Jam istirahat pun tiba, semua murid berbondong bondong menuju kantin, begitupun Clara dan teman temannya.
Di sepanjang jalan mereka bercanda tawa, mengabaikan murid lain yang melirik dan membicarakan mereka.
Belum juga sampai di kantin, terlihat seorang anggota OSIS berlari dari kejauhan dengan memanggil nama Clara.
"Clara Clara! Ey! Budek amat kuping Lo! Heh Clara!!" teriak orang itu, sebut saja namanya Jordan.
"Apaan sih! teriak teriak aja kayak ngejar maling," ujar Clara.
"Huh huh, e-loh di ca- haa," perkataan Jordan tak terdengar jelas karena napasnya ngos-ngosan.
"Apaan huh hah huh hah, udah kayak orang kepedesan aja," cibir Sasa.
"Lo tarik napas dulu biar tenang, baru ngomong," ujar Raka.
"Huh gini, Clara Lo dicari noh sama pak ketos," ujar Jordan.
"Maksud lo si Bara?" tanya Clara yang diangguki Jordan.
"Ada perlu apa dia nyariin gue? Harusnya dia datang sendiri dong, sok penguasa banget pakek suruh orang segala," ujar Clara.
"Udah buruan samperin, kalo lo gak kesana nanti gue di pukul," ujar Jordan lalu meninggalkan Clara dan para sahabatnya.
"Oy si Bara ada di mana ege?!" teriak Clara, karena Jordan yang mulai menjauh.
"Di ruang OSIS!!" Jordan ikut berteriak.
"Aelah nyusahin banget," gumam Clara.
"Oke, gue mau ketemu si bata eh Bara dulu ya, kalian duluan aja. Emm kalo sepuluh menit lagi gue gak kesana, pesenin gue cilok ya," ujar Clara.
"Iya siap neng Clara cantik," ujar Radit menggoda Clara.
"Gak usah ngejek gue gitu dong, gue tau gue jelek." Clara mendelik tak terima.
"Aneh banget lu Ra, orang mah kalo dibilang cantik pasti seneng, sedangkan Lo? Boro boro seneng, marah iya," cibir Ares.
"Jangan bertengkar, udahlah Clara jangan dengerin si Ares, mending lo sekarang temuin si Bara," ujar Lulu menengahi.
"Oke gue cabut dulu ya," ujar Clara. Clara pun pergi dari sana menuju ruang OSIS.
"Yaudah kuy ke kantin," ajak Lulu dengan semangat empat lima. Mereka pun pergi ke kantin.
Sedangkan di sisi Clara saat ini. Clara telah sampai di ruang OSIS, dengan ragu mengetuk pintu ruang OSIS.
"Duh gimana nih ketuk gak ya? Apa gue langsung masuk aja? Enggak lah masak iya gue langsung masuk aja, hilang dong nanti image gue sebagai anak rajin dan sopan," gumam Clara. Selanjutnya Clara menghela napas, memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu.
Tok tok
"Assalamualaikum, di dalam ada orang tidak?" ujar Clara. Clara menunggu namun tak ada yang membuka pintu.
Tok tok tok.
"Ey ada orang gak sih? Pada budeg apa gimana?!" ujar Clara. Karena tak mendapat respon Clara terdiam.
"Ini gue lagi dikerjain apa gimana ya?" Gumamnya, Clara pun menempelkan telinganya ke pintu.
"Ada orang bicara kok, terus kenapa gak dibukain pintu?" ujarnya.
"Huh gak bisa dibiarin nih." Clara menggulung lengan bajunya.
"Oy oy budeg! Buka pintunya ege, Bara Lo denger gak sih!" Teriak Clara dengan menggedor pintu secara brutal.
Tiba tiba pintu ruang OSIS terbuka lebar, memperlihatkan seorang anggota OSIS cantik, sebut saja Cantika.
"Ehm apa? Berisik banget kayak orang utan," ujar Cantika dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Konyol Dan Pangeran Pulu-pulu
Teen FictionClara, gadis berpenampilan nerd yang suka membuat ulah, tiada hari tanpa membuat onar dan bertingkah konyol baginya. Terlebih lagi, saat ibunda tercintanya menikah lagi, Clara semakin menjadi-jadi tingkah konyolnya. "Hehehe, mari kita ber-eksperimen...