BAB 3

82 22 1
                                    

~°✯Happy Reading!✯°~

~~~~~~~~~~~~'''''''''''~~~~~~~~~~~

#Semoga ini menjadi awal yang baik.

⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃

(Day 5)

"Pengumuman! Seluruh siswa-siswi diharapkan untuk tetap berada di lapangan, karena hari ini tidak banyak kegiatan yang akan kita laksanakan, untuk itu pasukan mohon diistirahatkan," ucap seorang pembawa acara.

"Istirahat di tempaaatttt graakk," teriak yusuf yang menjadi pemimpin barisan.

"Panggilan kepada Ananda Leo Nando Giovana dari kelas XII IPA-2 dipersilahkan untuk mengambil tempat yang telah disediakan."

Derap langkah kaki terdengar begitu lembut dalam keheningan membuat semua mata tertuju padanya, tampak siluet bayangan seorang pria yang tengah berjalan melewati lorong kelas.

Dila berbisik, raut wajahnya penuh keceriaan. Perlu kalian ketahui, selain tingkahnya yang unik dan si paling random dia juga si paling gosip.

"Eeh... ehh... info euy info. Katanya kak Leo ini jadi siswa favorit guru karena kepintarannya sekaligus jadi siswa favorit murid cewek karena kegantengannya. Dan ada lagi, ia juga disegani murid cowok karena privilege keluarganya. Kereenn bangettt kaan calon suamikuu."

Meyra ikut antusias dengan cerita Dila. "Waahh bener tuh! Katanya sekali tatap beuhh langsung nusuk ke lubuk hati yang paling dalam," ucap Meyra.

Naura tidak begitu tertarik dengar cerita ini, ia pun tidak penasaran mengenai siapa Leo dan bagaimana kehidupan pribadinya. "Ahh kalian ini terlalu berlebihan," ucap Naura.

Dila terkejut, ia membuka matanya lebih lebar. "Dihh.. Nau tau gak? Kak Lalita aja cewek tercantik di sekolah ini suka sama Kak Leo, karena dia tuh bener-bener perfect. Dan katanya dari mereka SMP sampe ayeuna ceunah belum bisa ngalahin peringkat Kak Leo, dan belum bisa luluhin hati na," jelas Dila.

"Iyakah? oalah mereka satu SMP ternyata, tapi gak pernah kelihatan kayak deket gitu ya," ucap Meyra.

Dila menjelaskan dengan sangat rinci, "Ceunah si kak Leo nya suka ngehindar, dia tuh ibarat es di Kutub Utara mustahil banget leleh."

"Lo dapet info dari mana sih Dila? Kok bisa tahu banyak hal secepat ini sih?" tanya Meyra heran.

"Tentu saja, tidak lain dan tidak bukan dari organisasi AgRaPeS."

"Haah! Emang ada? organisasi apaan tuh?" tanya Meyra, ia semakin merasa heran.

"Agen Rahasia Pergosipan Sekolah. Emang nggak sia-sia sih gue ikut organisasi itu," jawab Dila dengan raut wajah dipenuhi senyum percaya diri.

Meyra menggelengkan kepalanya, "Agak laen nih orang."

"Hehh jangan berisik!" suara keras itu berhasil menghentikan obrolan mereka. Naura, Meyra dan juga Dila kembali fokus ke depan.

Suara lembut nan hangat terdengar ke seluruh penjuru sekolah, suasana lapangan yang semula ramai kini berubah menjadi hening dalam sekejap. "Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." teriak Leo.

Sisa-sisa HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang