tw // mention of suicide
--------
Hyunjin membuka matanya. Dirinya kemudian duduk di atas kasur dan mengusak matanya. Menatap ke arah jendela yang ditutupi tirai tipis dan setelahnya menatap jam di dinding kamarnya.
Hyunjin menghela nafas. Bangkit setelah melakukan percobaan bunuh diri adalah hal yang ia benci. Tubuhnya akan terasa sakit dan kaku seolah ia telah diam tak bergerak selama berjam-jam. Padahal dia hanya bangkit dari kematian selama satu jam dan melanjutkannya dengan tidur seperti manusia biasa. Tapi entah kenapa rasanya selalu seburuk itu.
Dan tepat seperti kata Jisung, yang tadi malam adalah percobaan bunuh dirinya yang keseribu tiga ratus empat puluh satu. Dan entah kenapa dia belum berhasil bunuh diri sampai saat ini. Karena dia akan selalu kembali bernapas setelah satu jam melakukan percobaan bunuh diri. Dengan kata lain, Hyunjin hanya bisa mati selama satu jam.
Hyunjin kembali menghela napas dan turun dari kasurnya. Berjalan keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan temannya yang bernama Han Jisung itu—karena mereka memang tinggal bersama.
"Udah bangun?" tanya Jisung.
"Nggak, gue mati."
Jisung memutar matanya, "jadi kapan lo mau berhenti?"
"Berhenti apa?"
"Bunuh diri."
"Kalau gue dapet motivasi buat hidup."
"Aneh."
"Lo yang aneh. Panjang umur kok seneng. Orang mah mikir kenapa lo harus hidup lama-lama cuma buat menyaksikan kematian."
"Yaelah, bawa santai aja sih. Lagian kita juga masih bisa mati meski gak tau kapan dan gimana," balasnya, "mungkin Tuhan mau lo menikmati hidup lo, makanya lo nggak mati-mati karena lo nggak pernah terlihat menikmati hidup."
"Lo menikmati hidup tapi belum mati, tuh."
"Kalau gue sih kayaknya dihukum karena terlalu menikmati hidup," kekehnya.
"Gak jelas."
Jisung tertawa, "hari ini lo mau ngapain?"
"Gak tau deh, gue pengen onigiri."
"Yaudah sana beli."
"Jauh."
"Nggak ada yang nyuruh ke Jepang anjir."
"Sedeket-deketnya minimarket yang jual onigiri kalau dari sini juga satu kilo jaraknya."
"Lebay. Bisa teleportasi padahal."
"Males ah, rame."
"Maunya apa kali."
Hyunjin mendengus, "beliin dong."
"Idih, ogah," tolaknya mentah-mentah.
"Tolong, Jisung."
Jisung menatap Hyunjin horor, "lo belum mau mati, kan?"
"Apa sih?"
"Aneh banget denger lo minta tolong. Tapi kalau emang ini permintaan terakhir lo, gue bakal berusaha buat menyanggupi."
"Apa sih tolol," cercanya.
"Gue serius. Mungkin ini udah waktunya bagi lo untuk merasakan kematian."
"Tolol," Hyunjin mengambil beberapa lembar uang dari dalam dompet dan memberikannya pada Jisung, "cepetan sana."
Jisung menerima uang yang Hyunjin ulurkan, "jangan mati dulu sebelum gue balik ya."
"CEPETAN."
"IYA INI GUE BERANGKAT," balasnya sebelum menghilang dari sana.
Teleportasi dia.
Hyunjin mendengus geli, "tumben dia mau disuruh."
- Brazil Ending -
Jisung kembali beberapa menit kemudian lewat pintu depan. Meletakkan plastik berisi onigiri di atas meja ruang tamu dan mendudukkan diri di sofa sambil membuka sebungkus sandwich.
"Tadi gue ketemu cowok cakep," ujar Jisung saat Hyunjin keluar dari kamarnya dan membuka plastik yang Jisung letakkan tadi.
"Mana kembaliannya?" tanya Hyunjin mengabaikan ucapan Jisung.
"Dengerin gue dulu."
Hyunjin mendengus dan lantas duduk di sebelah Jisung setelah mengambil satu onigiri dari dalam plastik, "terus kenapa?"
"Dia punya temen cowok jomblo, kita tukeran nomer kalian," kekehnya.
"KENAPA GUE?"
"Biar lo punya pacar. Siapa tau lo kena kutukan panjang umur karena belum pernah jatuh cinta."
"Demi Tuhan, Han Jisung.."
"Please, sekali ini aja,"
"Jisung-"
"Gue tau lo udah nggak punya motivasi buat hidup lagi. Tapi coba dulu sekali. Selama ini lo hidup tanpa percaya sama cinta, gue mau kali ini seenggaknya lo bahagia meski cuma sebentar."
Hyunjin menghela napas pasrah, "janji cuma sekali?"
"Iya, beneran! Lagian temen si cowok yang ketemu sama gue itu katanya mau ngindarin perjodohan, makanya dia butuh bantuan secepatnya, jadi gue kasih nomer lo. Siapa tau jatuh cinta beneran."
Hyunjin memijat keningnya, "siapa namanya?"
"Yang ketemu sama gue namanya Jeongin. Temen dia namanya Seungmin,"
"Lo ngomong apa aja soal gue?"
"Lo cowoknya dingin, datar, nggak bisa berekspresi, tapi bisa dipercaya dan diem-diem perhatian. Jago berantem, fisiknya kuat, larinya cepet. Cocok buat jagain dia."
"Kontol," cerca Hyunjin.
"GUE SALAH APA LAGI SIH?"
"Pikir sendiri," ketusnya, "mana kembaliannya?"
Jisung mendelik, "gak sabaran banget, padahal bisa ngegandain duit, juga."
"Han Jisung."
"IYA INI GUE BALIKIN."
-
To Be Continued
[Monday, September 02 2024]
KAMU SEDANG MEMBACA
Brazil Ending • Seungjin [✓]
FanficBrazil Ending adalah sebuah delusi. Brazil Ending merupakan akhir dari sebuah situasi di mana seorang tokoh bernama Sam Lowry menarik diri ke dalam dunia fantasi buatannya di tengah kegiatan interogasi diiringi dengan senyuman karena merasa tak sang...