12. Masih cupu

4 1 0
                                    

Keesokan paginya, Clara bangun kesiangan. Bunda Naura, menggedor pintu kamar Clara dengan brutal berharap Clara segera bangun.

"Clara cepat bangun udah jam tujuh ini!!" teriak bunda Naura.

Clara yang sedang bermimpi berduaan dengan oppa Korea pun kaget dan terbangun.

"Claraa!!" teriak bunda Naura lagi.

Dengan lunglai Clara berjalan menuju pintu kamarnya.

"Apa sih Bun?" tanya Clara setelah membuka pintu kamarnya.

"Apa apa, gak liat itu jam berapa? Buruan siap siap sudah jam tujuh ini!!" ujar bunda Naura dengan nada kesal.

"What!! Jam tujuh?" teriak Clara, sedetik kemudian Clara masuk ke dalam dan berjalan ke kamar mandi dengan tergesa.

"Ck, baru aja mau di tembak oppa Korea. Eh malah dibangunin, hmm mandi nggak ya? Gak usahlah gue masih wangi," gumam Clara pada dirinya sendiri.

Clara pun hanya mencuci wajahnya dan menggosok gigi, setelah itu Clara bergegas menuju lemari, dan mengambil seragamnya.

Sedangkan diruang makan, papa Bagas, dan bunda Naura tengah menyantap makanan mereka. Sedangkan Bara, hanya diam menunggu Clara.

"Bara, kamu berangkat duluan aja nak nanti kamu telat loh kalau nungguin Clara. Clara itu lama banget kalau siap siap," ujar bunda Naura.

"Gak papa Mah, aku nunggu Clara aja," ujar Bara. Ia memutuskan memanggil Naura dengan sebutan mama.

Tepat setelah perkataan Bara barusan, Clara muncul dengan wajah kesalnya.

"Bagus, bisa banget ya Bunda jelek jelekin anak sendiri," sindir Clara.

"Sudahlah Clara, jangan bertingkah, cepat berangkat sekolah." Bunda Naura menghela napas lelah.

"Ayo berangkat, bentar lagi bel masuk bakalan bunyi." Bara menarik tangan Clara pelan.

Clara menunggu Bara di depan gerbang mansion, sedangkan Bara sedang mengeluarkan motornya dari bagasi.

Brummm

Suara motor Bara terdengar, Clara mengalihkan pandangannya kepada Bara yang terlihat keren dengan mengendarai motor sport miliknya.

"Woow," gumam Clara dengan mata terbelalak. Jiwa miskinnya seketika menguar.

"Gak usah norak," ujar Bara. Ia memberikan helm kepada Clara.

"Habisnya gue gak pernah naik motor kayak gini," ujar Clara. Ia menerima helm dari Bara dan memakainya.

Saat hendak naik ke motor Bara, Clara merasa kebingungan. Dan semua tingkah Clara tak luput dari pandangan Bara.

"Kenapa? Kok adek Abang kelihatan bingung gitu?" tanya Bara mencoba mengerjai Clara.

"Hii jijik banget. Udahlah ini gimana cara naik nya?" ujar Clara.

"Makanya, jadi orang jangan pendek pendek," ejek Bara.

"Buruan bantuin elah, entar kita telat ini." ujar Clara.

Akhirnya Bara pun membantu Clara naik, Bara pun melajukan motornya dengan sangat cepat membuat Clara ketakutan. Beberapa kali Clara meneriaki Bara agar menjalankan motornya dengan pelan, namun tak dihiraukan oleh pemuda itu.

"Bara Bara!! Pelan pelan dong, Lo kalo mau mati jangan ajak ajak gue! Gue masih punya banyak dosa, nanti gue masuk neraka!" teriak Clara.

"Pegangan yang erat, gue bakalan tambahin kecepatan. Sepuluh menit lagi gerbang di tutup," ujar Bara. Seperti perkataannya barusan, Bara benar benar menambah kecepatan motornya.

Hal itu membuat wajah Clara pucat, perutnya bergejolak, ia merasa mual dan akan muntah.

Di sekolah, sebagian besar murid berkumpul di halaman sekolah, menunggu kedatangan Bara. Tidak, lebih tepatnya menunggu Clara yang digadang gadang mempunyai wajah cantik. Bahkan kabar bahwa ayah Bagas dan bunda Naura menikah pun telah tersebar ke seluruh sekolah.

Para murid menunggu dengan cemas, pasalnya lima menit lagi gerbang akan ditutup, tepat setelah itu sebuah motor sport berwarna hitam masuk menerobos gerbang.

Semua murid kenal motor itu, motor yang biasanya digunakan oleh ketua OSIS SMA Garuda. Dan mereka yakin bahwa yang ada di boncengan Bara adalah Clara, sebab kekasih Bara saat ini berada di salah satu perkumpulan siswa dan siswi.

Semuanya terlihat antusias, menunggu Clara dengan kecantikannya. Mengapa mereka tau? Sebab video Clara saat mendampingi bundanya tersebar satu sekolah, mereka semua tidak menyangka gadis cantik yang ada di video adalah Clara, jadi mereka semua berkumpul untuk memastikan hal tersebut.

Clara turun dari motor dengan dibantu Bara, setelah mendarat dengan sempurna Clara segera melepas helm yang dipakainya. Setelah Clara melepas helmnya, para murid yang awalnya terlihat antusias kini menghela napas, Clara tetaplah Clara yang dulu. Si culun bar bar.

Clara berlari ke tepi gerbang, dan mencoba memuntahkan sesuatu.

Huekk huekk

Namun yang keluar hanyalah air saja, sebab Clara belum sarapan pagi ini.

Penampilan Clara saat ini sangat kacau, rambutnya yang di kepang terlihat berantakan, kacamata yang dipakainya miring, dan wajahnya terlihat pucat.

Semua siswa dan siswi yang ada di sana berbisik bisik. Mereka kira setelah hari pernikahan itu Clara akan merubah penampilannya, namun ternyata Clara tetap mempertahankan penampilan culunnya.

Saat mereka semua sedang berbisik bisik, guru BK datang dengan berkacak pinggang. Tak lupa pentungan ada ditangannya.

"Kalian semua kenapa masih disini hah!! Tidak dengar bel masuk sudah berbunyi!!" teriakan lantang itu membuat semua murid yang ada di halaman sekolah kaget. Akhirnya semua siswa dan siswi yang masih ada di lapangan berlarian untuk masuk ke kelas.

Kini, di parkiran hanya tersisa Clara yang berjongkok di pinggir halaman, dan juga Bara yang berusaha menenangkan Clara.

Melihat kedua remaja berbeda gender itu, guru BK pun menghampiri mereka, tidak lupa dengan gaya berkacak pinggangnya.

"Kalian berdua!! Kenapa masih ada di sini ha?" ujar guru BK galak, ia belum tau bahwa yang ada di hadapannya ini adalah Bara dan Clara, karena mereka berdua membelakangi guru BK tersebut. Sebut saja namanya pak Surya.

Mendengar perkataan pak Surya, Clara dan Bara sama sama menoleh. Bara menoleh dengan wajah galaknya, dan Clara menoleh dengan wajah lemah, letih dan lesu.

"Oh kalian berdua ternyata, kenapa kalian malah berduaan di sini dan tidak masuk kelas? Kalian mau bolos ha?" ujar pak Surya.

"Bapak gak liat kondisi Clara?" ujar Bara dengan wajah datarnya.

Pak Surya pun melirik Clara.
"Oh kamu kenapa Clara? Kok pucat gitu?" ujar pak Surya.

Lama Clara tak menjawab pertanyaan pak Surya, akhirnya ia mulai berbicara setelah menenangkan dirinya.

"Huh! Saya habis nantang maut pak. Nih dia bilang keroknya, bawa motor udah kayak terbang aja." Clara menunjuk Bara dengan kesal.

"Oh, yasudah sekarang sana masuk kelas. Kalau memang belum baikan kamu boleh istirahat di UKS, tapi untuk kamu Bara, kamu harus masuk kelas!" ujar pak Surya penuh penekanan.

"Iya pak...," ujar keduanya.

"Kalian itu masih muda jangan malas malasan, bapak aja dulu kalau mau sekolah susah, kalian mah enak sekarang," ujar pak Surya. Ia mulai menerawang kejadian masa sekolahnya dulu.

"Kalian ngerti tidak? Kok gak ja.....wab?" Pak Surya menoleh ke tempat Clara dan Bara tadi, namun ia tak mendapati kedua remaja itu.

"Hei kalian berdua! Gak punya sopan santun sekali sama orang tua," ujar pak Surya setelah mendapati Clara dan Bara telah berjalan jauh menuju kelas mereka. Pak Surya mengacungkan pentungan di tangannya, dan memanggil keduanya. Namun tak ada satupun yang menoleh, sungguh tidak sopan. Di tempatnya berdiri, pak Surya hanya bisa menggelengkan kepala tak habis pikir.

Bersambung.........

11, February 2024

Cewek Konyol Dan Pangeran Pulu-pulu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang