BAB 20

101 20 4
                                    

~°✯Happy Reading!✯°~

~~~~~~~~~~~'''''''''~~~~~~~~~~~

#Berdamai dengan diri sendiri, masa lalu, dan keadaan.

•́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀

Meyra disambut dengan hangat dan diterima baik oleh Suci, ia dipersilahkan untuk tinggal di rumah Naura, Meyra menempati kamar tamu.

Malam ini Naura dan teman-temannya berkumpul dirumahnya, mereka memasak berbagai macam masakan dan makan bersama. Dila, Nina, Abun, Farhan, Meyra dan juga Rakha terlihat bahagia, semua menjadi semakin dekat. Semuanya bagaikan keluarga kedua bagi Naura, Rakha yang tadinya hampir menjadi orang yang ia benci, ternyata memiliki hati yang lembut dan baik.

Sehabis makan mereka memainkan beberapa permainan termasuk truth or dare, beberapa percakapan hangat tercipta, mereka tidak menyimpan rahasia apapun. Suci mengabadikan moment ini dengan memotret secara diam-diam, dan saat ketahuan semua pun berfoto bersama.

Ketika malam semakin larut, akhirnya semua pulang ke rumah masing-masing. Suci merasa senang melihat Naura dan Meyra bahagia, setelah saling berpelukan, mereka pergi ke kamar masing-masing.

Sebelum tidur Naura memandangi langit-langit kamarnya, malam ini lagi-lagi ia kesulitan untuk tidur, akhirnya ia memutuskan untuk menulis pada buku catatan kesayangannya.

Diary Naura°~

Alhamdulillah, semua kembali membaik, aku sehat, ibuku sehat dan kami baik-baik saja. Meyra sahabatku telah kembali dan ia pun baik-baik saja. Dan aku berniat untuk menerima, merelakan dan melupakan ingatan masa kecilku, mungkin ia memang seharusnya hilang dan mungkin sebaiknya memang harus aku lupakan.

Naura membuang nafasnya, "Haahhhhh... Ishh gue kenapa yaa? Kok dari tadi kepikiran kak Leo terus. Dia juga gak keluar-keluar dari pikiran gue arrghhhh"

Naura menyimpan bukunya, ia menarik selimut lalu membaringkan tubuhnya, ia mencoba memejamkan mata, namun bayangan Leo terus terlintas di kepalanya. "Huhh.. ngomong-ngomong kak Leo gimana kabarnya ya? Udah lama kita gak ketemu," lirih Naura, kemudian ia berhasil tertidur dengan lelap.

***

#Jangan kembali jika hanya untuk mengingatkan luka lagi.

(⁠~⁠_⁠~)

Pagi ini adalah hari pertama sekolah di semester ke-2, Naura berangkat bersama Meyra, mereka berjalan berdampingan sambil berbincang dan bercanda sepanjang perjalanan. Kali ini mereka masuk lewat gerbang belakang, mereka tengah melewati warung-warung yang biasa dipenuhi anak-anak berandal yang sering bolos sekolah, meskipun begitu mereka tetap bersikap baik terhadap orang lain, selagi orang itu duluan yang mencari masalah.

Di toilet belakang sekolah, keluar seorang pria berbadan ramping, tinggi, kulit sedikit cokelat, bajunya tidak rapih begitu juga rambutnya. Ia menghampiri Naura dan Meyra, dengan tatapan tajam dan sedikit senyuman pria itu berdiri tepat di depan mereka.

Meyra terlihat ketakutan, wajahnya memerah, tangannya menggenggam Naura dengan kencang.

"Halo cantik, apa kabar?" tanya pria itu.

"Siapa lo?" jawab Naura.

"Minggir, gue gak lagi ngomong sama lo!" ucapnya ketus.

Sisa-sisa HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang