Brazil Ending • Seungjin [✓]

Chapter : 11

cw // nsfw
tw // cheating

--------

Jisung mengerjapkan matanya. Seluruh tubuhnya terasa sakit dan dirinya kini tidak memakai pakaian apapun. Dia tau apa yang terjadi karena memang biasanya begini kalau dia mabuk. Apa lagi kalau nggak sama Hyunjin.

Aroma lembut yang menenangkan memenuhi indra penciuman Jisung saat dia bergelung dalam selimut. Mencoba menyamankan dirinya dalam balutan kain hangat yang saat ini menyelimuti tubuh telanjangnya.

Tepat sebelum Jisung melihat mata yang familiar dalam ingatan itu terbuka perlahan-lahan.

"ANJING, KOK ADA LO?" adalah kalimat pertama yang Jisung ucapkan.

"Siapa coba yang tadi malem mabok, terus dateng-dateng nyium gue?"

Jisung mengerang. Dia lantas berguling di kasur dan memunggungi lawan bicaranya.

"Santai aja sih. Gak ada yang tau juga selain gue."

"Mikir, anjing."

Lawan bicaranya terkekeh, "mikir apa? Mikirin lo yang tadi malem teriak-teriak keenakan sampe nangis minta dihamilin?"

"Jeongin anjing," umpat Jisung dengan wajah memerah.

Jeongin—benar, pacarnya felix— tertawa, "gue baru tau lo suka sama gue?"

Jisung mendengus, "udah nggak."

"Oh ya? Tadi malem baru confess padahal," kekehnya sambil bergerak mendekat dan memeluk buntalan selimut di depannya.

"Diem gak lu?"

"Gak, sebelum lu ngaku."

Jisung menghela nafas, "iya."

"Iya apa?"

"Gue suka sama lo."

"Nah, gitu dong," kekehnya sambil meletakkan kepalanya di bahu Jisung, "mau jadi pacar kedua gue, gak?"

Bugh!

"YANG BENER AJA LU ANJING," balas Jisung setelah menyikut perut Jeongin keras.

- Brazil Ending -

Tadinya Jisung ingin langsung pulang ke rumah tepat setelah Jeongin memberinya sarapan. Tapi sekarang Jisung malah berakhir di pangkuan Jeongin dalam sebuah bathtub berisi air hangat dengan bath bomb beraroma manis—yang entah punya Jeongin atau Felix, Jisung tak tau.

Yang jelas sekarang Jisung tak bisa diam karena Jeongin terus menjelajahi tubuhnya. Entah dengan jari, entah dengan lidah. Jisung sudah tak bisa lagi berpikir jernih sejak Jeongin memasukkan miliknya ke dalam senggama Jisung.

Jisung mencengkram dinding bathtub. Jari panjang Jeongin terus menjelajahi permukaan tubuhnya tanpa henti. Jemari panjang itu bahkan terus mencubiti aerolanya tiap Jeongin menghentak tubuhnya. Buat kepala Jisung terasa pusing akibat rasa nikmat berlebih yang terus menyerangnya sejak tadi.

"Jeongin- udah.." lirihnya.

"Sabar ya, cantik. Sedikit lagi kok," balasnya sambil mengangkat pinggang Jisung dan menghentaknya keras. Buat Jisung lagi-lagi teriakkan rasa nikmatnya akibat perbuatan tiba-tiba Jeongin barusan.

Tubuh Jisung lemas. Tenaganya telah terkuras habis berkat perbuatan Jeongin sejak lima belas menit yang lalu. Jisung bahkan tak yakin apakah dia masih punya tenaga untuk meneriakkan rasa nikmat yang Jeongin berikan padanya sejak tadi.

"Jeong- Jeongin- ngh!! Udah.. Aaahh!!"

Jeongin tertawa remeh, "udah atau lagi? Kok makin sempit?"

"Udah, please.." rengeknya.

Cup!

Jeongin mengecup leher Jisung, "iya nih, udah," ucapnya sambil menghentak pinggang Jisung keras dan semburkan putihnya jauh ke dalam tubuh Jisung.

Napas Jisung tercekat. Jisung turut sampai pada putihnya saat Jeongin tekan titik nikmatnya di dalam sana. Tubuhnya yang gemetar dipeluk erat oleh Jeongin yang kini sibuk menggigiti leher dan bahunya, memberi tanda kepemilikan berwarna merah di seluruh permukaan tubuh Jisung yang masih seputih kanvas.

"Udah lo tidur aja, biar gue bersihin," ujar Jeongin saat Jisung mencoba untuk membuka matanya.

"Hng.. Iya.." balasnya menutup mata perlahan.

Jeongin tersenyum. Dia baru tau kalau cowok beringas kayak Jisung ini bisa jadi lembut saat sedang bercinta. Jeongin bahkan tak pernah berekspektasi kalau Jisung akan jadi sangat penurut. Padahal dia sudah berekspektasi kalau Jisung akan jadi sangat nakal dan tidak mau menurut sama sekali padanya. Tapi Jisung justru merengek dan menurut saat Jeongin memberikan apa yang ia mau.

Dan Jeongin sangat menyukainya.

Cup..

Jeongin mengecup pipi Jisung, "habis ini lo harus jadi punya gue,"

-

To Be Continued

Jeongsung dikit yh

[Wednesday, September 11 2024]