BAB 23

10 2 0
                                    

~°✯Happy Reading!✯°~

~~~~~~~~~~'''''''''~~~~~~~~~~

#Berapa kehilangan yang harus dirasakan agar bisa menemukan kebahagiaan?

ʕ⁠´⁠•⁠ ⁠ᴥ⁠•̥⁠'⁠ʔ

Seorang anak perempuan tengah termenung, raut wajahnya terlihat sangat bersedih hati, sepasang tangan mengelus kepalanya dengan lembut. "Jangan sedih terus Raa, aku di sini, nanti kita cari tahu lagi soal ibu kamu yaa," ucap seorang anak lelaki.

Anak perempuan itu menatapnya seraya bertanya, "Kenapa baik banget?"

Lelaki itu tersenyum hangat. "Karena sayang banget," ia kembali mengelus rambut indah itu.

Naura terbangun dari tidurnya, "Hahh? Woii anak kecil udah sayang-sayangan, gak boleh tau!"

"Ehh.. bentar-bentar, berarti itu gue?" ucap Naura.

"Ishh anak kecil ini!"

Ia pun bergegas untuk sekolah. Naura berangkat sendiri, karena Meyra berangkat sekolah bersama Rakha. Ia membawa foto kemarin dan berniat untuk menemui Leo.

Jam pelajaran pertama telah dimulai, Naura melamun sepanjang pembelajaran, disela-sela itu Meyra terus memperhatikan Naura. Saat jam istirahat tiba Meyra bertanya pada Naura, "Nau lo kenapa? Dari tadi gue perhatiin lo murung terus," tanya Meyra.

"Gapapa kok," jawab Naura.

Dila dan Nina menghampiri tempat duduk mereka, Nina menatap Naura penuh keraguan, "Nau.. u okay?"

Naura melihatnya lalu menghela nafas, ia tersenyum. "Gue gapapa kok, gue keluar duluan ya, gue lagi pengen sendiri," ucapnya. Ia pun berjalan meninggalkan ketiga temennya yang menatap dengan heran.

Naura berjalan tanpa tujuan, ia melalui lorong sekolah, sampai akhirnya ia terhenti di depan mading. Ia melihat ke arah ruang Osis.

"Raa.. lagi apa di sini?" tanya Leo ia menyunggingkan senyumnya.

Hmm.. gue harus ngomong apa ya? Gimana ceritanya (Batin Naura). Naura merasakan getaran kencang di dalam dadanya.

"Raa?" tanya Leo, lagi.

Naura mengeluarkan sebuah foto yang ia dapatkan kemarin dari rumah Indri. "Kak, kenal sama mereka gak?" tanya Naura.

Leo terkejut melihatnya, ia menarik nafas dan berusaha tetap tenang. "Kamu dapet ini dari mana Raa?" tanya Leo.

"Di rumah bu Indri kemarin kak, aku juga sering mimpiin kedua anak ini, dan di belakang foto ini ada tulisan Leo~Naura. Kakak tau sesuatu?" tanya Naura.

Leo menarik nafas berat, "Saya bingung cerita dari mana Raa," ucapnya, tubuhnya terlihat sedikit melemas.

"Pelan-pelan aja kak, aku pasti dengerin kok."

"Kamu bener-bener gak inget sesuatu tentang kita?" tanya Leo. Naura menggelengkan kepalanya.

"Hmm.. sayang banget loh, padahal dulu itu seru banget."

Sisa-sisa HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang