" Darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran. " Nazea & Nazia.
" Silahkan balas dendam, namun jangan libatkan perasaan. " Shaka & Alfan.
Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah mobil sport berwarna merah melaju kencang memasuki area sekolah. Pintu mulai terbuka menampakkan seorang gadis yang dikenal sebagai seorang ratu bullying. Gadis itu Vania, seseorang yang sangat terobsesi terhadap Shaka si most wanted sekolah.
Vania berjalan dengan angkuh menatap sinis orang orang yang membicarakan. Bagaimana tidak, ia sendiri saja berpakaian yang tidak sepatutnya. Gadis itu memakai baju yang lebih ketat, rok 10cm di atas lutut, juga bibirnya yang tampak merah merona. Tidak ada satupun guru yang berani menegurnya, karna ia merupakan anak kepala sekolah. Memiliki kekuasaan yang lebih tinggi membuat ia bisa bersikap seenak.
" Liat aja gue bakal kasih lu pelajaran!" Batinnya dengan penuh penekanan.
Vania mulai melangkahkan kakinya menuju halaman belakang sekolah. Menghampiri kedua temannya yang sudah menunggu disana.
" Haii girls." sapanya yang ikut duduk di kursi panjang.
" Hai Van, jadi gimana? " Balas Sena salah satu temannya.
" Ga sabar rupanya. " Sahut Misel.
" Jelas, bahkan sejak dulu gue udah benci sama dia." Jawab Sena.
Vania tersenyum senang melihat adanya orang yang juga ingin menyingkirkan seseorang itu. Gadis itu menjelaskan segalanya pada Sena dan Misel. Selesai dengan rencananya ketiga gadis kejam itu tersenyum miring. Membayangkan rencana yang mereka buat berhasil dengan mulus. Namun tanpa ketiganya sadar seseorang misterius sudah mengintai mereka sejak tadi. Seorang misterius itu mendengar segala rencana yang mereka buat, hingga merekamnya.
" Rencana sampah, tapi mungkin akan sedikit berguna." Batin seorang misterius itu.
Orang misterius itu bersembunyi kala Vania mulai melewati tempatnya tadi.
" Terlalu bodoh." Batinnya lagi.
☆
Ketukan bola terus menggema di lapangan. Bola berwarna oren terus memantulkan hingga masuk ke dalam ringnya. Tatapan tajam yang selalu menghunus siapapun yang menatapnya. Rambut berkuncir kuda juga keadaan yang hening.