BAB 14
Rumah makan sederhana itu sudah ramai oleh karyawan-karyawan kantor dari beberapa kantor di sekitarnya. Pram dan Davina tidak leluasa lagi berbincang-bincang. Apalagi dengan topik yang tidak biasa. Orang yang berdiri di luar, yang beberapa saat lalu mendengarkan perbincangan mereka pergi meninggalkan tempat itu. Pram dan Davina tidak menyadari keberadaan orang tersebut.
Mereka memilih mempercepat makan siangnya karena kondisi warung makan yang semakin ramai. Menyudahi pembicaraan, Pram ingin kembali ke kantornya. Kembali bergulat dengan aktivitasnya sebagai karyawan.
Ketika hendak berjalan menuju terminal bus terdekat, ia mendapati dua teman kosnya sedang berbincang dengan mimik yang serius. Satu orang berpakaian seperti seorang eksekutif muda. Dan satu orang lagi berpakaian layaknya anak gaul jakarta. Tshirt dengan jean sobeknya. Dua teman kos yang menjadi target kecurigaannya. Tomi dan Ilham.
Sedang apa mereka berdua sampai melakukan pertemuan di sini. Seolah ada sesuatu yang mendesak untuk diceritakan. Apa yang sedang mereka bicarakan. Apakah mereka juga mencurigai sesuatu. Sama halnya aku dan Davina.
Pram sengaja tidak menyapanya. Bahkan berpura-pura tidak melihatnya. Dia terus berjalan. Terminal bus yang ditujunya sudah dekat. Tetapi Ilham melihatnya. Berjalan seperti terburu-buru menghindar dari dirinya. Tomi turut menyaksikan gelagat aneh Pram.
Dia tahu sedang diperhatikan oleh kedua teman kosnya. Namun Pram berlaku acuh sambil terus menyusuri setapak jalan di terminal bus yang cukup panjang itu. Dan masuk ke dalam terminal menunggu bus datang.
"Sedang apa Pram disini Tom?", tanya Ilham heran.
"Biasa, dia selalu ke sini saat lunch break"
"Loh, kenapa ke sini"
"Hahaha, Ilham. Ilham.., Kamu tidak tahu"
"Tahu apa?"
"Mungkin, mereka pacaran", jawab Tomi seraya berlalu. Meninggalkan Ilham yang berdiri mematung mendengar jawabannya.
Pram
Vin
Tadi aku lihat Tomi sama Ilham
Lagi ngobrol
Davina
Di mana mas
?
Pram
Di depan gedung
Kayanya mereka lagi membicarakan sesuatu
Aku makin curiga salah satu diantara mereka terlibat
Atau dua-duanya
Davina
Aku juga curiga mas
Tapi aku pikir salah satu diantara dua orang itu sih
Bus yang ditunggu tiba. Pram segera memasuki begitu pintu terbuka. Tomi dan Ilham masih memperhatikannya. Ada yang menaruh curiga pada Pram. Ada juga yang merasa sedang di mata-matainya.
*
Paruh hari sudah beranjak menjauh. Cahaya silau jingga mulai menyapa. Membelai lembut benda-benda yang membentuk siluet memanjang karena tersentuh sinarnya yang indah. Menenangkan jiwa yang tengah bersitegang. Tatkala gelombang besar menghadang di depan, bukan langkah seribu yang diambil melainkan tameng yang dipersiapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINGKARAN KEMATIAN
Mystery / ThrillerSeorang gadis yang cantik merantau dari kota Semarang ke kota Jakarta. Davina diterima bekerja sebagai seorang sekertaris CEO sebuah perusahaan swasta. Sebagai gadis yang baru nebapakkan kakinya di kota sebesar Jakarta, Davina tidak teliti dalam mem...