia lanjut namun masih nampak kekar. Sementara yang satunya lagi seorang pria muda, yang seperti tengah berada dalam kondisi penuh tekanan. Tanpa banyak bicara pria tersebut kembali ke dalam. Disusul oleh seorang wanita. Dan di dalam, lamat-lamat terdengar suara seorang wanita yang meminta ruang operasi ini dipindahkan keluar. Di sebuah rumah kecil yang terpisah, yang letaknya agak ke belakang tetapi masih berada satu tempat dengan rumah kos ini. Di depan rumah kecil yang sebelumnya menjadi rumah untuk tempat tidur bagi para pembantu. Di depan rumah kecil itu terdapat sebuah kolam yang sudah mengering. Kolam itu mengelilingi pohon beringin yang sudah menua. Biasanya saat weekend, menjadi sarana tempat duduk bagi penghuni kos karena suasana yang teduh terpayungi pohon beringin. Namun suasana ketika malam datang sangat angker karena di sekitarnya tidak diberi penerangan.

LINGKARAN KEMATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang