Chapter : 04

57 11 0
                                    

Sekarang Hyunjin telah berada di depan kediaman Seungmin yang ternyata tak jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Tempat tinggal mereka hanya berjarak sekitar satu kilometer, dan untungnya Hyunjin tidak tersesat karena memang sedekat itu. Hyunjin dan Seungmin pun telah bertukar foto untuk memastikan agar mereka tak salah orang nanti.

Hyunjin mengulurkan tangannya untuk menekan interkom kediaman Seungmin dan menunggu respon. Hyunjin bisa mendengar suara langkah kaki ringan dari dalam yang bergerak mendekat—telinganya memang terlalu tajam.

Klek..

Seorang laki-laki yang nampak seumuran dengannya membuka pintu. Dan wajah itu adalah wajah Seungmin. Orang yang memintanya untuk berpura-pura menjadi kekasihnya.

"Hyunjin, ya..?" bisiknya pelan.

"Iya."

Seungmin mengangguk, "mau masuk dulu?"

"Ada orang tua kamu?" tanya Hyunjin menyesuaikan gaya bicaranya.

"Ada. Tapi kalau mau langsung berangkat nggak usah masuk."

"Bagusnya aja gimana deh."

Seungmin berpikir sejenak, "langsung aja deh, nanti kalau diajak ngobrol lama," ujarnya.

Hyunjin terkekeh, "yaudah."

"Sebentar ya. Nunggu di sini aja, tapi jangan sampe ke dalem," ujarnya mempersilahkan Hyunjin untuk masuk ke dalam.

"Kamu kayaknya takut banget aku diajak ngobrol."

"Asli. Bisa-bisa satu jam belum kelar."

Hyunjin terkekeh, "yaudah cepetan."

Seungmin lantas berlari kecil ke dalam, sementara Hyunjin hanya memperhatikan. Dia tau Seungmin tidak suka kalau ditanya-tanya sama orang tuanya, sebab Hyunjin sudah punya pengalaman dengan orang yang punya orang tua seperti itu.

Seungmin kembali beberapa menit kemudian sambil menjawab pertanyaan orang tuanya dengan sedikit berteriak. Sengaja berlari kecil sebagai tanda kalau dia buru-buru karena tidak mau kalau Hyunjin sampai ditanya-tanya.

Seungmin lantas membuka pintu dengan cepat dan menarik tangan Hyunjin untuk keluar dari sana sebelum orang tuanya melihat. Dan Hyunjin hanya bisa tertawa saat Seungmin menutup pintu rumahnya dengan terburu.

Hyunjin terkekeh, "are you okay?"

"I am," balasnya menarik nafas panjang, "sorry ya, aku- eh, gue nggak expect kalau mereka bakal beneran pengen ngobrol sama lo."

"It's okay. Namanya juga orang tua," kekehnya, "oh iya, lo boleh ngobrol pakai aku-kamu sama gue, as long as you feel comfortable,"

Seungmin mengangguk kecil, "takut keceplosan juga.."

"So, are we going now?"

"Sure."

Keduanya lantas berjalan beriringan menuju ke lift dan masuk ke dalam bersama. Keheningan yang panjang menyelimuti sebelum akhirnya Hyunjin mengajak Seungmin bicara karena sadar kalau yang lebih muda ingin mengatakan sesuatu.

"Do you have something in mind to tell me?" tanya Hyunjin.

"Eh- iya.."

"Kenapa?"

"Uh, itu.. Soal hubungan kita.."

"Ada sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman?"

"No.. Not that one.."

"Terus soal apa?"

"Jangka waktunya. I don't know anything about you. I'm afraid that you have somebody else in mind and I suddenly happened to be here, bothering your relationship."

Brazil Ending • Seungjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang