Chapter : 13

48 11 2
                                    

Hyunjin merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Akhir-akhir ini dia terus merasa kalau jantungnya berdetak dengan tempo tak biasa saat Seungmin ada di sekitarnya. Tak cukup sampai di situ, Hyunjin bahkan jadi sering memikirkan Seungmin tanpa sadar sebab dia sering melamun akhir-akhir ini.

Hyunjin menyandarkan siku tangannya ke balkon kamar. Dia menatap lautan manusia di bawah sana dan lantas menengadahkan kepalanya ke atas langit.

Hela napas panjang Hyunjin hembuskan. Sepertinya dia harus memastikan perasaannya. Kalau dia tanya Jisung sih jawabannya sudah pasti dia bakal diejek. Apa lagi Jisung itu kalau mengejek gak cuma sehari, tapi bisa bertahan sampai satu bulan.

Pikiran Hyunjin kembali melayang pada saat ia dan Seungmin membicarakan soal pernikahan. Dan entah kenapa wajahnya terasa panas saat ia memutar ulang ingatannya yang satu itu.

Sepertinya Hyunjin harus mulai memikirkan tentang masa depan mereka.

Hyunjin mengangkat siku tangannya dari balkon. Berdiri dengan tegak di atas lantai, dan kemudian masuk ke dalam. Menjatuhkan dirinya di atas kasur dan menatap langit-langit kamarnya. Indra penciuman Hyunjin menangkap sebuah aroma yang tak asing. Itu adalah aroma dari pewangi pakaian yang Seungmin pakai. Aroma itu menempel di kasur Hyunjin sebab mereka memang tidur bersama saat sedang menginap. Tak hanya di tempat Hyunjin, tapi di tempat Seungmin pun demikian. Makanya sekarang Hyunjin memilih untuk menarik guling yang sering Seungmin peluk saat ia tidur. Mengendus aroma pewangi pakaian Seungmin dan benamkan wajahnya ke sana.

Wajahnya memanas. Sekarang Hyunjin merasa seperti seorang penguntit yang menyeramkan karena dia suka pada pewangi pakaian Seungmin. Padahal sebenarnya normal-normal saja untuk menyukai pewangi pakaian dengan aroma lembut itu. Tapi karena ini pengalaman jatuh cinta pertamanya setelah seribu tahun, Hyunjin tentu merasa seperti seseorang yang menyeramkan.

"Gila kayaknya gue," gumamnya.

Ting!

Hyunjin bangkit dan menatap ponselnya di atas nakas. Seungmin mengirimkan pesan padanya, dan jantung Hyunjin tak pernah berdebar sekeras ini. Dia tak tau kalau jatuh cinta rasanya akan semenyenangkan ini.

Seungmin
|Hyunjin, nanti malem kamu sibuk?

Oh, dan tentu saja Hyunjin membalas pesan itu dengan cepat.

Hyunjin
|Nggak kok
|Kenapa?

Seungmin
|Temenin aku..

Hyunjin
|Ke mana?

Seungmin
|One of my colleagues wedding
|Disuruh bawa plus one😔

Demi Tuhan, jantung Hyunjin langsung merosot ke kaki saat ia membaca pesan yang Seungmin kirimkan.

Hyunjin
|Oh, sure
|Jam berapa?

Seungmin
|Around 7 pm ig

Hyunjin
|Any dresscode?

Seungmin
|Anything besides white

Hyunjin
|No, I mean
|What color are you going to wear?

Seungmin
|Uhh idk..?
|Any suggestions?

Hyunjin
|Red? Blue?
|Or just the basic black?

Seungmin
|Hitam aja deh, biar gak susah juga nyarinya😔😔

Hyunjin
|Okay then
|Udah ada bajunya?

Seungmin
|Belum😔
|Niat aku sekalian ngajak kamu buat nyari

Hyunjin
|Oh well
|Bilang dong cantik

Dan Hyunjin bersumpah demi Tuhan, dia langsung menyesali pesan yang ia kirim pada Seungmin. Dia tak tau apa yang merasuki dirinya hingga ia berani mengetikkan pesan balasan yang membuat perutnya terasa melilit seperti saat ini.

Seungmin
|😅
|Ini udah bilang kok

Hyunjin
|Uhh anw sorry kalau kamu merasa nggak nyaman..

Seungmin
|Nooooo no problem at all hahah
|I just surprised
|So that's the petname you gave me?

Hyunjin
|I guess..?
|Uhh idk

Seungmin
|How are you feelin rn?😂

Hyunjin
|Idk
|My stomach feels kinda like..
|I don't know

Seungmin
|Ooh
|Are you smiling rn?

Hyunjin
|I guess..?

Seungmin
|Is your face red or feels hot?

Hyunjin
|...
|I do feel kinda hot here

Seungmin
|That means you like me, then😂

Ponsel Hyunjin jatuh dari genggaman. Tangannya lemas dan gemetar. Dia tidak tau kalau Seungmin bisa menebak perasaannya sejauh ini hanya dengan bertanya lewat pesan. Dan Hyunjin dengan bodohnya menjawab pertanyaan itu tanpa memikirkan jawabannya terlebih dahulu.

Seungmin
|Hyunjin? You there?

Suara pesan masuk dari ruang percakapan yang belum ditutup membuyarkan lamunannya. Hyunjin lantas mengambil ponselnya di atas lantai dan mengetikkan pesan balasan.

Hyunjin
|I'm here

Seungmin
|😂
|Can you feel the butterflies in your stomach?

Hyunjin
|I can..

Seungmin
|Good for you cause I do feel the same hahah
|So.. What are we now?

Hyunjin
|Wait let me process everything

Seungmin
|Take your time😉
|I'm on my way to your place

Hyunjin
|WHAT

Seungmin
|Katanya mau nemenin aku nyari baju😂

Hyunjin
|Oh iya..
|Yaudah hati hati..

Seungmin
|Will do!

Hyunjin hanya membaca pesan balasan dari Seungmin dan lantas mematikan ponselnya, meletakkan ke tempat semula. Dia lantas menutup wajahnya dengan kedua tangan dan tumpukan sikunya di atas lutut. Menarik napas panjang dan kembali mengembuskannya setelah beberapa saat.

Hyunjin tidak tau apakah ini yang dinamakan dengan salah tingkah atau bukan. Yang jelas sekarang wajahnya terasa sangat panas dan Hyunjin tak bisa berhenti tersenyum. Hyunjin bahkan sudah kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memeluk guling yang tadi sempat ia lepaskan. Sembunyikan wajahnya yang terasa panas di sana seolah dia sedang bersembunyi dari seseorang.

"Gue pasti udah gila.."

-

To Be Continued

[Friday, September 13 2024]

Brazil Ending • Seungjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang