'Persahabatan bukan hanya sebuah kata, melainkan sebuah hubungan erat yang terjalin di antara manusia' _ Aluna Nerissa.
*****
Setelah kejadian Clara yang hampir di jemput malaikat, kini semua orang sedang berkumpul di ruang tamu.
"Clara kenapa kamu bisa gelantungan di atas pohon?" tanya Bagas yang penasaran.
"Saya? Saya lagi cari makan Om, saya kan titisan kelelawar," ujar Clara.
"Clara jawab yang bener jangan main main," ujar bunda Naura.
"Udah bener kok Bunda, Clara di atas pohon karena pengen makan mangga," ujar Clara.
"Makan mangga kok gelantungan?" tanya Bagas lagi seolah mengintrogasi anak gadisnya yang pulang di atas jam sembilan.
"Itu salah anak Om tau, masak saya lagi asik tidur di atas pohon malah di lempar pake batu, kan kaget sayanya," adu Clara.
"Lagian kamu juga salah Clara, ngapain tidur di atas pohon? Kayak gak punya rumah aja. Orang mana yang mau tidur di atas pohon? Cuma kamu aja Clara," ujar bunda Naura gemas.
"Itu tandanya Clara unik Bun, multitalenta," ujar Clara.
"Yah sayangnya multitalent di bidang ke hewanan," sahut Albara yang sedari tadi hanya diam.
"Ck nyambung aja Lo, mending lo pergi deh kesel gue liat wajah Lo!" ujar Clara.
"Heh Clara yang sopan. Dia bakal jadi Abang kamu," ujar bunda Naura.
"Apa?! Clara bakal jadi saudara titisan kulkas nyebelin ini?" ujar Clara.
"Bicaranya yang lembut Clara...kamu itu anak gadis," ujar bunda Naura.
"Maaf Bun Clara khilaf," ujarnya. Ia pun tersenyum manis.
Albara yang memang duduk di sebelahnya pun berbisik.
"Lo gak ada lembut lembutnya kalo ngomong, gimana kalo nyokap lo tau kelakuan Lo di sekolah?" bisik Albara.
Mendengar ucapan Albara, Clara segera mengikut perut Bara.
"Heh awas aja kalo lo ngadu, gue bakalan ganggu pacar lo," ancam Clara.
"Terserah," ujar Bara dingin.
"Breng..."
"Jangan ngomong kasar ke gue, gue Abang Lo," bisik Bara membuat Clara terdiam. Bukan karena ia mematuhi perkataan Bara, melainkan karena ada bunda Naura.
Melihat Bara dan Clara yang saling berbisik membuat kedua paruh baya itu tersenyum.
"Wah.. kalian udah deket ya? Bagus bagus, jangan keseringan berantem ya...kalian kan sebentar lagi jadi saudara," ujar Bagas.
"Iya dong Om, kita ini kan saudara paling akur di dunia ya gak?" tanya Clara. Ia merangkul Bara dan mencubit bahunya agar Bara segera menjawab.
"Iya.." Bara melirik Clara dan tersenyum tipis. Entah mengapa hidupnya kembali bewarna setelah kematian mamanya tujuh tahun lalu. Terlebih sekarang ia akan memiliki keluarga baru, keluarga yang lebih lengkap dari sebelumnya.
"Kamu juga Clara, yang sopan sama Abang kamu. Nurut sama apa yang dia bilang," ujar bunda Naura.
"Ish bunda mah... Clara kan bukan pembantu, kenapa harus nurut sama dia sih." Clara mencebikkan bibirnya.
"Jangan suka membantah Clara..." ujar bunda Naura.
"Oh iya nak Bara, Tante titip Clara ya? Tolong awasi Clara saat di sekolah. Kalian satu sekolah kan?" tanya Naura memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Konyol Dan Pangeran Pulu-pulu
Teen FictionClara, gadis berpenampilan nerd yang suka membuat ulah, tiada hari tanpa membuat onar dan bertingkah konyol baginya. Terlebih lagi, saat ibunda tercintanya menikah lagi, Clara semakin menjadi-jadi tingkah konyolnya. "Hehehe, mari kita ber-eksperimen...