Chapter : 14

48 12 2
                                    

Hyunjin tak pernah menyangka kalau akan tiba waktu untuknya datang ke sebuah acara sebagai pasangan Seungmin. Mereka bahkan menggunakan pakaian yang serasi dan datang sambil bergandengan tangan. Sebenarnya semua itu adalah rencana Seungmin untuk menggoda Hyunjin yang secara tidak sengaja mengungkapkan perasaannya tadi siang. Dan untungnya Hyunjin tidak kelihatan gugup sama sekali, sehingga teman-teman Seungmin pun bisa mempercayainya.

Salah satunya adalah Felix yang memang bekerja di tempat yang sama dengannya. Laki-laki itu benar-benar percaya kalau Seungmin dan Hyunjin berpacaran karena sikap yang Hyunjin tunjukkan terlihat seperti seseorang yang benar-benar menyayangi kekasihnya.

"Oh, gue tau, Jisung pernah mention nama lo beberapa kali," ucap Felix saat Seungmin memperkenalkan mereka berdua.

"Ngomong apa aja dia?"

"Katanya lo yang nyuruh dia make sure kalau gue baik-baik aja waktu itu."

Hyunjin mengangguk, "tapi lo beneran gapapa, kan?"

"Iya. Udah putus juga kemaren."

"Bagus deh, seenggaknya lo gak bakal sakit lagi."

Felix tersenyum, "thanks."

"Terus lo ke sini dateng bareng siapa?"

"Kakak gue, hahah."

"Oh," balasnya mengangguk.

"Eh tapi.."

"Kenapa?"

"Itu.. Jisung sama Jeongin nggak ada berantem, kan?"

Seungmin melirik Hyunjin dalam diam, sementara yang dilirik berpura-pura berpikir. Sedang mencari alasan yang cocok untuk dikatakan pada Felix.

"Kemaren sih sempet berantem waktu lo kabur itu. Tapi ke sininya udah nggak sih kayaknya," jawab Hyunjin.

"Jisung nggak apa-apa kan?"

"Gapapa, dia kuat kok, tenang aja," kekehnya.

Felix menghela napas lega, "bagus deh."

"Jangan balik lagi deh sama dia, gue gak mau jadi penengah orang ribut," ringis Seungmin.

"Gak kok, tenang aja," kekehnya, "gue gak bakal balik sama orang yang pernah selingkuh."

"Bagus. Gue gak mau repot soalnya."

"Still talking to your friends?" tanya seseorang sambil berjalan mendekati Felix.

"Yeah. Oh, kenalin, itu Seungmin, temen aku, yang sebelahnya itu Hyunjin, pacarnya. Nah, kenalin, ini kakak aku, namanya Bang Chan," ucap Felix memperkenalkan sang kakak pada kedua temannya.

"Oh, glad to know you. Makasih udah bantu Felix selama ini ya," ucap Chan.

"Bukan apa-apa kok," balas Seungmin.

"Oh, anyway, I think I saw you several times," ucap Chan beralih pada Hyunjin.

"Oh? Di mana?"

"Some places. Lo sama Jisung kayaknya?"

"Oh, iya. We're housemates."

Chan menganggukkan kepalanya, "no wonder he badmouthed you a lot."

"This kid.."

Chan terkekeh, "how long have you guys been together, by the way?"

"About a year," jawab Hyunjin.

"What? Lo udah pacaran lama tapi gak pernah bilang ke gue?" sinis Felix pada Seungmin.

"Well.. We want to keep it private. You know.." balas Seungmin.

Felix mendengus, "traitor."

Chan menggeleng, "and what do you do for a living? I mean, sorry, I was curious."

"No problem," kekehnya, "I do arts like painting."

"Oh, that's nice!"

"Yeah. It helps me a lot."

"Do you do digital or traditional?"

"I do traditional, but sometimes I kinda like digital because I don't need to carry a lot of stuff."

"Indeed."

"Do you perhaps do arts too?"

"Well.. I do some music producing."

Hyunjin mengangguk, "you must be very rich, then."

"I'm not," kekehnya, "compared to other composers."

Keempatnya berbincang selama beberapa saat sebelum akhirnya Felix dan Chan undur diri karena dapat panggilan mendadak dari orang tua mereka. Sekarang Hyunjin dan Seungmin pun sedang dalam perjalanan pulang karena hari sudah semakin malam. Dan Hyunjin tak ingin dicap buruk karena membawa Seungmin keluar terlalu malam—meski sebenarnya memang Seungmin yang mengajaknya.

Oh, tentu Hyunjin mengantar Seungmin sampai ke depan pintu. Dia tidak sebodoh itu untuk meninggalkan Seungmin di lobi apartemennya dan pergi begitu saja setelah mengantarkannya.

Makanya sekarang Hyunjin justru berakhir di ruang tamu apartemen Seungmin. Mengobrol dengan kedua orang tuanya dan ikut makan malam bersama setelah sebelumnya dipaksa untuk menginap oleh ibu Seungmin—yang tentu langsung ditolak mentah-mentah oleh sang anak. Tapi tentu saja kita tau siapa pemenangnya.

"Tuh kan, kata aku juga mama tuh ngebet banget pengen jadiin kamu menantu," gerutu Seungmin sambil mendudukkan diri di kasurnya.

Hyunjin terkekeh, "emangnya kenapa, sih?"

"Gapapa sih. Untungnya mama nggak minta menantu yang spek-nya aneh-aneh. Pusing aku kalau begitu."

"Iya.. Untungnya.."

"Tapi mama minta yang aneh-aneh juga kayaknya kamu bisa aja sih pura-pura. Kamu kan hebat."

Hyunjin mendengus geli, "emang iya?"

"Iya," senyumnya, "oh iya, aku mau tanya dong."

"Kenapa?"

"Sejak kapan kamu suka sama aku?"

-

To Be Continued

[Saturday, September 14 2024]

Brazil Ending • Seungjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang